Pemuda di Serang Bunuh Diri

BREAKING NEWS Pemuda di Serang Akhiri Hidup karena Persoalan Asmara

FES (24) warga Kelurahan Unyur, Kota Serang, mengakhiri hidup gegara terlibat cekcok dengan pacarnya

Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Glery Lazuardi
Istimewa
Ilustrasi percobaan bunuh diri. FES (24) warga Kelurahan Unyur, Kota Serang, mengakhiri hidup gegara terlibat cekcok dengan pacarnya. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - FES (24) warga Kelurahan Unyur, Kota Serang, mengakhiri hidup gegara terlibat cekcok dengan pacarnya.

Penjual harum manis gulali tersebut menyelesaikan hidupnya dengan cara menggunakan tali yang diikat ke leher dan plafon.

Insiden tersebut terjadi di rumah dinas taman makam pahlawan (TMP), Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Minggu 6 Oktober 2024, pukul 23.30 WIB.

Baca juga: Mahasiswa Petra Bunuh Diri di Kampus, Ini Ciri-cirinya

Kasi Humas Polresta Serang Kota Ipda Raden Muhammad Maulani mengatakan, berdasarkan keterangan saksi FES terlibat cekcok dengan pacarnya inisial AD pada pukul 21.00 WIB.

"Pada pukul 22.00 WIB, korban melakukan video call dengan AD sambil memegang tali rafia dan mengancam akan menyelesaikan hidup di kamar mandi," kata Raden melalui pesan instan, Senin (7/10/2024).

Menurut Raden, saksi AD yang panik meminta saksi temannya untuk mengecek kondisi korban. Namun saat keberadaan korban diketahui ia ditemukan dalam kondisi tergantung, meninggal dunia. 

"Saat ditemukan korban dalam kondisi tergantung dan lidah menjulur kedepan," ujar Raden.

Raden menjelaskan, sebelum korban mengakhiri hidup ia sempat meminta maaf kepada sejumlah pedagang di lingkungan Stadion Maulana Yusuf.

Berdasarkan pemeriksaan kesehatan, korban diketahui tidak memiliki riwayat penyakit dalam. 

Sehingga Raden menyimpulkan, korban mengakhiri hidup karena diduga ada masalah dengan pacarnya.

"Duganya karena ada masalah dengan pacar, korban sudah dibawa ke kediaman duka untuk dilakukan pemakaman," katanya.

DISCLAIMER: Informasi dalam artikel ini bukan untuk menginspirasi orang untuk melakukan tindakan serupa.

Jika Anda memiliki masalah atau depresi dan hilang harapan untuk hidup segera konsultasikan ke pihak yang dapat membantu, seperti psikolog atau orang terpercaya.

Tanda Orang Ingin Mengakhiri Hidup

Berikut adalah tanda dan gejala ketika ada seseorang yang ingin melakukan bunuh diri ataupun mencoba bunuh diri:

1. Berbicara tentang keinginan untuk mati atau ingin bunuh diri

2. Berbicara tentang perasaan kosong, hampa dan tidak punya alasan untuk hidup

3. Membuat rencana untuk bunuh diri seperti melihat website mengenai cara bunuh diri, membeli senjata/alat untuk melakukannya, membeli obat-obatan dalam jumlah banyak

4. Berbicara tentang perasaan bersalah dan malu yang sangat berat

5. Berbicara tentang perasaan terjebak, tidak memiliki jalan keluar

6. Merasa ‘sakit’ yang berkepanjangan dan tidak ada perbaikan, fisik/psikis

7. Merasa menjadi beban yang berat bagi orang lain

8. Menggunakan minuman keras atau Narkoba dan semakin sering

9. Berprilaku cemas dan agitasi

10. Menarik diri dari keluarga dan teman teman

11. Perubahan pada pola tidur dan pola makan

12. Menunjukkan perilaku marah atau keinginan balas dendam

13. Melakukan perilaku berisiko seperti menyupir mobil kencang dan ugal ugalan

14. Berbicara dan berpikir tentang kematian semakin sering

15. Perubahan mood yang ekstrim, dari sangat sedih menjadi sangat tenang dan sangat gembira

16. Melepaskan posisi yang penting dalam pekerjaan, berhenti kuliah/ bekerja

17. Mengucapkan selamat tinggal pada teman teman dan keluarga

18. Membuat surat wasiat

19. Menuliskan di media sosial mengenai bunuh diri dan kematian.

Baca juga: Brigadir Ridhal Ali Diduga Tewas Bunuh Diri, Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Jenazah

Terdapat beberapa faktor risiko yang membuat perilaku bunuh diri lebih mudah terjadi, yaitu :

Misalkan depresi, gangguan jiwa lain (skizofrenia, bipolar, ketergantungan zat), kondisi penyakit tertentu, nyeri kronis, riwayat perilaku bunuh diri sebelumnya, riwayat anggota keluarga dengan bunuh diri, gangguan jiwa dan penyalahgunaan zat, kekerasan dalam keluarga termasuk verbal, fisik dan seksual, memiliki senjata yang berbahaya di rumah, baru keluar dari penjara, terekspos/terpapar dengan perilaku bunuh diri yang dilakukan oleh orang lain seperti anggota keluarga, teman, bintang film/selebriti yang diidolakan

"Banyak orang yang mengalami faktor risiko tersebut tetapi tidak melakukan bunuh diri. Perlu diperhatikan bahwa perilaku bunuh diri adalah tanda adanya suatu stres yang berat yang dialami oleh orang tersebut. Setiap pikiran dan perilaku bunuh diri harus dianggap sebagai suatu hal yang serius dan segeralah mencari pertolongan," kata dia dikutip di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Penanganan

Apabila terdapat tanda, gejala dan faktor risiko mengenai perilaku bunuh diri maka perlu segera dilakukan penanganan. Hal-hal yang bisa dilakukan antara lain adalah:

1. Lakukan komunikasi dan pendampingan yang intensif untuk memastikan apa yang dikhawatirkan tidak benar

2. Katakan bahwa dia tidak sendirian, ada banyak yang mau dan bersedia membantu

3. Memberikan respon krisis dengan segera sesuai dengan tingkatan level risiko bunuh diri

Rendah : ada pikiran bunuh diri, tidak ada rencana, tidak mau 
melakukannya

Sedang : beberapa kali muncul pikiran bunuh diri, sedikit rencana, tidak mau
melakukannya

Tinggi : sering muncul pikiran bunuh diri, rencana yang jelas, tidak mau
melakukannya

Berat : selalu muncul pikiran bunuh diri, rencana yang jelas dan terus
menerus berniat melakukannya

4. Tawarkan bantuan dan bawa konsultasi ke profesional kesehatan jiwa yang akan memeriksa dan memberikan penatalaksanaan yang sesuai.

5. Berusaha untuk proaktif untuk menawarkan bantuan ketika muncul ide-ide bunuh diri lagi dengan meninggalkan nomor telepon

6. Pindahkan benda-benda yang berbahaya yang bisa menjadi alat untuk melakukan bunuh diri.

Terapi

Saat dibawa ke profesional kesehatan jiwa maka orang yang melakukan perilaku bunuh diri akan mendapatkan terapi yang sesuai dengan kondisi kejiwaan yang dialaminya.

1. Pengobatan/medikasi : Clozapin adalah obat pilihan untuk mengurangi risiko bunuh diri, obat obatan yang dapat diberikan lainnya adalah : anti psikotik, anti depresan, anti cemas/ansietas dan mood stabilizer

2. Psikoterapi : terapi bicara untuk menguatkan kondisi mental dan merubah persepsi orang yang melakukan bunuh diri, Terapi Pikiran dan Perilaku (CBT=cognitive behaviour therapy ) akan sangat membantu.

3. Terapi stimulasi / modulasi dengan TMS (Transcranial Magnetic Stimulation) pemberian stimulasi gelombang elektromagnetik ke otak biasanya di area DLPFC (dorso lateral pre frontal cortex), Neurofeedback, dan ECT (electro convulsive therapy).

4. Pemberian Esketamine lewat hidung yang akan mengurangi dengan cepat gejala depresi dan tendensi bunuh diri.

"Hidup di jaman sekarang banyak sekali stresornya, belum lagi trauma psikologis di masa lalu dan overthinking terhadap masa depan. Hal ini menyebabkan setiap orang sedang tidak baik baik saja hidupnya," ungkap Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS. Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved