Pilkada Serentak
Ratusan Siswa Pemilih Pemula Pilkada Serentak di Tangsel Antusias Ikuti Pelatihan Literasi Digital
pelatihan mempersiapkan para siswa agar memanfaatkan teknologi untuk mengawal demokrasi
TRIBUNBANTEN.COM - Sebanyak 107 siswa dan siswi SMA Katolik Mater Dei Pamulang, Kota Tangerang Selatan, mengikuti kelas Sekolah Kebangsaan, Rabu (30/10/2024).
Para siswa itu merupakan pemilih pemula yang memiliki hak suara perdana pada Pilkada Serentak saat pencoblosan 27 November 2024.
Sekolah Kebangsaan adalah pelatihan literasi digital yang diinisiasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) wilayah Banten dan Google.org serta Love Frankie yang berkolaborasi dengan Prodi PJJ Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) melalui program Tular Nalar 3.0.
Baca juga: LINK Streaming Debat Perdana Pilkada Cilegon 2024 Malam Ini, Live Pukul 19.00 WIB
Mengutip rilis yang diterima TribunBanten.com, Kamis (31/10/2024), kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan siswa-siswi agar dapat memahami proses dan prosedur pemilihan umum.
Selain itu, juga agar para siswa memahami tatanan demokrasi yang ada di Indonesia, mengidentifikasi hoaks politik di media sosial, berpikir kritis, dan memahami sanksi-sanksi terkait penyebaran hoaks.
Tak hanya itu, pelatihan mempersiapkan para siswa agar memanfaatkan teknologi untuk mengawal demokrasi dan membatasi ruang gelar penyebaran hoaks politik di ruang digital.
Kepala SMA Katolik Mater Dei Pamulang, Lucia Tuty Hartiningsih, menyambut baik pelaksanaan program Sekolah Kebangsaan.
Dia berharap Sekolah Kebangsaan mampu menjadi bekal bagi para siswa-siswi untuk menghadapi berbagai informasi yang bertebaran di media sosial terkait dengan proses pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024.
“Momen Pilkada Serentak 2024 ini menjadi sangat penting bagi para siswa-siswi kami karena ini merupakan kesempatan pertama mereka untuk menggunakan hak suaranya," katanya.
Diharapkan para siswa kelas XII memiliki kesadaran menggunakan hak pilihnya dengan baik sesuai hati nuraninya.
Baca juga: Surat Suara Pilkada Gubernur dan Kabupaten/Kota di Banten Mulai Didistribusikan
"Kami juga ingin siswa-siswi kami dapat terhindar dari penyebaran hoaks dan memanfaatkan media sosial yang dimiliki untuk kepentingan-kepentinagan yang positif," ujarnya.
Para peserta yang mengikuti Sekolah Kebangsaan ini juga terlihat sangat antusias dan interaktif.
Kegiatan pelatihan ini dikemas dalam empat segmen utama, yakni: Pemilu, Demokrasi Pancasila, Penginderaan Hoaks Pemilu, dan Mewaspadai Sanksi dalam Penyebaran Hoaks.
Keterlibatan para peserta dalam empat segmen ini juga semakin tinggi karena metode dalam penyampaian pesan tidak hanya bersifat satu arah, tetapi diselingi diskusi dalam 10 kelompok kecil.
Diskusi dipandu masing-masing satu fasilitator dan juga permainan-permainan yang menarik.
Baca juga: Daftar Nama 45 Pejabat Pemprov Banten yang Dilantik Al Muktabar Menjelang Pilkada
Penanggung Jawab Pelaksana Sekolah Kebangsaan Wilayah Banten, Herman Purba, mengatakan Sekolah Kebangsaan bertujuan mengedukasi pemilih pemula tentang pentingnya literasi digital, khususnya dalam menyambut Pilkada 2024.Â
“Melalui program ini, para peserta yang terdaftar sebagai pemilih pemula diharapkan dapat memilah dengan baik informasi yang beredar di internet, sehingga terhindar dari hoaks pemilu," ucap dosen Prodi PJJ Ilmu Komunikasi UPH ini.
Selain itu, mereka juga mendorong partisipasi dan keterlibatan para peserta dalam proses pemilu maupun pilkada yang akan datang baik, terutama mampu menjadi contoh yang positif baik di tengah masyarakat maupun di ruang digital.
Ketua Prodi PJJ Ilmu Komunikasi UPH, Azalia Gerungan, berharap para peserta pelatihan Sekolah Kebangsaan untuk dapat menjadi menjadi agen-agen perubahan dalam menebar informasi positif dan menyuarakan kebenaran.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat membantu siswa-siswi untuk dapat memahami potensi dan isu negatif yang mungkin akan bertebaran selama masa pemilu dan pilkada serentak tahun ini," ujarnya.
Setelah pulang dari sekolah, para siswa diharapkan mampu membagikan hasil yang dipelajarinya ke orang-orang terdekatnya.Â
"Sehingga, mampu membentengi dirinya dan juga orang-orang di sekitarnya dari bahaya hoaks politik, terutama di media sosial. Apresiasi setinggi-tingginya dan terima kasih banyak untuk semua pihak yang sudah terlibat dalam kegiatan ini,” katanya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.