Gelontorkan Rp 8,8 Triliun untuk Bangun Pabrik, Chandra Asri: Ciptakan Lapangan Kerja Nilai Tinggi

proyek ini merupakan bagian dari rekonstruksi strategi pembangunan kompleks petrokimia kedua Chandra Asri (CAP2).

m.industry.co.id
PT Chandra Asri Petrochemical. Pada 2025, Chandra Asri Petrochemical Tbk menggelontorkan duit sebesar Rp 8,8 triliun untuk membangun pabrik. 

TRIBUNBANTEN.COM - Pada tahun ini, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menggelontorkan duit sebesar Rp 8,8 triliun untuk membangun pabrik.

Melalui anak usahanya, PT BP Chandra Asri Alkali, duit itu untuk membangun pabrik klor-alkali (CA) dan ethylene dichloride (EDC).

Direktur Legal, Hubungan Eksternal, dan Ekonomi Sirkular Chandra Asri Group, Edi Rivai, mengatakan pembangunan pabrik ini untuk memperluas sektor industri kimia domestik.

Baca juga: Chandra Asri Group Luncurkan Program SiPalingSustainable Melalui Kampanye Indonesia Asri

Proyek ini telah melewati tahapan final investment decision (FID) pada triwulan pertama 2024 dan telah mengantongi berbagai perizinan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang diproses selama dua tahun. 

Selain itu, perseroan juga telah memperoleh Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan izin konstruksi laut untuk pembangunan dermaga.

Pembangunan fisik pabrik dijadwalkan dimulai pada pertengahan 2025 dengan target operasional pada triwulan pertama 2027.  

Menurut Edi, investasi yang telah dikeluarkan untuk proyek ini hingga 2024 mencapai Rp 1,26 triliun dari total investasi CIDC sebesar Rp 15 triliun. 

"Dana tersebut digunakan untuk studi awal, penyelesaian FID, serta berbagai persiapan pembangunan," katanya dalam acara diskusi 'Peluang dan Tantangan Industri Kimia sebagai Proyek Strategis Nasional dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi' di Jakarta, Jumat (14/3/2025).

Proyek tersebut merupakan bagian dari pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi kedua Chandra Asri melalui PT Chandra Asri Perkasa.

Baca juga: Lihat Lagi Momen Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Cek SPKLU di Pelabuhan Merak Cilegon

Dalam pengembangannya, proyek ini merupakan bagian dari rekonstruksi strategi pembangunan kompleks petrokimia kedua Chandra Asri (CAP2).

Awalnya, proyek ini dirancang dalam bentuk yang lebih luas, tetapi disesuaikan dengan kondisi geopolitik dan ekonomi sehingga didahulukan untuk pembangunan CA EDC terlebih dahulu.  

Pabrik ini dirancang memiliki kapasitas produksi skala dunia, yaitu 400 ribu ton per tahun dalam bentuk padat.

Selain itu, juga kapasitas produksi 827 ribu ton per tahun dalam bentuk cair untuk kaustik soda serta 500 ribu ton per tahun untuk ethylene dichloride.

Chandra Asri akan mengadopsi teknologi dari Asahi Kasei Corporation untuk produksi kaustik soda serta teknologi dari Amerika Serikat untuk produksi EDC. 

Edi mengatakan tahun ini perseroan hanya mengalokasikan belanja operasional (operational expenditure/opex) untuk kegiatan operasional biasa, sementara belanja modal diarahkan khusus untuk proyek pembangunan pabrik tersebut.  

Sumber: Kontan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved