Harga Bumbu Dapur di Pasar Kranggot Cilegon Melonjak, Bawang Merah Rp60 Ribu per Kilogram

Harga bawang merah di pasar tradisional Kranggot, Kota Cilegon melonjak tinggi usai libur Lebaran Idul Fitri 2025.

Penulis: Muhammad Uqel Assathir | Editor: Abdul Rosid
Muhammad Uqel/TribunBanten.com
Pedagang bawang merah di pasar Kranggot, Kota Cilegon, Banten. Senin, (14/4/2025). Harga bawang merah di pasar tradisional Kranggot, Kota Cilegon melonjak tinggi usai libur Lebaran Idul Fitri 2025. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhammad Uqel

TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Harga bawang merah di pasar tradisional Kranggot, Kota Cilegon melonjak tinggi usai libur Lebaran Idul Fitri 2025.

Berdasarkan pantauan di lokasi, harga bawang merah yakni senilai Rp 60.000 per kilogramnya.

Sebelumnya, harga bawang merah itu berkisar Rp 45.000 per kilogramnya.

Baca juga: Adu Kuat Dinasti Rau vs Istri Mendes PDT di PSU Pilkada Kabupaten Serang, Siapa yang Unggul?

Salah seorang pedagang bernama Ahmad Hadi mengatakan, lonjakan harga itu terjadi sejak tiga hari belakangan.

Ia menduga, kenaikan harga bawang tersebut disebabkan stok para pedagang dari pemasok berkurang.

"Kalau stok di pedagang itu memang agak berkurang, kemudian di pemasok juga kadang di beberapa pasar induk tempat kami belanja pada kosong," ujarnya kepada TribunBanten.com, Senin (14/4/2025).

Sementara untuk harga bawang merah, kata Ahmad, dari sebelumnya di harga Rp 48.000 per kilogramnya, kini mengalami kenaikan menjadi Rp 51.000 per kilogramnya.

Ahmad menuturkan, perubahan harga pada bumbu dapur yang mengalami lonjakan paling signifikan itu terjadi pada cabai rawit merah.

Di mana, untuk harga per kilogram rawit merah yakni mencapai Rp 115.000 per kilogramnya.

"Yang paling tinggi itu harga cabai rawit merah, tembus di angka 100 ribu lebih," katanya.

Kemudian, lanjut Ahmad, harga tomat juga mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 8.000 per kilogram, kini menjadi Rp 15.000 per kilogramnya.

Ahmad berharap, agar pemerintah mengambil langkah solusi untuk menangani harga komoditas bumbu dapur di pasaran.

Selain itu, Ahmad juga meminta kepada pemerintah agar dapat menjaga stok di pasar pusat induk tempat para pedagang berbelanja, serta mengecek ke petani lokal.

"Kenaikan harga ini bukan hanya dikeluhkan pembeli, para pedagang juga mengeluh, karena kita belanja kan naik pula harganya. Selain itu juga stok nya kadang langka," pungkasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved