Harga Emas

Apakah Harga Emas Masih Bisa Naik Tinggi? Kata Analis : Tetap Pemain Kunci di Tengah Ketidakpastian

Bila dibandingkan dengan Senin pekan lalu, harga emas Antam turun sebesar Rp 55 ribu. Pada Senin lalu, harga emas batangan Antam masih di level Rp 1.9

Editor: Wawan Perdana
logammulia.com
HARGA EMAS-Grafik harga emas 24 karat Antam menunjukkan harga emas hari, Senin (5/5/2025) naik Rp 3.000 per gram. 

TRIBUNBANTEN.COM-Grafik harga emas 24 karat Antam menunjukkan harga emas hari, Senin (5/5/2025) naik Rp 3.000 per gram.

Harga emas dari sebelumnya Rp 1.902.000 per gram menjadi Rp 1.905.000 per gram.

Bila dibandingkan dengan Senin pekan lalu, harga emas Antam turun sebesar Rp 55 ribu. Pada Senin lalu, harga emas batangan Antam masih di level Rp 1.960.000 per gram.

Mengapa harga emas anjlok setelah mencapai rekor tertinggi? Apakah bisa naik? 

dilansir dari The Economic Times, Jumat salah satu faktor mengapa harga emas anjlok minggu ini karena membaiknya sentimen pasar seputar pembicaraan perdagangan global.

Pada Kamis, Presiden AS Donald Trump memulai kesepakatan perdagangan dengan India, Jepang, dan Korea Selatan. 

Dia bahkan sedang membahas kesepakatan dengan China dengan mengatakan bahwa ada "peluang yang sangat bagus" untuk mencapai kesepakatan dengan Beijing. 

Hal ini terjadi setelah sebuah pesan di media sosial yang berafiliasi dengan pemerintah China mengklaim bahwa AS telah mendekati China untuk memulai kembali diskusi mengenai tarif 145 persen yang ditetapkan oleh Trump. 

Tanda-tanda meredanya ketegangan ini mendorong investor untuk beralih kembali ke aset-aset berisiko seperti saham, dan menarik uang dari emas. 

"Ada tanda-tanda kesepakatan perdagangan yang akan datang, perdagangan berisiko sedang berlangsung, yang mengarah pada aksi ambil untung dalam aset safe haven emas," kata pakar strategi pasar senior di RJO Futures, Bob Haberkorn. 

Selain itu, pasar China ditutup dari 1-5 Mei 2025 untuk hari libur buruh. 

Ini berarti aktivitas pembelian yang lebih rendah dari konsumen emas terbesar di dunia ini.

TD Securities mencatat, emas "tersedot ke dalam kekosongan likuiditas yang disebabkan oleh hari libur di China," yang selanjutnya mengurangi permintaan selama masa kritis ketika kepercayaan pasar sedang bergeser. 

Dengan latar belakang ini, para analis sebagian besar percaya bahwa puncak kenaikan harga emas telah berakhir dan logam mulia ini akan menghadapi lebih banyak koreksi, dikutip dari Live Mint, Jumat. 

Harga emas diperkirakan akan menyentuh 3.000 atau 2.950 dollar AS dalam tiga hingga empat bulan ke depan di Comex dan 1.052-1.041 dollar AS di MCX. 

Apakah emas masih mendapatkan dukungan dalam jangka panjang? 

Meskipun kemunduran minggu ini telah menjadi berita utama, para analis percaya bahwa dukungan jangka panjang untuk emas tetap kuat. 

Kepala strategi komoditas di Saxo Bank, Ole Hansen mencatat bahwa meskipun terjadi penurunan, penggerak struktural yang menopang kekuatan emas tetap kuat.  

Terlepas dari penurunan minggu ini, emas tetap menjadi pemain kunci di pasar global, terutama di tengah ketidakpastian. 

Investor akan terus mencermati keputusan The Fed yang akan datang, berita geopolitik, dan apakah pembicaraan perdagangan antara AS dan China benar-benar membuahkan hasil.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved