Tanggal 6 Juni 2025 Diperingati Hari Apa Saja? Ini Jawabannya

Tanggal 6 Juni 2025 memperingati hari apa saja? Yaitu peringatan Hari Raya Idul Adha dan hari kelahiran Presiden Pertama Ir Soekarno.

Penulis: Ahmad Haris | Editor: Ahmad Haris
Kolase Tribun Banten/Tribunnews/Kemendikbud
Kiri: Menteri Agama Republik Indonesia Nasaruddin Umar saat sidang isbat penentuan Hari Raya Idul Adha 2025. Kanan: Foto Bung Karno dengan istrinya, Ratna Sari Dewi. 

TRIBUNBANTEN.COM - Tanggal 6 Juni 2025 memperingati hari apa saja? Berikut adalah jawabannya. 

Tanggal 6 Juni 2025 memperingati Hari Besar Islam, yaitu Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah.

Selain itu, tanggal 6 Juni 2025 juga merupakan tanggal yang spesial bagi Indonesia, karena tanggal itu merupakan hari lahirnya presiden pertama sekaligus proklamator Indonesia, yaitu Ir Soekarno.

Baca juga: Libur Tanggal Merah Bingung Mau Kemana? Sangai di Pulau Merak Kecil Saja, Nyebrang Cuma 5 Menit

Hari Raya Idul Adha 2025

Pemerintah melalui Kementeian Agama atau Kemenag RI sudah resmi umumkan waktu pelaksanaan lebaran atau Hari Raya Idul Adha 2025.

Berdasarkan konferensi Pers Penetapan 1 Zulhijah 1446 H/2025 M, hasil sidang isbat penentuan 1 Zulhijah 1446 H Kemenag RI resmi mengumumkan bahwa Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dalam Sidang Isbat yang digelar pada Selasa (27/5/2025), di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

"Maka kita bisa simpulkan bahwa 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu 28 Mei 2025. Sehingga 10 Dzulhijjah atau Idul Adha bertepatan pada 6 Juni 2025," ucap Nasaruddin dikutip dari YouTube Kemenag dalam konferensi pers hasil Sidang Isbat di Kementerian Agama.

Sidang isbat dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar didampingi Wakil Menteri Agama Romo Syafi'i dan dihadiri berbagai unsur, mulai dari perwakilan ormas Islam, Komisi VIII DPR RI dan para pakar falak dan astronomi.

Ini merupakan hasil pengamatan hilal di 114 titik lokasi di seluruh Indonesia.

Mengutip dari kemenag.go.id, dari hasil pengamatan tersebut menunjukkan bahwa hilal telah terlihat di Aceh Jaya oleh Bapak Nabil yang telah disumpah.

Berdasarkan data tersebut, Kemenag memastikan bahwa 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025.

“Ijtmak sudah terjadi di seluruh Indonesia. Kemudian secara hisab, posisi hilal sudah di atas ufuk dengan ketinggian dan elongasi yang memenuhi kriteria MABIMS. Oleh karena itu, secara hisab imkan rukyat sudah terpenuhi,” ucap Menteri Agama RI.

Dengan ditetapkannya awal Zulhijah, maka Hari Raya Idul Adha 1446 H/ 2025 M yang jatuh pada 10 Zulhijah, akan diperingati pada 6 Juni 2025.

Idul Adha atau idul kurban merupakan hari raya yang diperingati oleh umat muslim di seluruh dunia.

Perayaan Hari Raya Idul Adha dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah.

Shalat Idul Adha Serempak Dilaksanakan 6 Juni 2025

Selain pemerintah, pihak Muhammadiyah juga sudah memutuskan bahwa Idul Adha jatuh pada 6 Juni 2025.

Mengutip dari muhammadiyah.or.id, PP Muhammadiyah menyebutkan bahwa penentuan sudah sesuai dengan perhitungan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Umumnya umat muslim akan merayakan Idul Adha dengan melaksanakan shalat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban.

Karena waktu perayaan hari raya Idul Adha tahun ini versi Pemerintah maupun Muhammadiyah terjadi bersamaan, maka kemungkinan shalat Idul Adha akan dilaksanakan serempak pada Jumat, 6 Juni 2025.

Shalat Idul Adha berbeda dengan shalat yang biasa dilakukan sehari-hari.

Ibadah Shalat Idul Adha ditandai dengan melaksanakan dua rakaat shalat yang dilakukan secara berjamaah. 

Pelaksanaannya juga disertai dengan khutbah yang disampaikan oleh imam atau khatib kepada jamaah setelah selesai shalat id. 

Sejarah Singkat Ir Soekarno

Tanggal 6 Juni 2025 diperingati sebagai hari kelahiran Ir. Soekarno.

Ir. Sukarno lahir pada 6 Juni Tahun 1901. 

Sukarno atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Bung Karno adalah seorang negarawan, orator, dan Presiden Indonesia pertama yang menjabat sejak tahun 1945 sampai 1967. 

Ia menjabat sebagai presiden setelah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia bersama wakilnya, Mohammad Hatta.

Selain dikenal sebagai Bapak Proklamator, Soekarno dikenal juga sebagai pencetus Pancasila, dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia.

Soekarno adalah pemimpin perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajah Belanda. 

Ia adalah pemimpin terkemuka gerakan nasionalis Indonesia selama masa kolonial, dan menghabiskan lebih dari satu dekade di tahanan Belanda hingga dibebaskan oleh penjajah Jepang dalam Perang Dunia II. 

Soekarno dan rekan-rekan nasionalisnya, berkolaborasi dengan Jepang untuk mendapatkan dukungan bagi upaya perang Jepang dari penduduk, sebagai imbalan atas bantuan Jepang dalam menyebarkan ide-ide nasionalis. 

Setelah Jepang menyerah, Soekarno dan Mohammad Hatta mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, dan Sukarno diangkat menjadi presiden. 

Ia memimpin perlawanan Indonesia terhadap upaya penjajahan kembali Belanda, melalui cara diplomatik dan militer hingga pengakuan Belanda atas kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949. 

Oleh karena itu, ia diberi gelar "Bapak Proklamasi."

Setelah Era Demokrasi Liberal Indonesia atau demokrasi parlementer, Soekarno mendirikan sistem otokrasi yang disebut "Demokrasi Terpimpin" pada tahun 1959. 

Pada awal tahun 1960-an Soekarno memulai serangkaian kebijakan luar negeri yang agresif dengan tajuk anti-imperialisme dan secara pribadi memperjuangkan Gerakan Non-Blok. 

Baca juga: 4 Rekomendasi Wisata Pulau yang Indah di Pandeglang buat Piknik saat Libur Panjang Akhir Mei 2025

Perkembangan ini menyebabkan meningkatnya ketegangan dengan Barat dan hubungan yang lebih dekat dengan Uni Soviet. 

Setelah peristiwa seputar Gerakan 30 September tahun 1965, jenderal militer Soeharto mengambil alih kendali negara dalam penggulingan pemerintah yang dipimpin Soekarno oleh militer yang didukung Barat. 

Pada tahun 1967, Soeharto resmi memangku jabatan presiden, menggantikan Soekarno, yang tetap berada dalam tahanan rumah hingga meninggal pada tahun 1970.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved