Profil dan Prestasi Jekson Kkajhe: Petarung Muay Thai yang Ditumbangkan Aziz Calim di Byon Combat 5

TRIBUNBANTEN.COM - Nama Jekson Kkajhe, petarung asal Dobo, Kepulauan Aru, Maluku, kembali menjadi sorotan publik usai laga panas melawan Aziz “The Krauser” Calim di ajang Byon Combat 5 Showbiz, Sabtu 28 Juni 2025. 

Dalam duel yang berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kkajhe harus mengakui keunggulan lawannya dan gagal membawa pulang kemenangan.

Meski kalah, kiprah Jekson Kkajhe di dunia Muay Thai Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. 

Baca juga: HASIL Lengkap Byon Combat 5 Showbiz: Aziz Calim Juara, Surya Dharma Raih Gelar WBC Youth

Pria kelahiran 22 November 1996 ini telah malang melintang di berbagai kejuaraan, baik nasional maupun internasional. 

Sejak menjuarai Muaythai One Night Sariater Jawa Barat 2017, namanya terus mencuat sebagai salah satu petarung paling menjanjikan di kelasnya.

Kkajhe juga pernah mencatat prestasi gemilang sebagai juara 3 di ajang International Thailand Martial Art pada tahun yang sama, serta meraih kemenangan penting atas Paris Pernandes dalam Byon Combat Vol. 1. 

Rekam jejak tersebut menjadikannya sebagai salah satu ikon bela diri asal Indonesia Timur yang layak diperhitungkan.

Simak selengkapnya profil dan perjalanan prestasi Jekson Kkajhe berikut ini.

Nama lengkap: Jekson Karmela

Nama panggung: Jekson Kkajhe

Tempat lahir: Dobo, Kepulauan Aru, Maluku

Tanggal lahir: 22 November 1996

Usia: 27 tahun (per Juni 2025)

Asal daerah: Maluku

Cabang olahraga: Muay Thai

Aziz Calim Juara Kickstriking Nasional 61 Kg

Dalam duel utama kelas 61 kg kickstriking nasional, Aziz Calim tampil lebih efektif menghadapi agresivitas KKAjhe yang dikenal dengan julukan “Si Bengis dari Timur”. 

Meski sempat goyah akibat serangan kaki lawan di ronde pertama, Aziz mampu bertahan dan membalikkan keadaan di ronde kedua melalui kombinasi pukulan cepat yang menjatuhkan KKAjhe.

Gaya bertarung tenang pemenang medali emas kickboxing SEA Games 2023 ini kembali diperlihatkan di ronde ketiga, sementara KKAjhe mencoba mengambil alih laga dengan aksi-aksi eksplosif, termasuk tendangan gunting dan superman punch di ronde keempat.

Ronde kelima menjadi momen penentuan bagi KKAjhe, namun Aziz Calim mampu menjaga keunggulan. 

Usai lima ronde penuh, juri memberikan kemenangan kepada Aziz Calim melalui keputusan mutlak (unanimous decision), sekaligus memastikan gelar juara nasional menjadi miliknya.