Sedihnya Tati Kepsek SD Negeri 5 Kraton Pandeglang, Tidak Dapat Satu pun Calon Murid Baru Tahun Ini

SD Negeri 5 Kraton berlokasi di Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Editor: Wawan Perdana
Dok. Istimewa
SMPB 2025 - Kepala SD Negeri 5 Kraton, Tati Patmawati sedih tahun ini sekolahnya tidak mendapatkan satu pun calon murid baru. 

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG-"Kalau kecewa sih tidak, tapi agak sedih mungkin ya. Melihat kondisi sekolah seperti ini. Pihak dinas, sepertinya tutup mata," kata Kepala SD Negeri 5 Kraton, Tati Patmawati, Senin (8/7/2025).

SD Negeri 5 Kraton berlokasi di Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Sekolah ini tidak mendapatkan satu pun calon murid yang daftar untuk tahun ajaran baru 2025/2026. 

Adapun pelaksanaan SPMB tahun ajaran baru 2025/2026 tingkat SD di Pandeglang mulai dibuka pada tanggal 23 Juni hingga 5 Juli 2025. 

Pendaftaran dibuka bisa melalui daring (online) dan luring (offline).

Kepala SD Negeri 5 Kraton, Tati Patmawati, mengaku prihatin dengan kondisi sekolahannya yang tidak mendapatkan satu orang pun calon siswa yang daftar. 

"Iya, kami dari SD 5 Kraton untuk tahun ajaran baru 2025/2026, belum menerima satu pun calon siswa baru yang daftar ke sekolah ini," ujarnya, Senin (7/7/2025). 

Ia mengatakan, dengan kekosongan murid baru dikawatirkan akan berdampak pada masa depan sekolah.

Ia berharap, Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang dapat membantu menarik minat siswa baru, dengan memperhatikan fasilitas sekolah.

"Saya ingin dan mudah-mudahan dinas juga membantu untuk menarik siswa lebih banyak supaya bisa sekolah ke sini. Dan juga dapat membantu memenuhi fasilitas sekolah juga," ujarnya. 

Ia mengungkapkan, kondisi fisik sekolah yang memprihatinkan menjadi salah satu faktor yang membuat minat pendaftar rendah. 

"Dari situ juga mungkin mempengaruhi minat calon siswa, ketika mau masuk ke sekolah ini," ungkapnya. 

Kata dia, saat ini SD Negeri 5 Kraton memiliki 31 siswa aktif setelah 5 murid lulus tahun ini.

Terlebih, jika tidak ada penambahan jumlah siswa maka dipastikan stagnan.

"Kalau sampai tidak ada siswa baru juga yang daftar, berarti jumlah siswa tetap segitu. Ya syukur-syukur ada tambahnya, walau pun hanya satu atau dua orang kami tetap akan menerima," katanya.

Ia menambahkan, tren kekurangan siswa sudah mulai terasa sejak tahun 2024. 

"Ya mungkin karena melihat kondisi sekolah juga. Tambah lagi orang tua siswa mungkin ingin anak-anaknya masuk ke sekolah yang lebih baik keadaan fasilitasnya," pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved