23 Juli 2025 Memperingati Hari Apa? Catat, Ini 3 Momen Penting yang Terjadi

TRIBUNBANTEN.COM - Tanggal 23 Juli 2025 memperingati hari apa? Simak daftar tiga momen penting yang diperingati setiap tanggal 23 Juli berikut ini.

Terdapat tiga momen penting yang diperingati pada tanggal 23 Juli 25.

Momen-momen tersebut antara lain Hari Tanpa Televisi, Hari Waspada Cacing dan Hari Anak Nasional.

Hari Tanpa Televisi

Tanggal 23 Juli 2025 diperingati sebagai Hari Tanpa Televisi di Indonesia.

Hari Tanpa Televisi di Indonesia adalah sebuah kampanye tahunan yang bertujuan untuk mengajak masyarakat, khususnya anak-anak dan keluarga, untuk mengurangi ketergantungan terhadap televisi dan media elektronik lainnya selama satu hari penuh.

Hari Tanpa Televisi pertama kali dicanangkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan sejumlah lembaga pemerhati anak dan media.

KPI adalah lembaga negara independen yang bertugas mengawasi dan mengatur penyelenggaraan penyiaran di Indonesia.

Ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap tingginya konsumsi tayangan televisi oleh anak-anak, yang sering tidak sesuai usia atau berdampak buruk terhadap perkembangan mereka.

Dikutip dari situs resmi KPI, Hari Tanpa Televisi ini bermaksud memberi dukungan pada program televisi yang berkualitas dan bermanfaat.

Peringatan ini juga mendorong stasiun televisi dan pihak lain yang terkait untuk menghilangkan program-program yang tidak mendidik sembari memperbaiki terus kualitas programnya.

Selain Hari Tanpa Televisi, 23 Juli 2025 juga diperingati sebagai Hari Waspada Cacing.

Hari Waspada Cacing

Hari Waspada Cacing adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya infeksi cacing atau cacingan, terutama pada anak-anak.

Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing parasit akibat kebersihan lingkungan atau makanan yang tidak terjaga.

Peringatan ini pertama kali dicanangkan pada 23 Juli 2010 melalui kerja sama antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Johnson & Johnson.

Johnson & Johnson adalah sebuah perusahaan farmasi yang terkenal dengan produk obat cacing.

Pencanangan Hari Waspada Cacing ini dilakukan di Gelanggang Samudra Ancol, Jakarta Utara.

Peringatan ini muncul sebagai respons terhadap hasil survei yang menunjukkan bahwa sekitar 30 persen anak Indonesia menderita penyakit cacingan.

Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, menurunkan energi, dan bahkan mengganggu prestasi akademis anak-anak. 

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan penyakit cacingan.

Baca juga: 23 Juli Memperingati Hari Apa? Ada Hari Anak Nasional, Ini Sejarah Singkatnya

Baca juga: 35 Ucapan Hari Anak Nasional 23 Juli 2025: Anak Hebat, Indonesia Kuat

Hari Anak Nasional

Tak hanya Hari Tanpa Televisi dan Hari Waspada Cacing, 23 Juli juga diperingati sebagai Hari Anak Nasional di Indonesia.

Hari Anak Nasional adalah peringatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan hak-hak anak, serta perlindungan dan pemberdayaan mereka sebagai generasi penerus bangsa.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), sejak disahkannya Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak, Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan anak dan untuk mengoptimalkannya dengan menyelenggarakan Peringatan Hari Anak Nasional.

Undang-Undang No 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak dengan mempertimbangkan bahwa anak adalah
potensi serta penerus cita-cita bangsa yang dasar-dasarnya telah diletakkan oleh generasi sebelumnya, agar mampu memikul tanggungjawab tersebut, anak perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar baik secara rohani, jasmani maupun sosial.

Dengan dasar tersebut, selanjutnya ditetapkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 44/1984 yang menetapka bahwa Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli, yaitu tanggal pengesahan Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979.

Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) dirayakan sebagai momentum penting untuk mengkampanyekan pemenuhan hak anak atas hak hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Dalam peringatan HAN ke-41 Tahun 2025, tema yang diusung adalah Anak Hebat, Indonesia Kuat menuju Indonesia Emas 2045.

Tema HAN ke-41 menggambarkan komitmen bersama untuk membangun generasi anak yang sehat, cerdas, tangguh, dan berdaya saing sekaligus menanamkan semangat kebersamaan di tengah keragaman bangsa.

(*)