Update Erupsi Gunung Anak Krakatau, Potensi Bahaya di Sekitarnya, Ini Level Terkininya
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 0 detik.
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Gunung Anak Krakatau erupsi pada Kamis (4/2/2022) sore.
Erupsi itu memiliki ketinggian kolom abu sekitar 200 meter di atas puncak Gunung Anak Krakatau (GAK) lebih dari 357 meter di atas permukaan laut.
"Tidak ada kerugian yang ditimbulkan dari erupsi GAK," kata Kepala Pos Pantau GAK di Kecamatan Rajabasa, Andi Suardi, Jumat (4/2/2022).
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 0 detik.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Meletus, Terjadi 17 Kali Gempa Low Frequency, Warga Diimbau Menjauh Radius 2 KM
Pengamat Gunung Api Pos Gunung Anak Krakatau, Deny Mardiono, mengatakan kondisi GAK masih level II atau waspada.
"Potensi bahaya hanya di sekitaran GAK," ujarnya saat dihubungi TribunBanten.com, Jumat.
Meski berstatus waspada dan diprediksi berbahaya di sekitar GAK, Deny mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.
"Tetap patuhi rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG dan tetap tenang. Jangan terpancing tentang isu-isu yang tidak benar sumbernya," ucapnya.
Menurut Deny, hingga berita ini ditulis, seismograf belum mencatat letusan.
Baca juga: Abah Dodo Hilang Misterius saat Cari Kayu di Gunung, Akui Sempat Ngobrol dengan Harimau: Ngajak Ikut
"Visual sampai dengan saat ini berupa embusan asap terus-menerus berwarna kelabu dengan tinggi 200 meter di atas puncak," katanya.
Deny juga menyarankan kepada masyarakat, jika ingin mengetahui informasi tenang GAK, bisa mengecek langsung di web Magma Indonesia atau mengunduh aplikasinya di Play Store.
Video Editor: Rizki Asdiarman