TRIBUNBANTEN.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Ganjar Pranowo mengaku mendapat 115 aduan dari warga terkait minyak goreng.
Aduan warga itu disampaikan secara online melalui kanal Laporgub.
Aduan terkait minyak goreng menduduki urutan pertama sejak Januari 2022.
Hal itu dikatakan Ganjar saat mengisi ceramah Salat Tarawih di Masjid Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (6/4/2022).
Ganjar menjadi satu di antara tokoh nasional yang didapuk memberikan ceramah Salat Tarawih di Masjid UGM.
Baca juga: Kisah-kisah Inspiratif Lulusan SMK Jateng, Sekolah yang Digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Takmir masjid menjadwalkan sejumlah tokoh nasional juga mengisi ceramah selama Ramadan, yaitu Gubernur Jabar, Ridwan Kamil; Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono; dan Menkopolhukam Mahfud MD.
Saat menyampaikan materi tentang reformasi birokrasi, Ganjar sering membuat jemaah tertawa dengan contoh-contoh yang lucu yang dialaminya sehari-hari.
"Tak hanya aduan online, setiap bertemu warga, apalagi emak-emak, mengeluhnya sekarang satu, minyak goreng. Semua protes ke saya, ini ada apa," katanya melalui rilis yang diterima TribunBanten.com, Kamis (7/4/2022).
Menurut dia, padahal kita adalah penghasil minyak terbesar di seluruh dunia.
Selain minyak goreng, Ganjar mengaku juga sering mendapatkan keluhan, seperti soal pungutan liar, kesulitan membuat surat keterangan catatan kepolisian (SKCK), dan membuat surat izin mengemudi (SIM).
Semua aduan itu disampaikan warga kepada Ganjar melalui media sosial.
Ganjar mewajibkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membikin akun media sosial dan harus centang biru.
"Hasilnya apa, hari ini netizen bisa mencurahkan isi hati, dan pandangannya hanya dengan satu kali klik,: ucap gubernur berambut putih ini.
Baca juga: Rencana Pemilu 2024 Menggunakan Sistem e-Voting, Ganjar Pranowo Berikan Tanggapan, Apa Katanya?
Dia meminta aduan masyarakat harus direspons dalam waktu 2x24 jam.
Saat ini, waktunya menjadi 1x24 jam dan bahkan dalam kurang dari itu karena kecepatan respons penting agar masyarakat mendapatkan kepastian.
Hal itu menjadi tantangan yang harus diselesaikan di tengah perubahan yang begitu cepat.
Menurut suami Siti Atikoh ini, birokrasi harus mampu menjawab persoalan yang membuat rakyat terbebani.
"Menjadi pelayan rakyat yang baik adalah orientasi dasar yang harus ditumbuhkan di kalangan birokrat. Birokrasi kasual adalah bagian dari itu semua," katanya.
Baca juga: Cara Ganjar Temui Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa dan Perwakilan Warga Desa Wadas Disoroti Pengamat Sosial
Namun, bukan perkara mudah untuk mewujudkan perjuangan itu.
Ganjar mengaku membutuhkan waktu cukup lama untuk mewujudkan reformasi birokrasi, yaitu yang mampu memberikan pelayanan lebih cepat, mudah, dan murah.
"Serta sudah barang tentu tuntas paripurna," ujarnya.
Dia mengaku Pemprov Jateng terus berinovasi melalui digitalisasi dan Mal Pelayanan Publik menjadi satu di antara upaya untuk mewujudkan reformasi birokrasi.
Baca juga: Nonton MotoGP Mandalika Bareng Istri, Ini yang Membuat Ganjar Pranowo Sempat Deg-degan
"Total ada 103 pelayanan yang bisa dilakukan cukup di satu tempat, mulai perpanjangan SIM, SKCP, BPJS, izin perdagangan, NPWP, hingga paspor," kata Ganjar.
Dia juga menawarkan mahasiswa UGM bergabung lewat program magang sehari bersama gubernur.
Ajakan itu agar mahasiswa merasakan langsung denyut nadi pemerintahan di Jawa Tengah sehingga memahami persoalan masyarakat.
"Harapannya, mereka bisa memberikan kontribusi atas permasalahan yang terjadi," pungkasnya.