Jelang Imlek, Perajin Kue Keranjang di Tangerang Kebanjiran Order, Produksinya Capai 5 Ton per Hari

Editor: Ahmad Haris
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses pembuatan kue keranjang Ny Lauw di Jalan Bouraq, RT 01/04, Karangsari, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Kamis (12/1/2023). 

TRIBUNBANTEN.COM - Hari Raya Imlek akan berlangsung sebentar lagi.

Perayaan Imlek kurang legit tanpa kehadiran kue keranjang. Kue tradisional berbahan dasar tepung ketan dan gula ini populer di masyarakat keturunan Tionghoa.

Kue keranjang saat Imlek memiliki makna kesatuan keluarga dan harapan untuk peningkatan rezeki.

Berbicara tentang penganan khas Imlek, kue keranjang merek "Ny Lauw" merupakan produk yang legendaris.

Kue keranjang Lw Lauw diproduksi di Neglasari, Kota Tangerang, Banten.

Dibuat secara tradisional berdasarkan resep warisan leluhur, industri rumah tangga ini mampu menyerap tenaga kerja dari berbagai daerah.

Saat ini, usaha pembuatan kue keranjang dan dodol Ny Lauw dipegang oleh generasi ketiga.

Winawati atau yang akrab disapa Ci Iin merupakan penerus usaha kue keranjang Ny Lauw.

Dia mewarisi usaha dari pihak keluarga suaminya, Suliatman alias Lauw Kim Tay.

Baca juga: Kumpulan Resep Hidangan Tahun Baru Imlek 2023, Mie Panjang Umur hingga Gurame Saus Goreng Mentega

Usaha dodol Ny Lauw dirintis oleh sang kakek, Lauw Sun Lim, pada tahun 1950.

Awalnya sang kakek hanya membuat dodol dalam jumlah sedikit.

Suliatman yang saat itu masih duduk di bangku SMP juga sudah mulai membantu usaha dodol sang kakek.

Suliatman merupakan anak kedua dari 10 bersaudara.

Dari 10 saudara, hanya empat orang yang meneruskan usaha dodol ini.

Mengenai penggunaan nama Lauw Kim Wie di belakang merek dagang Ny Lauw, Iin mengatakan hal itu untuk membedakan dengan dagangan saudara-saudaranya.

Selain beda rasa, perbedaan lainnya ada pada varian produk. Kue keranjang buatan Iin punya lebih banyak varias.

Kini, perempuan berusia 63 tahun itu sudah menurunkan ilmu kue kerangan kepada putra keempat, satu-satunya pria dari lima anaknya yang memiliki minat kuat untuk meneruskan usaha keluarga.

Lima Ton per Hari

Bisnis turun temurun yang dijalani kini telah mampu memproduksi kue keranjang hinga berton-ton lebih tiap tahunnya.

"Biasanya kue keranjang kami produksi lima ton lebih untuk perayaan Imlek dan untuk dodol khas Tangerang sebanyak satu ton," ucap Ci Iin saat ditemui di tempat usahanya di Jalan Bouraq, RT 01/04, Karangsari, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Kamis (12/1/2023).

Adapun jumlah karyawan yang dilibatkan dalam produksi pembuatan kue keranjang dan dodol khas Tangerang mencapai 100 orang.

"Mereka karyawan musiman. Tiap menjelang Imlek butuh banyak karyawan, jadi mereka sudah paham kalau di tempat saya butuh orang."

"Mereka berasal dari daerah Karawang, Indramayu, dan lain-lain," papar Iin.

Iin menuturkan mulai produksi kue Keranjang dan dodol Ny.Lauw pukul 04.00 WIB hingga malam.

"Kue keranjang kan dikukusnya selama 12 jam jadi kami sampai malam hari."

"Untuk bahan baku seperti gula dan tepung ketan dari Subang, Jawa Barat," kata Iin.

"Harga kue keranjang Rp 54.000 per kilogramnya," imbuhnya.

Pantauan di rumah produksi kue keranjang Ny Lauw pada Kamis siang, banyak pengunjung yang datang untuk membeli kue keranjang Ny Lauw. 

Terlihat, karyawan tengah sibuk sesuai dengan tugasnya masing-masing mulai dari membuat adonan, mengaduk, hingga mengemas.

Salah satu pembeli, Lisa Tan menuturkan dirinya memang kerap kali membeli kue keranjang Ny Lauw.

"Setiap tahun memang ke sini, kalau mau pesan yang banyak harus dari jauh-jauh hari. Kalau dadakan tidak kebagian," ucap dia.

Menurutnya, cita rasa kue keranjang atau dodol produksi Ny Lauw enak dan legit.

"Manisnya pas dan tidak cepat keras, ini beli untuk dibagikan ke saudara-saudara juga," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Pesanan Kue Keranjang Meningkat Tajam, Produksinya Mencapai 5 Ton per Hari

Berita Terkini