TRIBUNBANTEN.COM - Tiga Oknum tenaga kesehatan (nakes) viral yang menghina dan membedakan pelayanan pasien BPJS dikuliti warganet.
Tak hanya itu, oknum nakes tersebut bahkan membeda-bedakan pelayanan pada pasien BPJS dan bukan BPJS.
Miris, pelayanan untuk pasien BPJS seolah-olah dikesampingkan oleh oknum nakes tersebut.
Pasien dengan kartu BPJS memang kerap kali mendapat perlakuan tidak mengenakan dari beberapa oknum tenaga kesehatan.
Banyak masyarakat pemegang kartu BPJS mengeluh tindakan tidak adil yang dilakukan oknum tenaga kesehatan dalam pelayanannya.
Beberapa pasien BPJS sering mendapatkan perlakuan tak pantas dan tidak dipedulikan.
Hal ini terjadi pada oknum nakes yang viral karena kesampingkan pelayanan pasien BPJS.
Diketahui ketiga nakes tersebut bekerja di Puskesmas Lambunu 2, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah yang viral karena membeda-bedakan pasien umum dan BPJS.
Baca juga: Viral Anggota TNI Ngamuk di Kantor Inspektorat, Ternyata Geram Istri Selingkuh dengan Kepala Dinas
Kelakuan Nakes Hinda dan Bedakan Pasien BPJS
Dalam video viral nakes pria pemilik akun itu membuat video bersama dua petugas puskesmas lain.
Video pertama menjelaskan bagaimana para petugas ini senang jika ada pasian umum.
Mereka berjoget bahagia saat ada pasien umum masuk.
"Ketika ada pasien umum," tulisnya.
Kemudian ia membuat video perbandingan saat ada pasien yang menggunakan BPJS.
Saat ada pasien BPJS, mereka akan merasa malas dan lebih memilih tiduran atau main HP.
Tampak pria pemilik akun tiduran di atas meja, sedangkan dua wanita lain asyik main hp saat ada pasien BPJS masuk.
Selain itu, pria pemilik akun tersebut juga mengunggah video tenaga kesehatan berjoget sambil ngevape atau menghisap rokok elektrik dalam ruangan pemeriksaan saat kosong.
Aksi mereka pun mendapat banyak kecaman warganet yang geram melihat aksinya.
Oknum Nakes Suka Mabuk dan Dugem
Salah satu dari tiga nakes viral tersebut diketahui bernama Rinto.
Rinto kini menjadi sorotan setelah video yang diunggahnya viral di media sosial.
Sejumlah video masa lalunya viral di media sosial, salah satunya saat tengah berada di sebuah tempat hiburan malam.
Hal ini terlihat dalam unggahan Instagram @terang_media, Minggu (19/3/2023) yang memperlihatkan sosok Rinto yang ternyata hobi dugem dan mabuk-mabukan.
Hal ini tampak mencuri perhatian publik.
Tak hanya itu saja, melihat akun Tik Tok pribadinya pula @rintobelike2, di beberapa unggahan videonya, nakes tersebut seringkali menggunakan vape saat masih di lingkungan Puskesmas tempatnya bekerja.
Bahkan, dalam video yang diunggahnya pada 2 Februari 2023 lalu, terlihat Rinto menggunakan vape di ruang periksa dan menaiki tempat tidur pasien.
Dalam video itu ia menulis hal tersebut dilakukannya saat tidak ada pasien.
“Ketika pasien kosong,” tulis sang nakes.
Aksinya tersebut terpantau membuat geram warganet.
Bahkan, warganet berbondong-bondong menandai Kementerian Kesehatan agar merespons hal tersebut dan meminta nakes tersebut dipecat.
Pasalnya Nakes tersebut dinilai membeda-bedakan pasien umum dan BPJS
Dalam video yang beredar tampak tiga orang diduga nakes di sebuah ruangan, dua perempuan dan satu laki-laki.
Dalam video itu memperlihatkan Rinto dan kedua temannya tengah asyik berjoget saat menerima pasien umum.
Namun, saat menerima pasien BPJS, ketiganya menunjukkan sikap cuek dan terlihat enggan melayani.
Videonya itu dianggap membeda-bedakan pasien yang berobat hingga akhirnya dikecam dari berbagai pihak.
Oknum Nakes Miminta Maaf
Melansir dari Kompas.com, kemudian akun itu mengunggah video nakes meminta maaf dari oknum pertama dan dua rekannya yang membuat konten tersebut.
Dalam videonya, tiga nakes yang berasal dari Puskesmas Lambunu 2, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, itu meminta maaf kepada sejumlah instansi, termasuk Kementerian Kesehatan dan BPJS.
Ketiga nakes itu mengatakan bahwa Puskesmas Lambunu 2 tidak membedakan pelayanan pasien umum dan pasien BPJS.
Berikut penjelasan ketiga nakes tersebut:
"Kami staf puskesmas Lambunu 2 memohon maaf sebesar-besarnya kepada Kementerian Kesehatan RI, BPJS Kesehatan seluruh Indonesia, Persatuan Perawat Nasional seluruh Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, dan teman sejawat tenaga kesehatan seluruh Indonesia,” jelas ketiga Nakes dari video permohonan maaf tersebut.
“Khusususnya Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan Parigi Moutong dan masyarakat Indonesia yang dirugikan dengan video kami," lanjutnya
"Sebenarnya pelayanan Puskesmas Lambunu 2 tidak membeda-bedakan pasien umum dan pasien BPJS. Sekali lagi kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas video kami," tutupnya.
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul Dihujat Netizen, Nakes yang Buat Video Viral Rendahkan Pasien BPJS Berujung Minta Maaf