TRIBUNBANTEN.COM - Ajudan Kapolda Gorontalo, Briptu Ruli Firmansyah (RF) ditemukan tewas di dalam mobil dinas pada Sabtu (25/3/2023) sekira pukul 05.49 WITA.
Besar dugaan Briptu Ruli Firmansyah bunuh diri dengan cara menembak kepala sendiri menggunakan pistol.
Sebab tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuh Briptu Ruli Firmansyah (RF).
Adapun mobil dinas yang digunakan Briptu Ruli Firmansyah itu terparkir di pinggir Jalan Gorontalo outer Ring Road (GORR) Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.
Baca juga: Kronologi Dugaan Bunuh Diri Melati Putri Dairly, Mahasiswi UI yang Lompat dari Lantai 18 Apartemen
“Dugaan sementara, diduga korban melakukan aksi bunuh diri dengan cara menembak menggunakan tangan kanan," kata Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Wahyu Tri Cahyono, Sabtu, dikutip dari TribunGorontalo.com.
Akan tetapi, polisi belum ada memberikan keterangan perihal motif Briptu Ruli Firmansyah mengakhiri hidupnya.
Tidak Dilakukan Autopsi
Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono mengatakan, keluarga Briptu Ruli Firmansyah (RF) menolak untuk dilakukan autopsi.
Briptu Ruli Firmansyah (RF) merupakan ajudan Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Helmy Santika yang ditemukan tewas diduga bunuh diri di dalam mobil
"Setelah melihat kondisi dari jenazah masih utuh seperti saat ditemukan meninggal di TKP, pihak keluarga menyatakan keberatan untuk dilakukan autopsi," ujarnya saat memberikan keterangan.
Sebelumnya jenazah Briptu Ruli Firmansyah (RF) sudah dipindahkan ke ruang Forensik dan Medical Legal RS Bhayangkara.
Setelah ditemukan tidak bernyawa jenazah Briptu Ruli Firmansyah (RF) disemayamkan di RSUD Aloei Saboe.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Mayat Mutilasi dalam Koper Merah di Bogor Terungkap, Kini Terancam Hukuman Mati
Polda Gorontalo meyakinkan pihak keluarga Briptu Ruli Firmansyah sesuai ketentuan peraturan per Undang-undangan.
Keluarga pun diminta untuk berkoordinasi dengan keluarga lainnya yang berada di Semarang, Jawa Tengah, tanah kelahiran Briptu Ruli Firmansyah.
Keluarga pun diminta membuat surat pernyataan penolakan autopsi.
“Atas keberatan dari pihak keluarga, maka penyidik sesuai dengan SOP membuatkan surat pernyataan keberatan dari keluarga korban atas penolakan dilakukan autopsi,” ujar Wahyu.
Lebih lanjut, Wahyu bilang keluarga mengaku telah menerima dan ikhlas atas peristiwa tersebut.
“Namun tetap pihak keluarga menginginkan agar penyidik segera mengungkap motif meninggalnya Briptu RF ini,” katanya.
Dilakukan Pemeriksaan dari Luar
Meski keluarga menolak, tim dokter forensik tetap melakukan autopsi pada bagian luar jenazah.
Adapun alasannya adalah demi kepentingan penyidikan dan penyelidikan.
“Maka tetap dilakukan pemeriksaan bagian luar mayat, yang dilakukan oleh tim dokter forensik Polri serta Polda Gorontalo dan disaksikan langsung keluarga,” ujar Wahyu.
Dikutip dari TribunGorontalo.com, selain polisi, sebanyak enam orang perwakilan keluarga Briptu Ruli Firmansyah yang berasal dari Semarang juga hadir di lokasi.
Baca juga: Terungkap Motif Pembunuhan Wanita Dicor Semen di Bekasi, Korban dan Pelaku Saling Mengenal
Sukiman, paman dari Briptu Ruli Firmansyah mengaku belum melihat kondisi dari ponakannya tersebut.
"Belum, sama sekali belum melihat," kata Sukiman.
Menurut pengakuan Sukiman, orang tua Briptu Ruli Firmansyah tak ikut ke Gorontalo untuk menjemput jenazah.
"Orang tuanya gak ikut, saya Pak De' nya (Paman dari Briptu Ruli Firmansyah)," jelas Sukiman.
Hingga saat ini, baik jenazah Briptu Ruli Firmansyah dan para keluarga masih berada di ruangan forensik.
Kronologi Briptu Ruli Firmansyah Ditemukan Tewas
Briptu Ruli Firmansyah ditemukan tewas di dalam mobil dinas yang terparkir di GORR di Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo pada Sabtu pagi.
Penemuan jasad Briptu Ruli Firmansyah ini bermula dari kecurigaan warga setempat lantaran mobil dinas yang dikendarai korban terparkir sejak Jumat (24/3/2023) sore.
Terlebih, mesin masih hidup dan posisi mobil tak berpindah.
Setelahnya, Kepala Desa Ombulo menelepon Kanit Intelkam Polsek Limboto Barat, Aiptu Sarifudin, untuk menyampaikan soal Briptu Ruli Firmansyah.
Saat tim Polsek Limboto Barat tiba, jasad Briptu Ruli Firmansyah ada di tempat duduk pengemudi dalam kondisi bersandar ke belakang.
Tak hanya jasad Briptu Ruli Firmansyah, polisi juga menemukan lima amunisi yang tersimpan di dashboard bawah.
Sementara, senjata ada di sebelah kiri badan korban dengan selongsong di dalamnya.
Cairan minuman di kantong kresek putih juga ditemukan dalam mobil.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Kombes Wahyu Tri Cahyono mengungkapkan Briptu Ruli Firmansyah diduga tewas karena bunuh diri.
“Dugaan sementara, diduga korban melakukan aksi bunuh diri dengan cara menembak menggunakan tangan kanan," kata Wahyu, Sabtu.
Kendati demikian, masih akan dilakukan autopsi terhadap jasad Briptu Ruli Firmansyah untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Jasad Briptu Ruli Firmansyah masih berada di RS Aloe Saboe untuk rencananya diautopsi hari ini, Minggu (26/3/2023).
Orang tua Briptu Ruli Firmansyah juga dijadwalkan tiba di Gorontalo dari Kota Semarang hari ini.
Sosok Briptu Ruli Firmansyah
Masih dari TribunGorontalo.com, Briptu Ruli Firmansyah merupakan ajudan atau anggota Staf Pribadi Pimpinan (Spripim) Kapolda Gorontalo, Irjen Helmy Santika.
“Benar, (Briptu RF) anggota Spripim Polda Gorontalo,” ujar Kombes Wahyu.
Atas tewasnya Briptu Ruli Firmansyah, Irjen Helmy Santika melalui Kombes Wahyu, menyampaikan bela sungkawa.
Ia juga mengungkapkan sosok Briptu Ruli Firmansyah.
"Kami keluarga besar polda Gorontalo merasa kehilangan."
"Korban dikenal baik, rajin dan juga pendiam," ujar Wahyu.
Diketahui, Briptu Ruli Firmansyah lahir pada 8 Januari 1994.
Hal ini berarti korban tewas saat berusia 29 tahun.
Ia berasal dari Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa tengah.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Briptu RF, Ajudan Kapolda Gorontalo Ditemukan Tewas, Diduga Bunuh Diri