Fajri Pria Berbobot 300 kg Meninggal, Berikut Riwayat hingga Embuskan Napas Terakhir di RSCM

Editor: Glery Lazuardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Fajri, pria berbobot 300 kg asal Tangerang, Banten meninggal dunia pada Kamis (22/6/2023). Informasi itu disampaikan Direktur utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RCSM) Lies Dina Astuti.

TRIBUNBANTEN.COM - Muhammad Fajri, pria berbobot 300 kg asal Tangerang, Banten meninggal dunia pada Kamis (22/6/2023).

Informasi itu disampaikan Direktur utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RCSM) Lies Dina Astuti.

Baca juga: Dirut RSCM: Muhammad Fajri Meninggal Dunia Kamis Dini Hari

Berikut riwayat Muhammad Fajri hingga mengembuskan napas terakhir di RSCM.

Viral di Medsos

Muhammad Fajri viral setelah dievakuasi petugas.

Upaya evakuasi itu dilakukan karena Muhammad Fajri mempunyai berat badan 300 kg.

Proses evakuasi itu dilakukan oleh Regu II Ciledug.

Informasi itu disampaikan akun media sosial Instagram @infotangerangkota.

Semula, Muhammad Fajri dibawa ke RSUD Kota Tangerang.

Muhammad Fajri adalah warga Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang.

Muhammad Fajri bersama dengan keluarganya tinggal di perumahan Griya Kencana 2, Kota Tangerang.

Selama dua tahun terakhir, Muhammad Fajri tinggal di rumah tersebut.

Muhammad Fajri mengalami obesitas sejak berusia 11 tahun.

Kepala UPT BPBD Ciledug Mulyadi mengaku mengetahui informasi itu dari warga.

Menurut dia, warga meminta tolong untuk mengevakuasi Muhammad Fajri supaya dapat berobat di rumah sakit.

"Terkait seperti apa kondisi medisnya, itu kewenangan dari pihak dinas kesehatan, kami hanya melakukan evakuasi saja" ujar Mulyadi.

Mulyadi mengakui pihaknya cukup kesulitan untuk mengevakuasi Fajri dari tempat tidurnya itu.

Pihaknya baru berhasil mengevakuasi pria tersebut dengan memakan waktu hingga 2 jam lebih untuk dinaikan ke mobil pengangkut.

"Awalnya yang angkat pria tersebut adalah para petugas, tapi ternyata enggak keangkat," kata dia.

Dia mengaku membutuhkan waktu dua jam untuk mengevakuasi.

"Butuh waktu 2 jam, karena kita nyari alat buat bongkar pintu dan forklift untuk bongkar pintunya agar bisa lewat dan mengangkatnya juga menggunakan forklift untuk dinaikan ke mobil losbak dan dievakuasi langsung ke RSUD Kota Tangerang," paparnya.

Baca juga: Fajri, Pria Berbobot 300 Kg di Tangerang Meninggal Dunia, Pihak Rumah Sakit Sebut Tim ICU Kesulitan

Dirujuk ke RSCM

Muhammad Fajri dirujuk dari RSDU Tangerang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat.

Namun pihak RSCM mengaku mengalami kesulitan menangani pasien obesitas berbobot hampir 300 kilogram tersebut.

Muhammad Fajri dirawat khusus di Ruang ICU khusus saat di RSCM.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSCM, Lies Dina Liastuti mengatakan, pihaknya kesulitan menangani pasien Muhammad Fajri lantaran tubuhnya banyak mengalami komplikasi penyakit.

Oleh karena itu, RSCM mengerahkan sejumlah dokter spesialis untuk menangani Muhammad Fajri alias MS.

"Ini adalah suatu hal yang sangat tidak biasa. Ada orang yang bisa sedemikian besarnya," kata Lies Dina Liastuti dalam konferensi pers, di RSCM, Rabu (14/6/2023). .

"Nah beban bagi tubuh manusia bisa memberikan metabolisme untuk tubuh yang begitu besar, tentu menjadi sangat berat," kata Lies.

Dia menambahkan, relawan bekerja memindahkan tubuh pria seberat 280 kilogram adn tidak pernah keluar rumah. Rumah Muhammad Fajri cenderung gelap.

Selain itu, kulit-kulit tubuh MF mengalami luka-luka dan terinfeksi.

"Jatung bekerja menjadi sangat berat, paru-paru menjadi bekerja sangat berat, apalagi dia tidak pernah bergerak.

"Jadi kondisi di rumah atau kondisi lingkungan yang lembab itu menimbulkan masalah di paru-paru," kata Lies.

"Demikian pula pada kulit, sehingga kulitnya banyak luka. Kemudian lukanya terinfeksi, paru-parunya menjadi sesak karena ada infeksi," katanya.

Lies mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan pemeriksaan secara keseluruhan, mulai dari fungsi jantung, ginjal, hingga hati terhadap pasien.

Lies mengatan, kondisi yang diderita MF sangatlah berat karena mengalami sesak napas dan komplikasi penyakit.

Muhammad Fajri alias MF lebih memerlukan banyak peralatan dibandingkan pasien obesitas sebelumnya, Arya Permana.

Selain itu bobot tubuh sangat besar dengan ukuran 1,7 meter apabila sedang teletang.

Dia menjadi sulit dimasukkan alat-alat medis yang mendukung proses penyembuhannya.

"Bagaimana kami kesulitan untuk menangani, karena contohnya untuk memasukkan satu alat ke dalam tubuh yang besar kan tidak mudah, karena menembus otot yang begitu tebal untuk mencari pembuluh darahnya," kata Lies.

"Kemudian panjangnya juga dan ternyata memerlukan beberapa alat khusus yang kami harus beli secara tersendiri di luar dari persediaan yang kita punnya untuk orang-orang normal lainnya," ujarnya.

Sebelumnya, Muhammad Fajri alias MF memiliki berat badan 280 kilogram.

Baca juga: PILU Muhammad Fajri Pasien Obesitas 280 Kg Alami Komplikasi Paru-Jantung, RSCM Sulit Beri Penanganan

Penanganan di RSCM

Plt Direktur Umum RSCM, dr Lies Dina Liastuti, menceritakan upaya dokter dan tenaga medis RSCM menangani Muhammad Fajri (26), pria asal Tangerang yang berbobot 300 kg.

Menurut dia, tim dokter harus memikirkan bagaimana caranya jarum suntik tembus ke kulit Fajri.

Hal ini, karena kulit Fajri tebal sehingga sulit ditembus jarum suntik untuk kepentingan pengobatan.

"Menembus otot yang begitu tebal untuk mencari pembuluh darah. Kemudian panjangnya juga," kata dia.

Dia mengaku membutuhkan alat khusus untuk menangani Fajri.

"Ternyata memerlukan beberapa alat khusus yang kami harus beli secara tersendiri di luar dari persediaan yang kita punnya untuk orang normal," ujarnya.

Lies menceritakan, pihaknya sampai menyulap ruang inap di salah satu gedung untuk dijadikan ruang ICU dadakan khusus untuk Fajri.

RSCM sampai membobok tembok karena tak muat untuk dilalui pemuda obesitas asal Tangerang itu.

Di awal tiba di RSCM, bahkan Fajri tidak berada di tempat tidur karena tak ada ukuran yang muat dengan badannya.

"Karena berat badan yang tidak memungkinkan," kata Lies.

Lies juga menyampaikan, Fajri mengalami luka-luka di beberapa bagian kulitnya karena saking lamanya tidak bergerak.

Kulitnya yang melembab karena terlalu lama berdiam diri sampai infeksi.

Baca juga: Cerita Dokter RSCM saat Tangani Fajri Pria Obesitas 300 kg: Kulit Tak Tembus Jarum Suntik

Untuk membersihkan luka itu, tim dokter harus memiringkan atau mengubah posisi Fajri.

Hal itu menjadi tantangan tersendiri.

Tim dokter kesulitan memindahkan tubuh pasien yang begitu berat, apalagi tidak ada alat bantuan.

"Ini juga sulit karena sangat berat dan alat yang perlu memidahkan dan memiringkan pasien kita ga ada."

"Jadi untuk memindahkan dan mengubah posisi (Fajri) kita butuh beberapa orang," kata Lies

Berita Terkini