Sampah Berserakan di Pasar Ciruas Serang, Timbulkan Aroma Tak Sedap

Penulis: Engkos Kosasih
Editor: Glery Lazuardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pedagang di Pasar Ciruas mengeluhkan sampah plastik dan sayuran di depan Pasar Ciruas. Sampah itu menimbulkan aroma tak sedap saat melintas di Jalan Raya Serang-Jakarta, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten.

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Sejumlah pedagang di Pasar Ciruas mengeluhkan sampah plastik dan sayuran di depan Pasar Ciruas.

Sampah itu menimbulkan aroma tak sedap saat melintas di Jalan Raya Serang-Jakarta, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten.

Baca juga: DLH Kota Serang Kurangi Penggunaan Kantong Plastik di Ritel Modern, Cegah Penumpukan Sampah

Berdasarkan pemantauan TribunBanten.com, sampah itu terlihat berserakan di bahu jalan raya Serang-Jakarta.

Kondisi ini menimbulkan kesan kumuh dan kotor pada pasar milik perorangan tersebut. Hal dikeluhkan oleh pedagang di Pasar Ciruas.

"Kami selalu bayar uang kebersihan untuk membersihkan sampah ini, tapi tetap saja menumpuk," kata Roni, pedagang di Pasar Ciruas, Rabu (28/6/2023).

Sementara itu, Camat Ciruas Eri Suhaeri mengaku terkendala dalam penanganan sampah di Kecamatan Ciruas.

Sebab kata dia, produksi sampah dalam sehari tidak berimbang dengan pembuangan. Hal itu karena minimnya armada pengangkut sampah.

"Sampah di Kecamatan Ciruas itu sangat tinggi, satu hari 100 ton kalau tidak salah, sementara yang dapat ke angkut hanya 50 persen," katanya.

Eri menjelaskan, armada pengangkut sampah di Kecamatan Ciruas cuma ada dua unit mobil.

Baca juga: Hati-hati, Siapa yang Buang Sampah Sembarangan di Kota Tangsel Bisa Didoakan Cepat Mati

Dalam sehari, kedua unit mobil tersebut membuang sampah ke tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) Cilegon.

"Dua mobil itu hanya mampu dua kali mengangkut sampah dari Ciruas ke Cilegon, karena jaraknya sangat jauh," ujarnya.

Eri berharap Pemerintah Kabupaten Serang dapat menambah armada pengangkut sampah di Kecamatan Ciruas.

"Kalau enggak ditambah, sampah akan terus seperti ini. Setiap hari 100 ton, yang ke angkut 50 persen masih ada sisa," pungkasnya.

Berita Terkini