TRIBUNBANTEN.COM - Harga beras di Pasar Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) beberapa bulan terakhir tidak stabil.
Hal itu membuat para pedagang beras di Pasar Serpong pusing.
Pasalnya, harga beras terus merangkak naik hingga membuat para pedagang mengeluhkan kondisi tersebut.
Baca juga: 17.479 Keluarga Penerima Manfaat di Kota Cilegon Terima Bantuan Beras, Berikut Rinciannya
Sejak bulan lalu, harga beras di Pasar Serpong, sudah naik Rp 2000 perkilogram dari harga normal.
Salah satu pedagang beras di Pasar Serpong, Iwan (40) mengungkapkan jika kondisi ini sudah terjadi sebulan terakhir.
"Jadi yang awalnya harga per kilogramnya hanya Rp 11.000, sekarang jadi Rp 12.000 atau Rp 12.500," ucapnya kepada Tribun Tangerang, Rabu (27/9/2023).
Kata Iwan, kenaikan harga beras memang tak langsung selisih ribuan, melainkan di bawah Rp 1.000.
Namun saat ditotal, diperoleh kenaikan harga beras mencapai Rp 2.000.
Iwan menduga, kenaikan beras dikarenakan musim kemarau panjang.
Naiknya harga beras pun membuat pedagang kesulitan.
"Pasti ada kesulitan di penjualan. Ini kan banyak ke pengecer. Jadi mereka juga berat. Naiknya memang bertahap, mulai dari Rp 500," ucapnya.
"Ini semua jenis beras harganya naik. Beda dengan tahun lalu yang tak sampai seperti ini. Lebih berat saat ini," ucapnya.
Sementara itu, Ari Gunawan, salah satu pembeli mengaku berat hati dengan kenaikan beras.
Baca juga: Harga Beras Melambung Tinggi, Disperindag dan Bulog Gelar Pasar Murah di Cilegon
Menurutnya, beras sebagai makanan pokok harusnya harganya bisa stabil.
"Pengeluaran makin besar sih. Tapi kan harus dibeli."
"Namanya juga kebutuhan. Harapannya sih semoga harga menurun lagi. Naik pun jangan sampai memberatkan," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Pedagang Beras di Pasar Serpong Dibuat Pusing dengan Kondisi Harga Beras Sebulan Terakhir