Dinilai Transparan, Pemuda Muhammadiyah Apresiasi Rekrutmen PPK dan PPS yang Digelar KPU Pandeglang

Penulis: Sobirin
Editor: Ahmad Haris
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bendera Muhammadiyah dan logo KPU 2024.

Laporan Wartawan Tribunbanten.com, Sobirin

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Pemuda Muhammadiyah mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pandeglang, atas pelaksanaan rekrutmen Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang dinilai berjalan dengan transparan dan akuntabel.

Proses seleksi yang dilakukan oleh KPU Pandeglang, dinilai telah mencerminkan prinsip-prinsip demokrasi, dan profesionalisme yang diharapkan dari sebuah lembaga penyelenggara Pemilu.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Pandeglang, Teguh Fachmi, dalam pernyataannya menyebutkan, bahwa KPU Pandeglang telah berhasil menjalankan tahapan rekrutmen PPK dengan baik, mulai dari sosialisasi, pendaftaran, hingga seleksi akhir.

Baca juga: Rekrutmen Panwascam Lebak 2024 Diduga Bermasalah: Rangkap Jabatan - Terima Uang dari Timses Calon!

“Kami melihat proses ini dilakukan secara terbuka dan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap warga yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi,” kata Teguh, kepada Tribunbanten.com, Senin, (27/05/24).

Teguh Fachmi menyatakan, bahwa keterbukaan informasi dan kejelasan prosedur dalam rekrutmen ini memberikan kepercayaan lebih kepada masyarakat, terhadap kinerja KPU Pandeglang.

Hal ini penting untuk memastikan pemilu yang akan datang, dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar mewakili suara rakyat.

“Kami berharap proses ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam melakukan rekrutmen penyelenggara pemilu."

Baca juga: Sosok Junaedi Ibnu Jarta, Wakil Ketua DPRD Lebak Titip 29 Calon PPK Pilkada, Ternyata Ketua DPC PDIP

"Integritas dan profesionalisme adalah kunci untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi,” tambahnya

Pemuda Muhammadiyah juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung KPU Pandeglang, dan memastikan pemilu dapat terselenggara dengan jujur ​​dan adil.

“Partisipasi aktif dari masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga demokrasi yang sehat dan berkelanjutan,” tutupnya.

Berita Terkini