Serang Bahagia

Pemkab Serang Jemput Bola Berikan Layanan Pembuatan KTP dan Administrasi Lainnya

Disdukcapil terus menggenjot angka pencatatan sipil berupa KTP dan KK bagi masyarakat Kabupaten Serang.

Penulis: Muhammad Uqel Assathir | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Muhammad Uqel
Pemkab Serang melalui Disdukcapil Kabupaten Serang jemput bola lakukan pelayanan pembuatan KTP, KK, hingga Akta Kelahiran dan administratif lainnya. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhammad Uqel

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) terus menggenjot angka pencatatan sipil berupa KTP dan KK bagi masyarakat Kabupaten Serang.

Kepala Disdukcapil Kabupaten Serang, Warerry Poetri mengatakan, hal itu dilakukan dengan cara langsung melakukan jemput bola mendatangi masyarakat agar dibuatkan layanan administrasi berupa KTP dan KK.

"Kegiatan hari ini adalah pelayanan administrasi kependudukan secara langsung atau jemput bola kepada masyarakat khusunya masyarakat kecamatan Pabuaran," kata Warerry kepada TribunBanten.com, Rabu, (27/8/2025).

Baca juga: Pemkab Serang Bakal Lobi Pemkot Serang Soal Kerja Sama Pembuangan Sampah ke TPSA Cilowong

Selain KTP dan KK, kata Warerry, pihaknya juga menyediakan layanan pembuatan cetak KIA, pembuatan akte kelahiran, akte kematian, pencatatan perkawinan, perubahan data dan sebagainya.

Kemudian, lanjut Warerry, disediakan pula layanan cek kesehatan gratis untuk masyarakat.

"Pelayanan di desa ini memang agenda rutin kami untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Karena masyarakat yang jauh dari kantor kecamatan atau dari UPT," ujar Warnerry.

"Kami berkolaborasi dengan kimia Farma untuk pengecekan kesehatan secara gratis jadi ini adalah combo pelayanan Adminduk dan pelayanan kesehatan," sambungnya.

Lebih lanjut, Warnerry mengaku, sejauh ini Disdukcapil Kabupaten Serang baru bisa melayani administrasi kependudukan satu desa per kecamatan. 

Namun siapa saja yang merasa warga Kabupaten Serang bisa menikmati layanan tersebut di Kecamatan terdekat dengan rumahnya.

"(Layanan) Satu kecamatan, jadi satu kecamatan lokasinya di desa melingkupi satu kecamatan atau kecamatan yang berdekatan," ungkapnya.

Ia menilai, antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Tak heran antrian sudah ramai sejak pagi ketika pertama kali layanan dibuka.

Rencananya, kata Warnerry, layanan akan berlangsung hingga pukul 3 sampai setengah 4 sore.

"Kalau dilihat dari kedatangan ini banyak, mungkin kita targetnya bisa 1000 an lah kalau sampe sore, karena pagi saja sudah penuh layanan," ucapnya.

"InsyaAllah kita sampai jam 3 atau setengah," tambahnya.

Ditanya terkait lokasi pelayanan kependudukan selanjutnya, ia mengungkapkan akan dilaksanakan di wilayah Kabupaten Serang bagian barat.

"Rencananya kita (nanti) di Serang Barat itu Cinangka atau Anyer," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Serang, TB. Moh. Soleh mengapresiasi langkah yang dilakukan Disdukcapil

Menurutnya realita saat ini masih banyak masyarakat yang belum melek digital, karenanya skema jemput bola sangat membantu pembuatan administrasi kependudukan masyarakat.

"Sebagai mitra komisi I, disdukcapil sudah melakukan langkah-langkah yang menurut saya cepat untuk optimalisasi layanan kependudukan."

"Karena kita tahu mungkin masih banyak masyarakat terutama di desa yang punya kendala dalam hal mengurus administrasi penduduk sementara inikan hak dasar ya, semua yang dibutuhkan masyarakat itu dimulai dari sini baik itu KTP KK dan yang lainnya," jelasnya.

"Maka penjemputan bola ini hal yang efektif, karena memang ditengah digitalisasi yang sudah diprogramkan juga tetap kendala. Harapannya di setiap kecamatan, satu kecamatan satu desa," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa (Kades) Sindagheula, Suheli mengatakan kegiatan tersebut disosialisasikan oleh pihaknya di majelis-majelis pengajian dan perkumpulan lainnya. 

Hal ini yang membuat ramainya warga masyarakat yang datang.

Sebagai tuan rumah pelaksanaan, Suheli juga mengungkapkan masih banyak warganya yang membutuhkan dokumen kependudukan.

"Diumumkan secara langsung seperti di majlis taklim bagi ibu-ibu yang tidak memegang HP.

"Kalau jumlah penduduknya mah kurang lebih 8500 an kalau wajib KTP itu yang usia 17 tahun mungkin di bawah 500 khusunya yang belum rekam," ujar Suheli.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved