Pembangunan KRL Jakarta–Serang Masuk Tahap Feasibility Study, Elektrifikasi Rel Jadi Prioritas Awal

Rencana pembangunan Kereta Rel Listrik (KRL) yang akan melintasi Kota Serang kini masih dalam tahap kajian Feasibility Study (FS)

TribunBanten.com/Muhamad Rifky Juliana
Wali Kota Serang Budi Rustandi saat diwawancarai awak media, Kamis (18/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhamad Rifky Juliana 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG – Rencana pembangunan Kereta Rel Listrik (KRL) yang akan melintasi Kota Serang kini masih dalam tahap kajian Feasibility Study (FS).

Kajian tersebut direncanakan baru akan dibahas secara menyeluruh oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten pada tahun 2026. 

Baca juga: Tinjau Rail Clinic KAI di Stasiun Serang, Wali Kota Budi Rustandi Coba Langsung Fasilitas Cek Mata

Setelah dokumen FS rampung, hasilnya akan diserahkan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) pusat untuk diproses lebih lanjut.

"Pembangunan KRL di Kota Serang, nanti Pemprov Banten membuat FS-nya, nanti setelah jadi FS masuk ke KAI pusat. Nanti mereka yang proses semua. FS dari Pemprov Banten tahun 2026," kata Budi, Kamis (18/9/2025).

Kehadiran KRL di Banten, khususnya di Kota Serang, disebut akan menjadi moda transportasi massal baru yang menghubungkan langsung dengan Jakarta. 

Kehadiran jalur ini dinilai dapat mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya sekaligus memberikan alternatif perjalanan yang lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan bagi masyarakat.

Budi menjelaskan, langkah yang paling memungkinkan untuk jangka pendek adalah elektrifikasi jaringan rel yang sudah ada. 

Baca juga: Rail Clinic KAI Hadir di Stasiun Serang, Sediakan Pemeriksaan Gratis untuk Masyarakat

Proses ini dilakukan dengan pemasangan aliran listrik dari PLN yang akan menjadi penunjang operasional KRL.

"Tinggal pasang listrik itu lebih efesiensi dan lebih cepat. Jadi nanti dari Jakarta bisa langsung ke Serang KRL-nya," ucapnya.

Namun, ia menegaskan bahwa pembangunan jalur ganda (double track) akan membutuhkan waktu lebih lama. 

Pasalnya, proyek tersebut memerlukan proses pembebasan lahan dan berbagai tahapan teknis lainnya yang kompleks.

"Kalau double track akan lama, kita harus pembebasan lahan dan lainnya," ujar Budi.

Sebagai informasi, double track atau jalur rel ganda merupakan infrastruktur yang memungkinkan dua kereta melaju secara bersamaan di arah berlawanan. 

Kehadiran jalur ini sangat penting karena dapat meningkatkan kapasitas perjalanan, mempercepat waktu tempuh, serta meminimalisasi antrean kereta di lintasan tunggal.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved