Kisah Perjalanan Karier Tri Nurtopo, Jadi ASN Tahun 1990 Hingga Jabat Kadisbub Banten Sejak 2018

TRIBUNBANTEN.COM - Menjadi Aparatur Sipil Negara atau ASN merupakan salah satu hal yang diimpikan banyak orang di Indonesia.

Hal itu pula yang menjadi impian Tri Nurtopo, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten saat ini.

Kepada TribunBanten.com, pria asli Purworejo Jawa Tengah itu menceritakan pengalamannya menjadi ASN untuk pertama kali.

Karir Tri Nurtopo sebagai ASN dimulai pada tahun 1990. Waktu ia bertugas di Jakarta, di Perhubungan Darat.

"Waktu di Perhubungan Darat, saya pernah ditugaskan di Timor Timur, di Aceh," kata Tri Nurtopo kepada TribunBanten.com beberapa waktu lalu.

Baru setelah berpindah tugas ke banyak daerah, ia lalu menetap di Provinsi Banten sejak tahun 2001.

Baca juga: Pemprov Banten Resmi Batasi Jam Operasional Truk Tambang, Berikut Jadwal dan Daftar Ruas Jalannya

"Mulai tahun 2001 baru pindah ke sini di Banten.

Waktu itu Kepala Seksi Perencanaan Jaringan Dishub Banten kalau tidak salah," katanya.

Selama lebih dari 10 tahun bertugas di Dinas Perhubungan Provinsi Banten sejak 2001, Tri Nurtopo sempat menjabat tiga kepala seksi yang berbeda.

"Lalu baru naik jadi Kepala Bidang atau Kabid tahun 2012, waktu itu Kabid Pengembangan Transportasi Dishub Banten, lalu pindah ke Kesbangpol jadi Kabid Penanganan Konflik, lalu pindah ke BNN atau Badan Narkotika Nasional sebagai Kabag TU, lalu balik lagi sebagai Pengelola KP3B," ungkapnya.

Pada 2018, tiba lah puncaknya ia memimpin Dinas Perhubungan Provinsi Banten.

Kala itu, Tri Nurtopo mengikuti open bidding sebagai Kepala Dinas Perhubungan atau Kadishub Provinsi Banten, dan terpilih menjabat hingga saat ini.

"Jadi ini (tahun 2025) masuk tahun ke delapan saya sebagai Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten."

Baca juga: Sosok Komjen Pol Rudy Heriyanto, Mantan Kapolda Banten jadi Sorotan karena Duduki Jabatan Sipil

"Tahun depan 2026 bulan Juni saya pensiun, kalau masih dikasih kesempatan," ucap Tri Nurtopo.

Pria lulusan Sekolah Ikatan Dinas Perhubungan tahun 1989 itu menuturkan, jabatan itu bukanlah hak ASN, melainkan kewenangan pimpinan.

"Saya dari dulu saya sampaikan, saya akan kerja, semampu saya kalau jabatan, pimpinan akan ngerti lah, kalau kita bekerja dengan baik InsyaAllah pimpinan akan tahu yang terbaik," tutupnya.