7 November 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Hari Wayang Nasional, Ini Sejarahnya

Hari Wayang Nasional adalah momentum untuk merayakan wayang sebagai salah satu warisan budaya bangsa yang bernilai tinggi.

Editor: Vega Dhini
Tribun jateng/Hermawan Handaka
HARI WAYANG NASIONAL - Dwi Irawan terlihat sibuk menata dagangannya berupa wayang, blangkon, suling, sorjan dan permainan anak seperti topeng reok dan pecut di Dewa Kandri, Gunung Pati Semarang, Kamis (14/2/2019). Hari Wayang Nasional diperingati setiap tanggal 7 November. 

TRIBUNBANTEN.COM - Setiap tanggal 7 November memperingati hari apa? Simak penjelasan mengenai Hari Wayang Nasional berikut ini.

Hari Wayang Nasional diperingati setiap tanggal 7 November.

Hari Wayang Nasional adalah momentum untuk merayakan wayang sebagai salah satu warisan budaya bangsa yang bernilai tinggi.

Wayang adalah boneka tiruan orang yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu dan sebagainya yang dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukan drama tradisional (Bali, Jawa, Sunda, dan sebagainya), biasanya dimainkan oleh seseorang yang disebut dalang.

Dikutip dari dapobas.kemendikdasmen.go.id, Wayang merupakan cerita yang bersumber dari kitab Ramayana dan Mahabarata yang kemudian dikembangkan dalam tradisi pertunjukan wayang.

Pertunjukan wayang biasanya menggunakan kelir, secarik kain sebagai pembatas antara dalang dan penonton.

Tradisi seni pentas itu dikenal sebagai seni pedalangan.

Aspek tuturan (cerita) dalam wayang terdiri atas narasi (wacana) dan dialog (antawacana) yang secara keseluruhan ditampilkan sebagai satu pertunjukan orkestra, biasanya berlangsung semalam suntuk.

Dalam pementasan kesenian wayang seni suara/musik atau lagu biasanya didominasi oleh pesinden (penyanyi perempuan).

Sementara kehadiran suara laki-laki berfungsi sebagai pemanis keseluruhan irama musik.

Bagian terpenting dalam seni pewayangan ialah aspek seni sastranya yang mengambil sumber dari histori-mitologi India.

Kisah wayang yang bersumber dari India itu dalam kebudayaan Jawa berkembang dengan caranya sendiri, disesuaikan dengan kebutuhan dan kebudayaan setempat.

Cerita-cerita wayang terkenal di Indonesia, antara lain rangkaian kisah Mahabrata dan Ramayana. Ramayana dan Mahabharata yang aslinya berasal dari India telah diterima dalam pergelaran wayang di Indonesia sejak zaman Hindu hingga sekarang.

Wayang seolah-olah identik dengan Ramayana dan Mahabharata.

Cerita Ramayana dan Mahabarata Indonesia sudah berubah alur ceritanya dan berbeda dengan versi India.

Ramayana dan Mahabharata versi India ceritanya berbeda satu dengan lainnya, sedangkan di Indonesia ceritanya menjadi satu kesatuan.

Perbedaan yang sangat menonjol adalah falsafah yang mendasari kedua cerita itu, yaitu setelah masuknya agama Islam cerita diolah sedemikian rupa sehingga terjadi proses akulturasi dengan kebudayaan asli Indonesia.

Nukilan-nukilan dari kedua babon cerita wayang tersebut, antara lain, adalah kisah Leluhur Pandawa, Pandawa Main Dadu, Srikandi Belajar Memanah, Gatotkaca Lahir, dan Parikesit.

Dikutip dari Kompas.com, Hari Wayang Nasional resmi ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2018, yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Desember 2018.

Tanggal 7 November dipilih karena memiliki makna historis penting bagi dunia pewayangan.

Pada 7 November 2003, UNESCO menetapkan wayang sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Warisan Mahakarya Dunia Takbenda Milik Kemanusiaan.

Lima tahun kemudian, tepatnya pada 4 November 2008, UNESCO kembali mengakui wayang dalam daftar Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity dengan judul The Wayang Puppet Theater.

Pengakuan dunia internasional ini menjadi bukti bahwa wayang bukan sekadar seni pertunjukan, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral, filosofi kehidupan, dan ajaran luhur yang mencerminkan kebijaksanaan masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, penetapan Hari Wayang Nasional merupakan bentuk penghormatan sekaligus pengingat pentingnya pelestarian warisan budaya ini di tengah arus globalisasi dan modernisasi.

Baca juga: 50 Ucapan Hari Kesadaran Tsunami Sedunia 5 November 2025, Cocok Jadi Spanduk

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved