Perjalanan Hidup Nadiem Makarim, dari Bos Gojek, Mendikbudristek, Kini Tersangka Kasus Chromebook

Perjalanan hidup Nadiem Makarim, mulai dari bos Gojek Indonesia, Mendikbudriste), kini jadi tersangka kasus dugaan korupsi laptop Chromebook.

Editor: Abdul Rosid
Kompas.com
Perjalanan hidup Nadiem Makarim, mulai dari bos Gojek Indonesia, Mendikbudriste), kini jadi tersangka kasus dugaan korupsi laptop Chromebook. 

TRIBUNBANTEN.COM - Simak perjalanan hidup Nadiem Makarim, mulai dari bos Gojek Indonesia, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), kini jadi tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook.

Sebagaimana diketahui, Kejagung menetapkan Nadiem Makarim tersangka dugaan korupsi laptop Chromebook, Kamis (4/9/2025).

Nadiem disangka melanggar Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Baca juga: Kata-kata Nadiem saat Jadi Tersangka: untuk Keluarga Saya Kuatkan Diri, Kebenaran akan Keluar

Direktur Penyidikan (Dirdik) pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo, mengungkapkan dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook pada tahun 2019–2022 menyebabkan kerugian keuangan negara hingga Rp1,98 triliun.

“Kerugian keuangan negara yang timbul dari kegiatan pengadaan TIK diperkirakan senilai kurang lebih Rp1,98 triliun. Saat ini masih dalam perhitungan kerugian keuangan negara oleh BPKP,” kata Nurcahyo dalam konferensi pers di kantor Kejagung, Kamis (4/9/2025).

Perjalanan hidup Nadiem Makarim

Nadiem Makarim lahir di Singapura pada tanggal 4 Juli 1984.

Nama Nadiem sudah tak asing di telinga masyarakat Indonesia.

Sebelum menjadi Mendikbudristek, pria berusia 40 tahun itu merupakan pendiri Gojek, perusahaan jasa ojek berbasis daring di Indonesia.

Perusahaan tersebut telah dirintis oleh Nadiem sejak tahun 2011.

Sebelum melahirkan Gojek, suami dari Franka Franklin itu terlebih dahulu mendirikan Zalora Indonesia.

Dalam kariernya, Nadiem pernah bekerja sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company pada 2006.

Ayah dari empat anak itu juga sempat menjadi Managing Editor di Zalora Indonesia.

Tak sampai di situ, Nadiem Makarim juga pernah mengemban jabatan sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku.

Setelah itu, ia mengembangkan Gojek hingga tahun 2019.

Pada Oktober 2019, ia resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO Gojek setelah dipilih oleh Presiden Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 

Nadiem menduduki kursi menteri sejak 2019 hingga 2024. 

Namun, ketika pemerintahan beralih ke Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, posisinya sebagai menteri tidak berlanjut.

Harta kekayaan Nadiem Makarim

Nadiem Makarim tercatat mempunyai harta kekayaan senilai Rp600 miliar. Harta itu dilaporkan mantan bos Gojek pada tahun 2024 saat dirinya menjabat sebagai menteri.

Untuk rinciannya sebagai berikut.

A. Tanah dan Bangunan – Rp 57.793.854.385

Tanah seluas 24.739 m⊃2; di Kabupaten/Kota Rote Ndao, hasil sendiri – Rp 176.883.850

Tanah seluas 2.700 m⊃2; di Kabupaten/Kota Gianyar, hasil sendiri – Rp 2.160.000.000

Tanah dan bangunan seluas 166 m⊃2;/166 m⊃2; di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri – Rp 1.981.210.000

Tanah dan bangunan seluas 567 m⊃2;/485 m⊃2; di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri – Rp 16.360.785.000

Tanah dan bangunan seluas 885 m⊃2;/560 m⊃2; di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri – Rp 27.888.675.000

Tanah dan bangunan seluas 190 m⊃2;/190 m⊃2; di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri – Rp 4.000.000.000

Tanah dan bangunan seluas 1.380 m⊃2;/101 m⊃2; di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri – Rp 5.226.300.535

B. Alat Transportasi dan Mesin – Rp 2.247.400.000

Mobil Toyota Alphard 2.5 Hybrid tahun 2024, hasil sendiri – Rp 1.710.800.000

Mobil Toyota Innova Zenix 2.0 tahun 2024, hasil sendiri – Rp 536.600.000

C. Harta Bergerak Lainnya – Rp 752.313.000

D. Surat Berharga – Rp 926.095.804.402

E. Kas dan Setara Kas – Rp 77.083.385.547

F. Harta Lainnya – Rp 2.900.000.000

Sub Total – Rp 1.066.872.757.334

III. Hutang – Rp 466.231.300.679

IV. Total Harta Kekayaan (II – III) – Rp 600.641.456.655

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved