Kabar Duka
Kabar Duka! Ronny Pasla, Kiper Timnas Indonesia yang Pernah Menepis Tendangan Pele Meninggal Dunia
Kabar duka datang dari dunia sepak bola Indonesia, mantan kiper Timnas Indonesia, Ronny Pasla, meninggal dunia hari ini, Senin (24/11/2025)
TRIBUNBANTEN.COM - Kabar duka datang dari dunia sepak bola Indonesia, mantan kiper Timnas Indonesia, Ronny Pasla, meninggal dunia, hari ini di Jakarta, Senin (24/11/2025) pukul 01.26 WIB.
Ronny Pasla meninggal di usia 71 tahun.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Pengamat Sepakbola Sumut, Indra Efendi Rangkuti, yang mendapat informasi langsung dari keluarga almarhum.
“Ya, beliau meninggal tadi sekitar pukul 01.26 WIB di rumahnya di kawasan Cempaka Putih, Jakarta,” ujar Indra kepada Tribun Medan.
Jenazah rencananya dimakamkan di pemakaman Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa (25/11/2025). Ronny meninggalkan seorang istri dan enam anak.
Ronny Pasla dikenal sebagai penjaga gawang utama Timnas Indonesia pada era 1970-an hingga awal 1980-an. Ia memperkuat klub besar seperti PSMS Medan dan Persija Jakarta, dengan reputasi sebagai kiper tenang, sigap, dan memiliki refleks tajam.
Baca juga: Kabar Duka! Hanik Andriani, Istri Wali Kota Malang Meninggal Dunia
Profil Singkat
- Nama: Ronny Pasla
- Lahir: Padang, Sumatera Barat, 15 November 1954
- Posisi: Penjaga gawang
- Era Bermain: 1970-an – awal 1980-an
- Klub: PSMS Medan, Persija Jakarta
- Ciri khas: Refleks tajam, ketenangan di bawah mistar, keberanian duel satu lawan satu
Ronny Pasla menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Indonesia bersama nama-nama seperti Ronny Pattinasarani dan Anjas Asmara.
Ia memulai karier di PSMS Medan, klub yang membuat namanya dikenal berkat penampilan konsisten di bawah mistar. Bersama Persija Jakarta, reputasi nasionalnya semakin kuat hingga menjadikannya salah satu kiper terbaik pada masa itu.
Aksi Bersejarah Hadapi Tendangan Pele
Salah satu momen paling dikenang dari karier Ronny Pasla adalah aksinya menepis tendangan keras Pele, legenda Brasil, dalam laga persahabatan Timnas Indonesia melawan Santos FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, tahun 1972.
Aksi tersebut membuat penonton bersorak dan mengangkat nama Ronny Pasla sebagai kiper berkelas internasional.
Media pada masa itu menyoroti refleks dan ketenangannya menghadapi serangan-serangan Santos.
Duka dan Kenangan Rekan Dekat
Manajemen PSMS Medan menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Ronny Pasla.
Manajemen PSMS Medan menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Ronny Pasla.
“Pastinya kami dari manajemen menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya salah satu pemain legendaris PSMS yaitu almarhum Ronny Pasla,” ujar Presiden Direktur PSMS Medan, Fendi Jonathan.
Ia menambahkan, Ronny bukan hanya pemain berprestasi, tetapi juga figur yang memberi inspirasi bagi generasi penerus sepak bola di Sumatera Utara.
“Beliau bukan hanya pemain berprestasi, tetapi juga figur yang memberi inspirasi bagi generasi penerus sepak bola di Sumatera Utara,” katanya.
Mantan pemain PSMS, Witya Fusen, juga mengenang sosok Ronny Pasla.
“Kami menyampaikan duka cita yang sangat mendalam. Dia adalah legenda, kiper nasional pertama dari Medan. Panutan kami semua sebagai juniornya,” kata Witya.
Jejak Ronny dalam Sepak Bola Nasional
Ronny Pasla turut membawa Timnas Indonesia meraih sejumlah prestasi internasional, seperti Aga Khan Gold Cup 1967, Turnamen Merdeka 1969, dan Sukan Cup 1972 di Singapura.
Momen menahan tendangan Pele menjadi simbol bahwa sepak bola Indonesia pernah memiliki penjaga gawang berkelas dunia.
Ia adalah bagian dari generasi emas yang mengangkat nama Indonesia di kancah Asia Tenggara, bersama sosok-sosok seperti Ronny Pattinasarani dan Anjas Asmara.
Warisan Pesan untuk Masa Depan
Kepergian Ronny Pasla menutup perjalanan panjang seorang kiper yang kisahnya melampaui batas zaman.
Ia dikenang bukan hanya karena aksi heroik menghadapi Pele, tetapi juga karena kontribusinya membawa Timnas meraih gelar internasional.
Warisan Ronny Pasla menegaskan bahwa kebangkitan sepak bola Indonesia tidak hanya bergantung pada kesempatan tampil di luar negeri, tetapi juga pada mentalitas kerja keras, disiplin, dan konsistensi.
Nilai-nilai itu kini relevan bagi generasi baru yang berjuang mengangkat prestasi Garuda di panggung dunia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
| Kabar Duka! Hanik Andriani, Istri Wali Kota Malang Meninggal Dunia |
|
|---|
| Kabar Duka! M Sudirman, Anggota DPRD Lebak dari Partai Perindo Dapil I Meninggal Dunia Hari Ini |
|
|---|
| Profil dan Sosok Yusuf Saadudin, Direktur Utama Bank BJB yang Meninggal Hari Ini |
|
|---|
| Sosok Djoko Riyanto, Suami Wali Kota Semarang Agustin yang Meninggal Dunia Hari Ini |
|
|---|
| Kabar Duka! Djoko Riyanto, Anggota DPRD Sekaligus Suami Wali Kota Semarang Meninggal Dunia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/kiper-timnas-meninggal.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.