Siswa SMP Tangsel Dibully

Khawatir Trauma, Keluarga Minta Korban Perundungan di SMPN 19 Tangsel Pindah Sekolah

keluarga khawatir korban mengalami trauma usai adanya dugaan insiden kekerasan yang dilakukan oleh teman sekelasnya itu

Penulis: Ade Feri | Editor: Wawan Perdana
Tribunbanten.com/ Ade Feri
Paman korban, Budiyanto (tengah) saat ditemui di kediaman korban, di Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Tangsel, Banten, Senin (10/11/2025). Keponakannya menjadi korban bullying di sekolah. 

TRIBUNBANTEN.COM, TANGSEL-Keluarga korban dugaan perundungan atau bullying di SMP Negeri 19 Tangerang Selatan (Tangsel) meminta agar korban dapat pindah sekolah.

Pasalnya, keluarga khawatir korban mengalami trauma usai adanya dugaan insiden kekerasan yang dilakukan oleh teman sekelasnya itu.

"Kami sih keluarga pinginnya, dinas pendidikan Tangsel bisa mindahin keponakan saya dari SMPN 19 Tangsel ke SMPN 11 Tangsel," kata paman korban, Budiyanto (41) kepada TribunBanten.com, Selasa (11/11/2025).

"Soalnya kami takut dia trauma, apalagikan tindakan bully itu sudah dialami sejak awal masuk sekolah," lanjutnya.

Tak hanya itu, Budi juga bilang, bahwa pihaknya juga menginginkan agar dinas pendidikan dan kebudayaan (Dindikbud) Tangsel, dapat bersikap tegas terhadap terduga pelaku dengan cara mengeluarkannya dari sekolah.

"Jadi supaya ada efek jera juga buat si pelaku. Tapi kalau gak dikeluarin, kami bakal sangat memohon agar ponakan saya bisa dipindah. Karena kalau ketemu lagi sama si (terduga) pelaku, pasti ponakan saya nya ga nyaman juga sekolah," ucapnya.

Ia lantas menyampaikan, hingga saat ini kondisi korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Badannya masih lemas, matanya rabun, tidak bisa jalan dan tidak bisa makan juga," tutur Budi.

Ia pun berharap, Pemerintah Kota Tangsel dapat turut serta memberikan pendampingan terhadap pemulihan korban hingga tuntas.

"Dan kemarin dari dinas terkait sih bilangnya mereka siap bertanggungjawab dan mengawal pemulihan korban hingga seratus persen, baik secara fisik maupun psikis," tandasnya.

Baca juga: KPAI Dorong Kasus Perundungan di SMPN 19 Tangsel Diproses Secara Hukum

Sementara itu, Kabid Pembinaan SMP Dindikbud Tangsel, Deni mengatakan, belum bisa memutuskan langkah lebih lanjut atas dugaan perundungan yang terjadi.

Sebab kata dia, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil analisa dari Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) atas dugaan perundungan yang terjadi.

"Kami lagi menganalisis dulu laporan dari TPPK yang sudah dilakukan pihak sekolah. Nanti kami dengan Satgas TPPK yang ada di Pemerintah kota Tangsel mengkaji hasil laporan dari TPPK yang ada di sekolah,” kata Dedi.

Namun demikian, dirinya memastikan Pemkot Tangsel akan melakukan pendampingan penuh terhadap korban maupun terduga pelaku.

"Kalau pendampingan itu pasti akan ada dari kita maupun UPT PPA Tangsel, baik untuk korban maupun (terduga) pelaku," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved