Peringati Hari Pahlawan, Mensos Ajak Ratusan Siswa Sekolah Rakyat Tangsel Kunjungi Palagan Lengkong

Selain kesabaran, lanjut Gus Ipul, sikap para pahlawan yang rela berjuang dan lebih mengutamakan kepentingan bangsa dibanding kepentingan pribadi atau kelompok juga patut diteladani.

“Yang diutamakan itu kepentingan bangsa. Ada yang mengalah, ada yang maju, ada yang mundur. Karena yang mereka pikirkan adalah kemerdekaan dan kemakmuran Indonesia,” katanya.

Di sisi lain, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan bahwa pemanfaatan Monumen Palagan Lengkong sebagai tempat wisata dan edukasi sejarah bagi pelajar sudah dilakukan sejak lama.

Tujuannya, kata Benyamin, agar para pelajar mengetahui bahwa Kota Tangsel merupakan kota perjuangan.

“Karena di sini memang monumental, terjadi pertempuran Lengkong itu. Jadi ini diwariskan untuk anak-anak sekolah dari seluruh Tangerang Raya,” ujarnya.

“Bahkan waktu saya Paskibra dan Pramuka dulu, setiap kegiatan jurit malam selalu dilaksanakan di sini,” lanjutnya.

“Tempat ini sangat monumental dan tidak ada di tempat lain. Kami, Pemerintah Kota, mewarisi tanggung jawab untuk menjaga fisik dan cerita kepahlawanan yang ada di sini,” jelasnya.

Benyamin menambahkan, pihaknya tengah berencana melakukan sejumlah perbaikan terhadap Monumen Palagan Lengkong guna menjaga kelestariannya.

“Kebetulan sekarang asetnya sudah menjadi aset kota, sudah masuk dalam neraca aset kami. Nantinya akan ditindaklanjuti dengan pembangunan-pembangunan lain,” ujarnya.

“Untuk waktunya, karena saya khawatir kalau tahun depan ada pengurangan anggaran, mungkin akan dilakukan di perubahan 2026, setelah disusun DED-nya terlebih dahulu,” pungkasnya.