Virus Corona di Banten

Update Corona di Banten: 17 Orang Meninggal dan 187 Positif, Total Positif di Indonesia 2.491 Orang

Banten menempati urutan keempat korban meninggal terbanyak yakni 17 orang. Di atasnya ada Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Penulis: Yulis Banten | Editor: Yulis Banten
Gugus Tugas Penanganan Corona
Update Corona 6 April 2020 

TRIBUNBANTEN.COM - Jumlah kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia kian bertambah.

Sampai hari Senin (6/4/2020), jumlah korban meninggal mencapai 209 orang serta kasus positif mencapai 2.491 orang.

DKI Jakarta masih menjadi daerah paling tinggi yakni 1232 kasus positif dan 99 orang meninggal dunia.

Banten menempati urutan keempat korban meninggal terbanyak yakni 17 orang.

Di atasnya ada Jawa Tengah dan Jawa Barat.

XL, Telkomsel, dan Indosat Promo Kuota Internet Gratis, Gimana Caranya?

Hampir 2500 Orang

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto menyampaikan perkembangan kasus corona di Indonesia.

Menurut Yuri, jumlah pasien Covid-19 di Indonesia naik menjadi 2.491 pasien, Senin (6/4/2020).

Jumlah tersebut meningkat sebanyak 218 orang dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya, Minggu (5/4/2020).

Sementara itu, kasus kematian akibat Covid-19 pun bertambah 11 orang, sehingga kini jumlah kasus kematian meningkat menjadi 209 kasus.

Kabar baiknya, Yuri menyebutkan, terdapat 28 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh bertambah menjadi 192 orang.

Tangani Covid-19, Polri Patroli di Jagat Maya hingga Razia Kafe & Warung Kopi, Pelanggar Ditangkap

Hal itu Yuri sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui Kompas TV, Senin (6/4/2020).

"Kita dapatkan penambahan kasus baru konfirmasi positif Covid-19 dari pemeriksaan dengan metode PCR, bukan rapid test, sebanyak 218 kasus baru sehingga total 2.491 kasus."

Menurut data sebelumnya, jumlah pasien positif corona terhitung 2.273 pasien per 5 April 2020.

Sementara total pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 164 orang dan pasien yang meninggal dunia berjumlah 198 orang.

Banten

Provinsi Banten hingga Senin (6/4/2020), berdasarkan data dari pemerintah pusat atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan Kasus Corona, jumlah meninggal tak bertambah yakni 17 orang.

Sementara jumlah kasus positif Corona di Banten bertambah 10 orang. Sehingga total menjadi 187 kasus positif.

Data tersebut berbeda dengan data Pemprov Banten seperti yang dipublish di webiste : https://infocorona.bantenprov.go.id/

Pada website milik Pemprov Banten yang diakses TribunBanaten.com pukul 17.45 WIB, jumlah kasus positif Corona di Banten sebanyak 132 kasus.

Data Corona Banten 5 April 2020
Data Corona Banten 5 April 2020 (https://infocorona.bantenprov.go.id/)

Dari jumlah tersebut, 103 orang dirawat, 10 orang sembut dan 19 orang meninggal dunia.

Sedangkan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) total terdapat 471 kasus.

Perinciannya, 404 orang dirawat, 39 pasien sembuh dan 28 orang meninggal dunia.

Untuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP), total 3336 orang.

Pemerintah Kini Wajibkan Masyarakat Pakai Masker saat Keluar Rumah, Ada Apa Anjuran Berubah?

Untuk kasus positif Corona, Kota Tangerang Selatan terbanyak yakni 56 kasus dan 9 diantaranya meninggal.

Urutan kedua yakni Kota Tangerang dengan total 43 kasus dan 8 orang diantaranya meninggal dunia.

Urutan ketiga yakni Kabupaten Tangerang sebanyak 33 kasus dan 2 orang diantaranya meninggal dunia.

Wajib Pakai Masker

Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah

Sebelumnya, Achmad Yurianto mengatakan, keberadaan kasus positif di tengah masyarakat menandakan masih adanya sumber penularan.

Dengan demikian, ia menambahkan, mencari sumber penularan Covid-19 dan mengisolasinya adalah kunci pelaksanaan pengendalian penyakit ini.

Selain itu, kini pemerintah mulai mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.

Jubir Pemerintah untuk Penanganan Kasus Corona, Achmad Yurianto  memakai masker , 5 April 2020
Jubir Pemerintah untuk Penanganan Kasus Corona, Achmad Yurianto memakai masker , 5 April 2020 (Gugus Tugas Penanganan Corona)

Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.

"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua. Semua harus menggunakan masker," kata Yuri dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).

Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.

Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.

"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.

"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.

Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

8,5 Juta Pelanggan Sudah Dapat Token Gratis, Ini Caranya buat Prabayar dan Pascabayar

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona.

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.

Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.

"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.

"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.

"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.

Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.

Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.

"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.

Masyarakat Garda Terdepan Pemutus Rantai Penularan Covid-19

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan, masyarakat merupakan garda terdepan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

Oleh karena itu, ia pun mengimbau pada masyarakat agar tetap disiplin untuk mengikuti arahan berada di rumah, menjaga jarak, serta bekerja, belajar, beribadah dari rumah.

NU dan Muhammadiyah Kompak: Salat Tarawih dan Idul Fitri di Rumah Saja, Halal Bihalal Dihindari

Wiku pun menyampaikan konsep yang harus dipegang dalam menghadapi wabah virus corona ini.

"Marilah kita semua dalam mencegah dan menangani Covid-19 ini, konsep yang kita pegang adalah 'kenali musuhmmu, kenali dirimu, seribu kali kau perang, seribu kali kau menang'," tutur Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube BNPB, Minggu.

"Kita perlu tahu siapa musuh kita, untuk melindungi diri kita. Mengenali musuh dan car penularannya melalui droplet yang masuk ke dalam tiga pintu utama yaitu mata, hidung, dan mulut, yang dibawa oleh jari kita," sambungnya.

Maka dari itu, Wiku menekankan, penggunaan masker kain tiga lapis serta mencuci tangan sangat penting untuk mencegah terjadinya penularan.

Wiku menyebutkan, Tim Pakar telah menyampaikan, terdapat tiga jenis masker yaitu masker kain, masker bedah, dan masker N95.

Ilustrasi masker kain
Ilustrasi masker kain (Tribun Lampung/Deni Saputra)

"Tenaga medis yang kontak dengan pasien harus menggunakan masker bedah, masker N95," kata Wiku.

"Ini masker kain untuk masyarakat, yang bisa digunakan oleh masyarakat," sambungnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved