Tio Pakusadewo Ditangkap
Polisi Pakai Hazmat saat Tangkap Tio Pakusadewo dan Di-rapid Test, Ini Hasilnya
Jangan sampai nanti yang bersangkutan ODP (Orang Dalam Pengawasan). Jadi, kami antisipasi diri.
TRIBUNBANTEN.COM - Petugas dari Polda Metro Jaya mengenakan hazmat lengkap dengan APD lainnya saat menangkap aktor Tio Pakisadewo, 56 tahun, di tempat tinggalnya, Jalan Teragong, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Selasa (14/4/2020) dini hari.
Bahkan, polisi langsung melakukan tes cepat atau rapid test kepada Tio Pakusadewo untuk mengecek imun guna mengetahui indikasi awal virus corona atau Covid-19 di tubuhnya.
Kabid Huma Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan langkah-langkah itu dilakukan oleh anggota kepolisian sebagai bagian Standar Operasional Prosedur (SOP) kesehatan dalam penanganan perkara untuk pencegahan penyebaran virus corona.
Yusri mengungkapkan, hasil rapid test menunjukkan Tio Pakusadewo negatif virus corona.
"Sesuai dengan prosedur situasi Covid 19 ini dan kita sudah melakukan uji rapid test kepada yang bersangkutan dan memang hasilnya adalah negatif," ujar Yusri Yunus Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/4/2020).
• BREAKING NEWS: Tio Pakusadewo Kembali Ditangkap Terkait Kasus Narkoba
Yusri mengatakan penggunaan APD seperti hazmat merupakan inovasi untuk mencegah penularan virus corona.
"Ini inovasi karena kita ketahui sekarang pandemi ini kita nggak tahu dimana virus itu berada. Yang ada kita antisipasi yang ada saat ini. Menggunakan APD adalah bentuk kesiapsiagaan preventif buat anggota. Jangan sampai nanti yang bersangkutan ODP (Orang Dalam Pengawasan). Jadi, kami antisipasi diri," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya menangkap aktor Tio Pakusadewo terkait penyalahgunaan narkoba. Dalam penangkapan itu, polri menemukan narkoba jenis ganja dan alat hisap sabu.
Tio Pakusadewo ditangkap di kediamannya di Terogong, Kota Tangerang pada Senin (14/4/2020) dini hari.
Dari lokasi, polisi menemukan barang bukti paket ganja seberat 18 gram dan alat hisap sabu atau bong.
Yusri Yunus mengakui Tio Pakusadewo bukan kali pertama ditangkap karena kasus narkoba.
Pada 17 Desember 2017, Tio Pakusadewo juga ditangkap oleh aparat Polda Metro Jaya karena menggunakan dan memiliki sabu di rumahnya di Jalan Ampera I, Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
Dalam penangkapan itu, polisi menyita 1,06 gram sabu di dalam tiga bungkus plastik klip, bong cangklong, korek api gas, dan telepon genggam.

Setelah penangkapan, polisi menunjukkan Tio Pakusadewo ke wartawan. Saat itu, Tio Pakisadewo mengaku menyesal dan kapok menggunakan barang haram itu.

Dan pada 24 Juli 208, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonisnya hanya dengan hukuman sembilan bulan masa rehabilitasi.
Di hadapan majelis hakim, Tio Pakusadewo menyatakan berjanji terhadap dirinya sendiri, kelak tidak akan mengulangi perbuatannya itu.
Namun, jauh hari sebelum tertangkap dan mengungkapkan janjinya itu, Tio Pakusadewo sempat mengakui dirinya juga sudah menggunakan narkoba sejak puluhan tahun yang lalu, bahkan sejak remaja.
Rutin Pakai Narkoba, Berdalih untuk Stroke
Yusri Yunus mengatakan, selain rapid test, pihaknya juga melakukan tes urine terhadap Tio Pakusadewo.
Hasilnya menunjukkan Tio Pakusadewo positif mengonsumsi obat-obatan amfetamin dan metamfitamin.
Amfetamin termasuk jenis psikotropika. Zat Amfetamin mengandung stimulan dan merupakan kelompok narkotika yang dapat menyebabkan penggunaannya ketagihan.
Sementara, Metamfetamina seperti sabu adalah salah satu turunan dari Amfetamin.
"Ketika dicek urine yang bersangkutan ini positif Amfetamin dan metamfitamin," kata Yusri Yunus.
Amfetamin termasuk jenis psikotropika. Zat Amfetamin mengandung stimulan dan merupakan kelompok narkotika yang dapat menyebabkan penggunaannya ketagihan.
Sementara Metamfetamina seperti sabu adalah salah satu turunan dari Amfetamin.
• Suami Positif Narkoba, Vanessa Angel Terancam Ditahan
Yusri menuturkan, Tio Pakusadewo mengaku sudah kembali memakai narkoba sejak tahun 2018 atau tidak lama setelah dia menjalani rehabilitas atas kasus narkoba sebelumnya.
"Dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan ini memakai sudah sejak tahun 2018 hingga saat ini," jelas Yusri.

Polisi menilai aktor senior itu sudah dikategorikan pencandu narkoba. Sebab, Tio Pakusadewo membeli dan menggunakan narkoba secara rutin.
Yusri mengatakan, Tio bisa membeli narkoba sebanyak 2 kali setiap bulannya. Minimal Tio Pakusadewo membeli 0,5 gram sabu dan beberapa gram ganja dalam sekali pembelian ke pengedar.
"Dia bisa membeli barang haram ini sebulan sebanyak 2 kali dan setiap pembelian itu 0,5 gram dan sepertinya yang tersangka ini sudah ketergantungan karena dalam sebulan ini dia bisa beli dua kali," katanya.
Yusri Yunus melanjutkan, Tio Pakusadewo minimal sekali dalam seminggj mengonsumsi narkoba dari barang yang dibelinya itu.
• Suami Vanessa Angel Positif Narkoba
Kepada pihak kepolisian, Tio juga mengaku biasa mengkonsumsi Sabu minimal seminggu sekali.
Tio Pakusadewo beralasan menggunakan narkotika untuk membantu meringankan sakit stroke ringan yang dideritanya.
"Sejauh ini yang bersangkutan mengaku menggunakan narkotika karena memiliki sakit stroke ringan," ucap Yusri Yunus.
"Tapi, kami masih dalami motif yang bersangkutan apakah benar demikian," lanjutnya.
Alibi yang disampaikan Tio Pakusadewo soal alasannya menggunakan narkoba bertolak belakang dengan fakta medis selama ini.
Sebab, mengonsumsi narkoba seperti amfetamin, ineks, kokain dan mariyuana juatru menjadi salah satu pemicu utama stroke. Sebab, kandungan zat dari narkoba itu dapat secara cepat menciptakan sumbatan di pembuluh darah.