Pilkada Tangerang Selatan
Putri KH Maruf Amin Vs Keponakan Prabowo akan Bertarung di Pilkada Tangsel, Ini Profilenya
Pemilihan Wali Kota Tangerang Selatan yang rencana digelar 9 Desember 2020 makin seru.Putri KH Maruf Amin akan bersaing dengan keponakan Prabowo
TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG SELATAN - Pemilihan Wali Kota Tangerang Selatan yang rencana digelar 9 Desember 2020 makin seru.
Putri dari Wakil Presiden KH Maruf Amin yakni Siti Nur Azizah kian percaya diri memenangi kontestasi di Tangsel.
Namun Siti Nur Azizah juga harus waspada.
Keponakan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yakni Rahayu Saraswati Djojohadikusumo juga bersiap merebut kursi Tangerang Selatan 1.
Putri dari Hasyim Djojohadikusumo akan diusung Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto.

Sementara Siti Nur Azizah juga makin percaya diri setelah mendapat surat tugas dari dari DPP Partai Demokrat sebagai bakal calon Walikota Tangerang Selatan Siti Nur Azizah.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun makin gencar didekati Siti Nur Azizah.
• Alasan KPU, DPR, dan Kemendagri Sepakat Menunda Pilkada 2020
Siti Nur Azizah
Siti Nur Azizah yang juga Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, mulai berkoordinasi dengan PKS untuk memastikan koalisi dalam menghadapi Pilkada Kota Tangerang Selatan.
Ketua Departemen Pemenangan Pilkada Wilayah Jabar dan Banten DPP PKS, Budi Prayogo menyebut PKS bersedia berkoalisi dengan Demokrat dalam Pilkada Tangerang Selatan.
"Komunikasi PKS dan Partai Demokrat baik, saat ini hanya menunggu waktu saja untuk memastikan alur koalisi. Pastinya kita cukup intensif berkomunikasi dengan teman-teman Partai Demokrat," kata Budi dalam keterangannya, Jakarta, Senin (1/6/2020).
Disebutkan dalam komunikasi yang terjalin, PKS telah menyodorkan kadernya Ruhama Ben mendampingi Siti Nur Azizah.

Namun, menurutnya seperti apa mekanisme dan komposisi koalisi akan ditindaklanjut tingkat DPP.
Budi hanya mengatakan bahwa Ruhama Ben sudah direkomendasikan DPP PKS.
"Partainya siap jika harus menjadi Tangsel dua. Terpenting komunikasi dan penguatan ditingkat koalisi yang harus terus dilakukan. Ini yang sudah dibicarakan dengan teman-teman koalisi. Jika ini bisa berlanjut, teknisnya seperti apa nanti akan disampaikan,” katanya.
Hal yang sama juga dikatakan anggota Fraksi PKS DPRD Kota Tangerang Selatan Mustofa yang menyebut sejak awal partainya memang sudah membentuk poros dengan Partai Demokrat.
Bahkan Mustofa menegaskan bahwa Ruhama Ben sudah dipastikan menjadi salah satu kandidat yang rekomondasikan DPP PKS.
"Sejak awal komunikasi PKS dengan Partai Demokrat sangat baik. Yang pasti Ruhama Ben sudah diberikan mandat baik sebagai Walikota maupun Wakil Walikota," jelasnya.
• Alasan KPU, DPR, dan Kemendagri Sepakat Menunda Pilkada 2020
Keponakan Prabowo
Nama Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mulai muncul di antara perbincangan tentang Pilkada Tangerang Selatan ( Tangsel) 2020.
Meski belum santer, namun sejumlah tokoh dari kalangan yang sering terlibat pada kontestasi politik mulai menyebut nama keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu.
Partai Gerindra sendiri mengonfirmasi bahwa sosok Rahayu memang sengaja dimunculkan.
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Tangsel, Yudi Budi Wibowo, mengatakan Rahayu salah satu kandidat bakal calon wali kota yang diusung dari kader internal partai berlogo kepala Garuda itu.

"Ada beberapa kader internal Gerindra, baik dari pusat dan daerah yang lagi kami hadirkan untuk masyarakat Tangerang Selatan," ujar Yudi saat dihubungi, Rabu (3/6/2020).
"Salah satunya Ibu Rahayu Saraswati," Yudi membocorkan nama.
Yudi mengatakan, Rahayu Saraswati bukan sosok sembarangan.
Wanita yang memulai karier di dunia seni peran itu, berhasil menunjukkan kwalitasnya saat berkiprah sebagai anggota legislatif periode periode 2014-2019.
Selama menjadi wakil rakyat, Rahayu Saraswati berhasil menginisasi dan menggolkan Undang-undang disabilitas.
"Semua kader yang kita munculkan di Pilkada Tangsel punya kualitas masing-masing."
"Bu Rahayu Saraswati juga secara kualitas mumpuni."
"Beliau pernah menginisiasi rancangan Undang-undang Disabilititas dan diselesaikan sampai tuntas menjadi Undang-undang," ujarnya.
"Ini salah satu yang menunjukan beliau punya komitmen terhadap masyarakat, dan jika bekerja akan menuntaskan sampai akhir," tambahnya.
Selain peduli disabilitas, Yudi juga memandang Rahayu sosok yang fokus memperhatikan kaum marginal dan anak-anak.
"Menurut pribadi saya iya, beliau pas buat memimpin Tangsel, kepedulian beliau terhadap masyarakat marginal sudah dibuktikan."

"Beliau punya keinginan yang sangat kuat agar tidak ada lagi bayi atau generasi penerus yang kurang gizi, menghilangkan diskriminasi," ujarnya.
Pernah Main Sinetron
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo akrab disapa Sara ini lahir di Jakarta pada 27 Januari 1986.
Dia anak kedua Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.
Sara menempuh pendidikan SMA di College Du leman, Swiss, pada 2003.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di University Of Virginia mengambil jurusan seni peran dan lanjut studi ke International School of Screen Acting di London.
Ia pernah santer disebut-sebut akan mengisi kursi wakil gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno.
Saat itu Sara mengaku tidak berambisi untuk menjadi wakil gubernur DKI Jakarta yang menggantikan Sandiaga Uno.
Sempat terpikir olehnya akan mempertimbangkan peluang itu apabila diberi mandat partai.
"Bukan saya yang mengajukan. Saya betul-betul tidak berambisi untuk eksekutif. Kalau misal ada yang memberi saya amanah dan mandat, tentunya itu harus dipertimbangkan," kata Sara di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (7/11/2018).
Sebelum terjun ke dunia politik, Sara merupakan artis dan presenter.

Ketertarikannya pada industri film berawal ketika ia menjadi pemeran utama pada audisi klub drama sekolahnya di Singapura.
Namanya mulai dikenal ketika ia membintangi film trilogy Merah Putih.
Setelah itu, Sara kembali tampil ke layar lebar dengan berakting dalam film Gunung Emas Almayer (2014).
Film tersebut merupakan film adaptasai dari novel berjudul Almayer’s Folly karya Joseph Conrad (1895).
Sara mengawali karier politik melalui organisasi sayap Partai Gerindra (TUNAS), menjabat sebagai kepala bidang pengembangan.
Artikel ini disarikan dari berita TribunJakarta.com dengan penambahan data dari berita Kompas.com berjudul: Saraswati Djojohadikusumo: Saya Tak Berambisi untuk Eksekutif. (Tribunnews/TribunJakarta.com)