Virus Corona

Update 13 Juni: Tambah 1.014 Jadi 37.420 Orang Positif Corona, Ini Sebarannya di 34 Provinsi

Dalam catatan Tribunbanten.com, sudah empat kali angka tambahan kasus baru Covid-19 berada di atas 1.000 orang dalam setiap harinya

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Abdul Qodir
Dok. BNPB
Peta sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per Sabtu, 13 Juni 2020. 

TRIBUNBANTEN.COM - Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memperbarui laporan kasus Covid-19 di Indonesia.

Per Sabtu 13 Juni 2020, warga yang terkonfirmasi terjangkit virus corona bertambah 1.014 orang.

Dengan demikian, saat ini jumlah pasien corona di Indonesia mencapai 37.420 orang.

Demikian disampaikan Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 dalam keterangan pers, Jakarta, Sabtu (13/6/2020).

Dalam catatan Tribunbanten.com, sudah empat kali angka tambahan kasus baru Covid-19 berada di atas 1.000 orang dalam setiap harinya.

Keempatnya terjadi pada Juni 2020 atau setelah hari raya Idul Fifri atau Lebaran.

BREAKING NEWS: Rekor Baru Lagi, Sehari 1.241 Orang Positif Corona, Total 34.316 Orang

Yurianto juga melaporkan, ada tambahan pasien Covid-19 yang sembuh 563 orang sehingga totalnya menjadi 13.776 orang.

Dan pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga bertambah 43 orang sehingga sudah 2.091 orang meninggal dunia akibat virus corona.

“Dari kasus yang kita dapatkan untuk konfirmasi positif Covid-19 hari ini sebanyak 10.14 orang, sehingga total menjadi 37.420," kata Yurianto.

Menurut Yurianto, penambahan 1.014 kasus positif Covid-19 tersebut tidak merata di seluruh Indonesia. Ada beberapa wilayah yang memang melaporkan banyak kasus positif, namun untuk pasien negatifnya juga tinggi.

"Ada 5 provinsi yang merupakan jumlah kasus tertinggi yang melaporkan hari ini, di antaranya adalah Jawa Timur, yang melaporkan 176 kasus baru, sementara kasus sembuh yang dilaporkan Jawa Timur pada hari ini adalah 252 orang. Sulawesi Selatan kasus baru meningkat 125 orang, kasus sembuh 36 orang,” jelas Yurianto.

"Kalimantan Selatan 123 orang kasus baru, dan 22 sembuh. DKI Jakarta 121 orang, dengan 59 sembuh. Sumatera Utara 94 kasus baru hari ini, tidak ada dilaporkan kasus sembuh,” imbuhnya.

Dari keseluruhan, masih ada 18 provinsi yang melaporkan kasusnya di bawah 10. Selain itu, ada lima provinsi yang hari ini melaporkan tidak ada kasus sama sekali.

Secara keseluruhan, kasus positif Covid-19 terbanyak terjadi di DKI Jakarta dengan jumlah pasien 8.861 orang, Jawa Timur 7.597 orang, Jawa Barat 2.587 orang, Sulawesi Selatan 2.707 orang, dan Jawa Tengah 1.946 orang.

Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 provinsi, DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 3.840 orang, disusul Jawa Timur sebanyak 2.117 orang, Jawa Barat 1.093 orang, Sulawesi Selatan 866 orang, dan Jawa Tengah 709 orang.

Pasien Covid-19 dinyatakan sembuh setelah dilakukan tes PCR sebanyak dua kali dan ketika pasien tidak lagi mengalami keluhan klinis.

Selanjutnya, dirincikan jumlah kasus Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia per Sabtu, 13 Juni 2020.

Provinsi Aceh sebanyak 22 orang, Bali 723 orang, Banten 1.231 orang, Bangka Belitung 136 orang, Bengkulu 98 orang, dan Yogyakarta 264 orang.

Selanjutnya, DKI Jakarta mencapai 8.861 orang, Jambi 108 orang, Jawa Barat 2.587 orang, Jawa Tengah 1.946 orang, dan Jawa Timur ada 7.597 orang.

Berikutnya, Kalimantan Barat sebanyak 267 orang, Kalimantan Timur 376 orang, Kalimantan Tengah 586 orang, Kalimantan Selatan 1.817 orang, dan Kalimantan Utara 170 orang.

Kemudian, di Kepulauan Riau ada 239 orang, Nusa Tenggara Barat 904 orang, Sumatera Selatan 1.326 orang, Sumatera Barat 674 orang.

Sulawesi Utara 651 kasus, Sumatera Utara 862 kasus, dan Sulawesi Tenggara 279 kasus, Sulawesi Selatan 2.707 orang, dan Sulawesi Tengah 168 orang.

Lalu, Lampung sebanyak 165 orang, Riau 125 orang, Maluku Utara 302 orang, Maluku 400 orang, Papua Barat 205 orang, Papua 1.237 orang, Sulawesi Barat 97 orang, Nusa Tenggara Timur 105 orang, dan Gorontalo 185 orang.

Selain itu, ada 21 kasus terkait Covid-19 yang masih dalam proses verifikasi di lapangan.

Sementara itu, jumlah Orang Dalam Pemantauan atau ODP yang masih dipantau ada sebanyak 42.450 orang dan Pasien Dalam Pengawasan agau PDP yang masih diawasi ada 13.578 orang.

Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 427 kabupaten/kota di Tanah Air.

Minta tak Dibandingkan Negara Lain

Grafik perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia per Sabtu, 13 Juni 2020.
Grafik perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia per Sabtu, 13 Juni 2020. (Dok. BNPB)

Yurianto mengatakan data kasus dan penanganan Covid-19 di Indonesia berbeda dan tidak bisa dibandingkan dengan negara lain.

Hal itu dikarenakan beberapa faktor, di antaranya tingkat ancaman epidemiologisnya.

“Tidak akan bisa secara utuh dibandingkan dengan negara lain, karena memang tingkat ancaman epidemiologisnya tidak sama,” kata Yurianto.

Ia mencontohkan, perbedaan bisa dilihat pada DKI Jakarta sebagai episentrum besar dengan jumlah tes satu juta penduduknya adalah 17.954 orang.

Angka tersebut berada di atas Thailand secara keseluruhan yang mencapai 6.708 per satu juta penduduk.

Kemudian, di Filipina 4.419 orang per satu juta penduduk, kemudian Jepang hanya 2.626 per satu juta penduduk.

Dalam hal in, apabila dibandingkan dengan Malaysia, maka Indonesia masih berada di bawahnya.

"Malaysia telah melakukan 19.118 tes per satu juta penduduk,” ujarnya.

Yurianto mengakui bahwa tes di Indonesia masih rendah, yakni 1.752 per satu juta penduduk.

Namun, hal itu bukan berarti menjadi gambaran ketidakeseriusan pemerintah terhadap penanganan pandemi Covid-19.

Yurianto menyinggung banyaknya kepulauan dan luasnya wilayah menjadi faktor yang mempengaruhi perbedaan penanganan dan menjadi hambatan tersendiri.

“Karena kita melihat, bahwa tanah air kita terdiri banyak kepulauan, terdiri dari banyak wilayah yang cukup luas, dengan kepadatan, dan risiko mobilitas orang yang terkait dengan faktor pembawa penyakit cukup besar, yang sangat berbeda,” kata dia.

Oleh karena itu, pemerintah juga mempelajari beberapa hal terkait dengan episentrum yang lain seperti kasus Covid-19 di Kota Surabaya, Makassar, dan Kalimantan Selatan.

“Untuk kita hitung kembali, berapa yang sudah kita lakukan tes per satu juta penduduk,” ujarnya.

“Ini menjadi faktor pengukur yang lebih obyektif, kalau kemudian kita mau melihat kinerja secara keseluruhan, dari upaya kita bersama dalam menanggulangi Covid-19,” tambahnya.

Di samping itu, pemerintah juga tengah melaksanakan arahan dari Presiden untuk melaksanakan tracing secara agresif dari semua kasus positif untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan secara masif.

“Agar kita bisa mendapatkan kasus yang harus kita isolasi. Karena kalau tidak, maka upaya kita untuk membendung dan memutuskan rantai penularan ini akan semakin berat,” ujarnya.

Yurianto kembali mengingatkan kunci utama untuk memutuskan rantai penularan virus corona adalah pelaksanaan protokol kesehatan.

Di antaranya menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin.

"Ini adalah kebiasaan baru, inilah kemudian tatanan hidup yang baru yang harus kita lakukan. Karena hanya dengan cara ini saja kita bisa mengendalikan penularan dari satu orang ke orang yang lain,” katanya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved