Virus Corona
6 Bulan Dilanda Pandemi, Hari Ini Rekor Tertinggi Penambahan Kasus Covid-19 , Semua Prediksi Meleset
Melihat jumlah kasus yang masih tinggi dan malah naik, rasanya tepat untuk mengatakan: sebagian besar prediksi terkait puncak Covid-19 di Indonesia
TRIBUNBANTEN.COM - Rekor tertinggi penambahan kasus positif Covid-19, terjadi di Indonesia hari ini, Kamis (3/9/2020).
Mengacu data dari Kementerian Kesehatan pada Kamis (3/8/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat 3.622 penambahan kasus baru, dari sebelumnya 180.646 kasus.
Ini merupakan rekor baru penambahan kasus positif tertinggi selama enam bulan pandemi melanda Indonesia.
Sehingga, total kasus Covid-19 di Indonesia sejak terkonfirmasi pada 2 Maret lalu mencapai 184.268 kasus.
Pada Sabtu (29/8/2020), Indonesia juga sempat mencatat rekor penambahan kasus sebanyak 3.308.
Sebelumnya lagi, rekor tertinggi penambahan kasus corona tercatat pada Jumat (28/8/2020) lalu dengan 3.003 kasus.

• Tangerang Raya Zona Merah Covid-19, Petugas Satpol PP Tertibkan Praktik Prostitusi Terselubung
Artinya, Indonesia mencatat 4 kali penambahan kasus di atas angka 3.000 selama seminggu terakhir.
Adapun catatan 3.622 kasus baru ini merupakan hasil dari pemeriksaan 37.597 spesimen.
Lalu catatan 3.075 kasus pada Rabu kemarin, merupakan hasil dari pemeriksaan 31.001 spesimen.
Sedangkan, angka 3.308 kasus pada Sabtu lalu merupakan hasil dari pemeriksaan 28.905 spesimen.
Serta angka penambahan 3.003 kasus pada Jumat lalu merupakan hasil dari pemeriksaan 33.082 spesimen.
Artinya, bila melihat angka penambahan kasus dari jumlah spesimen yang diperiksa, hasilnya cukup fluktuatif.
Namun tercatat pada hari ini, Indonesia mengalami kemajuan pesat dalam pemeriksaan spesiman.

• Dua Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Masuk Kategori Zona Merah Covid-19
Meskipun, jumlah spesimen yang diperiksa pada Sabtu lalu sempat merosot dari hari Jumat, namun tambahan kasus positif Covid-19 justru melonjak tinggi.
Sebelum kasus harian menyentuh angka 3 ribu, rekor penambahan tertinggi terjadi pada Kamis (27/8/2020) dengan 2.719 orang.
Rekor penambahan tertinggi sebelum itu pun sempat terjadi pada Kamis (9/7/2020) dengan 2.657 kasus baru.
Mengutip data dari laman resmi Covid19.go.id, grafik perkembangan kasus positif virus corona ini mengalami kenaikan yang fluktuatif.

Baca: Pernyataan Kontroversial Pejabat & Berdamai dengan Virus Corona, Simak Kilas Balik 6 Bulan Covid-19
Namun, dalam seminggu terakhir, angkanya mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Terhitung dari 27 Agustus hingga 29 Agustus, angka penambahan kasus Covid-19 ini melonjak.
Dari 2.719 kasus, naik menjadi 3.003, hingga mencapai 3.308.
Pada 30 Agustus dan 31 Agustus, angka penambahan kasus sempat turun, dari 2.858 turun menjadi 2.743.
Namun memasuki bulan September, angka penambahan kasus corona kembali melonjak hingga mencapai rekor lagi.

• Sungai Cisadane Tangerang Tercemar Limbah Medis, Warga Khawatir Terpapar Covid-19
Pada 1 hingga 3 September, terdapat kenaikan dari 2.775, menjadi 3.075, hingga puncaknya mencapai 3.622.
Kabar baiknya, meski mencapai puncak kenaikan kasus pada hari ini, tetapi sejumlah 2.084 pasien yang berhasil sembuh.
Artinya jumlah pasien sembuh menjadi 132.055, dari pasien sebelumnya sebanyak 129.971 pasien.
Sementara, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 134 orang.
Sehingga total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 7.750 orang, dari sebelumnya 7.616.
Tertinggi Selama 6 Bulan
Sudah enam bulan, virus corona (Covid-19) terkonfirmasi ada di Indonesia sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Selama itu pula, belum ada tanda-tanda, pandemi akan berakhir setidaknya dalam waktu dekat ini.
Bahkan sejak beberapa hari terakhir, angka penambahan kasus corona di Indonesia berada di atas 3.000 kasus per hari.
Kamis (3/9/2020) hari ini, Indonesia kembali mencatatkan rekor penambahan kasus paling tinggi sejak pandemi berlangsung.
Mengutip situs covid19.go.id, ada tambahan kasus sebanyak 3.622 sehingga total kasus Covid-19 mencapai 184.268.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 132.055 pasien dinyatakan telah sembuh dan 7.750 pasien meninggal.
• Tangerang Raya Zona Merah Covid-19, Petugas Satpol PP Tertibkan Praktik Prostitusi Terselubung
Penambahan kasus hingga mencapai 3.000 sebenarnya sudah terjadi sejak akhir Agustus 2020.
Kali pertama terjadi pada Jumat (28/8/2020) dengan tambahan mencapai 3.003 kasus.
Selang sehari, penambahan kasus di atas angka 3.000 kembali terjadi yaitu sebanyak 3.308 kasus pada Sabtu (29/8/2020).
Penambahan kasus sempat turun di angka 2.000, tapi rupanya hal tersebut tidak berlangsung lama.
Rabu (2/9/2020) kemarin, kasus virus corona bertambah 3.075 dan hari ini naik menjadi 3.622 kasus.
Dengan jumlah kasus sebanyak 184.268, Indonesia menempati urutan 23 dari 213 negara di dunia yang melaporkan adanya kasus corona, dikutip dari situs worldometers.info.
Posisi Indonesia masih lebih 'mendingan' dibanding Filipina yang ada di urutan ke-22 dengan jumlah kasus mencapai 228.403 kasus.
• Dua Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Masuk Kategori Zona Merah Covid-19
Semua Prediksi Meleset
Dengan melihat jumlah kasus yang masih tinggi dan malah naik, rasanya tepat untuk mengatakan: sebagian besar prediksi terkait puncak Covid-19 di Indonesia meleset.
Diketahui, saat virus corona dilaporkan ada di Indonesia, berbagai kalangan membuat prediksi kapan puncak pandemi dan kapan wabah ini berakhir.
Mulai dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo yang pernah memprediksi, puncak pandemi Covid-19 di Indonesia terjadi pada Juni 2020.
Atau Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menargetkan kurva penambahan pasien positif Covid-19 menurun pada Mei 2020.
Fakta yang terjadi di lapangan, kurva di bulan Juni hingga Juli malah semakin naik bahkan terus terkerek hingga Agustus 2020.
Jokowi kembali membuat prediksi, puncak penyebaran virus corona akan terjadi pada Agustus atau September 2020.

Namun Kepala Negara juga menyebut, prediksi terbaru ini masih bisa berubah tergantung kinerja seluruh jajarannya dalam menekan penyebaran kasus Covid-19.
Prediksi akhir pandemi corona yang lain dan sama-sama meleset juga datang dari Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Pendiri LSI, Denny JA memprediksi, 99 persen kasus virus corona di Indonesia berakhir pada Juni 2020.
Termasuk Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan, penyebaran virus corona di Indonesia akan melandai mulai akhir Mei 2020.
Pun dengan Badan Intelijen Negara (BIN). Berdasarkan data BIN, pada Juli 2020 penyebaran Covid-19 di Tanah Air akan mencapai 106.287 kasus.
Menanggapi hal ini, pakar epidemiologi Universitas Airlangga Windhu Purnomo mengatakan, puncak penyebaran virus corona di Indonesia sulit diprediksi lantaran data yang selalu berubah-ubah setiap waktu.
"Jadi sebetulnya kalau datanya tidak berubah-ubah, akan lebih mudah diprediksi. Yang menyulitkan itu kan karena data yang selalu berubah," kata Windhu dikutip dari Kompas.com.
Perubahan data, menurut dia, dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang tidak konsisten.
Ketika pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), laju pertumbuhan kasus harian relatif dapat dikendalikan.
Namun, saat kebijakan itu dilonggarkan untuk memberikan kesempatan agar roda ekonomi kembali bergeliat, laju pertumbuhan kasus harian juga mengalami peningkatan.
"Prediksi itu kan mesti pake asumsi-asumsi, asumsinya kalau keadaannya seperti ini, nanti puncaknya akan kapan, dan turunnya kapan. Tapi kalau datanya berubah, ya harus diulang lagi," jelas dia.
"Ya susah ini, apalagi di negeri seperti kita ini yang kebijakannya terus berubah. Jadi kita enggak tahu kapan akan berakhir," ucap Windhu.
Pemerintah Akui Belum Berhasil

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyatakan, pemerintah belum mampu secara konsisten menekan laju penularan Covid-19 di Indonesia.
Hal itu terlihat dari penambahan kasus harian pada seminggu terakhir yang jumlahnya kerap menembus angka 3.000.
"Ini semua artinya bahwa kita sebenarnya belum berhasil menekan dan mencegah penularan secara konsisten secara nasionnual," kata Wiku lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (3/9/2020).
Ia menambahkan, sejak awal tak ada negara yang siap menghadapi pandemi Covid-19.
Kendati demikian, menurut dia, Indonesia sempat menekan laju penularan Covid-19 di pertengahan masa pandemi atau sekitar Mei dan Juni.
Kini, kata Wiku, penambahan kasus harian menjadi tak terkendali seperti sebelumnya karena belum semua masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, menjaga jarak serta menghindari kerumunan, dan mencuci tangan.
"Beberapa minggu terakhir ini terlihat peningkatan jumlah kasus yang cukup signifikan dan ini semua tentunya yang dulunya kita bisa kendalikan sekarang terjadi kondisi yang mengkhawatirkan," kata Wiku, dikutip dari Kompas.com.
"Dan ini adalah menjadi tugas kita semuanya tidak hanya pemerintah tapi juga seluruh warga masyarakat agar betul-betul dapat patuh untuk menerapkan kedisiplinan protokol kesehatan baik individu maupun seluruh masyarakat secara kolektif," lanjut dia.
(Tribunnews.com/Sri Juliati, Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim/Dani Prabowo/Maliana)