Muncul Fenomena Awan Hitam Bergelombang di Serang, Ini Penjelasan BMKG
BMKG pun menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak perlu takut secara berlebihan.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, BANTEN - Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Serang, Tarjono menerangkan terkait fenomena awan hitam membentuk gelombang air laut di wilayah Kabupaten Serang, Sabtu (3/10/2020) siang.
Tarjono mengatakan, fenomena awan hitam bergelombang tersebut disebabkan adanya pertemuan udara dingin dan udara lembab.
"Awan tersebut merupakan fenomena alam biasa. Awan seperti itu disebut shelf cloud. Terjadi karena bertemunya udara dingin dengan udara lembab yang hangat," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (3/10/2020).
Ia juga menjelaskan, awan arcus yang membentuk bentukan awan horizontal rendah, biasanya muncul sebagai awan aksesoris dari sebuah Cumulonimbus.
BMKG pun menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak perlu takut secara berlebihan.
"Hanya saja jika sudah terjadi hujan lebat disertai petir sebaik utk tidak beraktivitas diluar rumah," jelasnya.
• Sempat Tak Berbunyi Saat Dinyalakan, BMKG Jelaskan Alat Pendeteksi Tsunami di Banten Berfungsi
• Gelombang Tsunami Setinggi 20 Meter Ancam Banten, BMKG Beri Tips Menyelamatkan Diri dari Bencana
Sebelumnya, fenomena awan hitam membentuk gelombang terlihat di Pasar Tirtayasa, Kabupaten Serang, pada Sabtu (3/10/2020) siang.
Hal tersebut bahkan sempat diabadikan oleh seseorang di kanal Instragram miliknya.