Kisah Ibu dan Anak, Makan dan Buang Air di Satu Tempat, Memperihatinkan Setelah Ditinggal Suami

Seorang ibu dan anak hidup berkubang dengan sampah dan kotorannya sendiri di Pedukuhan Dlaban, Kalurahan (desa) Sentolo, Daerah Istimewa Yogyakarta

Editor: Glery Lazuardi
(KOMPAS.COM/DANI JULIUS)
Heri (63), warga Dlaban, Kalurahan Sentolo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Heri menceritakan, warga sekitar membantu sebisanya seorang ibu dan anak yang kesulitan 

TRIBUNBANTEN, YOGYAKARTA - Seorang ibu dan anak hidup berkubang dengan sampah dan kotorannya sendiri di Pedukuhan Dlaban, Kalurahan (desa) Sentolo, Kapanewon (kecamatan) Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Keduanya diyakini penyandang disabilitas. Warga mengenal mereka sebagai Bu Kadi (60 tahun) dan anak bernama Fitri (19).

Keduanya hidup dalam sebuah rumah dinding bata di tengah pedukuhan, tidak jauh dari para tetangga.

"Kemungkinan besar keduanya difabel, tapi kami masih memastikan dengan pemeriksaan berikutnya bersama Puskesmas," kata Pekerja Sosial Fungsional dari Dina Sosial Kulon Progo, Noviana Rahmawati via telepon, Jumat (9/10/2020).

Polda Banten Amankan 270 Pelajar, 4 Pelajar Di Antaranya Positif Konsumsi Narkoba

Nelayan Tradisional Cari Ikan Pakai Ban, Hilang di Perairan Cariang Kabupaten Pandeglang

Bu Kadi, kata Novi, dalam pemeriksaan awal tampak menderita gangguan pengelihatan.

Fitri mengalami kesulitan komunikasi dengan orang lain.

Ia hanya diam saja.

Ibu dan anaknya dalam kehidupan yang serba sulit untuk mengurus diri sendiri.

Kondisi rumah secara umum sangat kotor dan berdebu, ruang tamu hingga dapur.
Terutama di kamar yang ditempati Bu Kadi dan Fitri.

Kamar itu sangat kotor, penuh sampah dan menguar bau menyengat hingga pintu depan.
Pasalnya, mereka makan, tidur, buang air besar (BAB), dan buang air kecil (BAK), di kamar itu.

Selain itu, mereka juga memelihara 2 ekor ayam di kamar itu dan melarang siapa pun membawa keluar.

“Tadi saya coba ajak keluar ke kamar mandi, tidak mau, malah terus menangis. Perlu asesmen lebih lanjut untuk mengetahui kondisi kesehatan fisik dan mental keduanya,” kata Novi.

Bermodus Pura-pura Ayan, Kawanan Pencopet Ini Bekali Diri dengan Jimat Tali Pocong dan Kulit Rusa

Drama Perselingkuhan 1 Wanita dengan 3 Pria Berujung Maut dari Curiga WA, Begini Kisahnya

Kondisi ibu dan anak ini menjadi tak terurus sejak ditinggal mati sang suami beberapa hari lalu, kata Novi.

Sukadi (suaminya) seorang pensiunan di jawatan perkeretaapian.

Sukadi diyakini merawat mereka dengan baik.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved