Nelayan Tradisional Pandeglang Ditemukan Tewas dalam Posisi Menangkup di Atas Karang
Misdana (30) nelayan yang hilang di perairan Muara Tanjung Cariang, Kecamatan Cimanggu, Pandeglang, ditemukan warga sudah tewas, Minggu 11 Oktober
Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Glery Lazuardi
Laporan wartawan TribunBanten.com, Rizki Asdiarman
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Misdana (30) nelayan yang hilang di perairan Muara Tanjung Cariang, Kecamatan Cimanggu, Pandeglang, ditemukan warga sudah tewas, pada Minggu (11/10/2020).
Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Banten, Sito Warsito mengatakan, korban ditemukan di Muara Citeluk yang tak jauh dari lokasi hilangnya korban.
"Pertama kali ditemukan oleh warga sekitar tidak jauh dari lokasi hilang. Korban ditemukan dalam keadaan posisi menangkup di atas karang dengan kondisi meninggal dunia," jelasnya saat dihubungi, pada Minggu (11/10/2020).
• Nelayan Hilang Di Perairan Bayah Ditemukan di Pantai Bagedur dalam Kondisi Meninggal Dunia
• Berawal Ingin Memancing, Jejak Buaya Raksasa Sepanjang 15 Meter Terdeteksi Menghadap Kapal Nelayan
Lanjut Sito, jenazah korban akan langsung dibawa ke rumahnya yang berada di Kampung Kananga, Desa Batuhideuang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang.
"Alhamdulilah korban telah ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB. Dan langsung dibawa ke rumahnya,” kata Sito.
Sito menyebutkan tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan membagi dua Search and Rescue Unit (SRU) atau Unit pencarian dan penyelamatan.
SRU pertama melakukan penyisiran di perairan dengan menggunakan perahu karet sejauh 5 Nm.
Sedangkan, SRU kedua menyisir darat pada pesisir pantai dengan berjalan kaki sejauh 5 Km ke arah utara dan 5 Km ke arah selatan dari Last Know Position (LKP) atau titik akhir korban menghilang.
Untuk diketahui, Misdana (30), nelayan tenggelam di perairan Tanjung Cariang desa Batuhideung kecamatan Cimanggu kabupaten Pandeglang, Banten, pada Sabtu (10/10/2020) pukul 07.00 WIB.

Korban dikabarkan berangkat menggunakan perahu menuju perairan Tanjung Cariang bersama beberapa nelayan.
Dikabarkan, korban dan beberapa nelayan turun ke laut dengan cara tradisional menggunakan ban yang telah diisikan angin sebagai pengganti perahu.
Tiba-tiba, korban terlepas dari ban yang di tumpanginya, dan menghilang.