Kisah Balita Bertarung Hadapi Kanker Ganas di Matanya, Terbangun dan Menangis Malam Hari Hingga Pagi

Tampak mata kiri Alfin membesar dan keluar dari kelopak bagian mata. Bahkan, selaput mata tampak terlihat jelas

Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Abdul Qodir
zoom-inlihat foto Kisah Balita Bertarung Hadapi Kanker Ganas di Matanya, Terbangun dan Menangis Malam Hari Hingga Pagi
Tribunbanten.com/Rizki Asdiarman
Muhamad Alfin Ijatulrahman (2,5 th), balita penderit kanker ganas Retinoblastoma saat ditemui di kediaman orang tuanya di Kampung Ciburuy RT 010 RW 003, Desa Kubangjaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, pada Kamis (29/10/2020).

"Dia anak yang ceria, suka bermain, namun saat tumor ganas mengendap dan membesar di mata kirinya Alfin mulai mengalami perubahan dari sikap dan perilakunya," ucapnya.

Namun, memasuki usia 2 tahun, Alfin selalu terbangun kala tidur malam hari dan menangis hingga hari pagi.

"Bahkan, Alfin susah sekali tidur dan makan, sehingga menyebabkan berat badannya turun secara drastis. Sekarang berat badannya cuma 9 kilogram," ujarnya.

Baca juga: Kisah Bocah Rupawan yang Disiksa Ayah dan Terpaksa Dibuang Ibunya, Kini Diasuh Kapolres

Baca juga: Kisah Anak Sekolah jadi Petugas Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19, Jauh Rasa Takut Malah Kasihan

Muhamad Alfin Ijatulrahman (2,5 th), balita penderita kanker ganas Retinoblastoma dalam gendong ibunya, oom (35), saat ditemui di kediaman orang tuanya di Kampung Ciburuy RT 010 RW 003, Desa Kubangjaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, pada Kamis (29/10/2020).
Muhamad Alfin Ijatulrahman (2,5 th), balita penderita kanker ganas Retinoblastoma dalam gendong ibunya, oom (35), saat ditemui di kediaman orang tuanya di Kampung Ciburuy RT 010 RW 003, Desa Kubangjaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, pada Kamis (29/10/2020). (Tribunbanten.com/Rizki Asdiarman)

Ia mengaku, sebelumnya pihak keluarga hanya mengobati Alfin di puskesmas terdekat. Namun, usaha itu tidak membawa perbaikan pada mata kiri Alfin.

"Melihat kondisi Alfin yang semakin parah puskesmas pun tidak mampu menanganinya. Lalu dirujuklah Alfin ke RSUD Provinsi Banten, namun dengan alasan yang sama akhirnya Alfin harus pun dirujuk ke Rumah Sakit Cipto (RSCM)," ujarnya.

Oom menitikkan air karena gingga saat ini, buah hatinya belum mendapatkan penanganan serius meski sudah dirujuk ke salah rumah sakit terbesar dan terlengkap di Indonesia itu.

Waktu terus berlalu, kata Oom, kini mata kiri anaknya terus membesar.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved