Anggota Klub Moge Keroyok TNI di Bukittinggi Sudah Dilerai Polisi sampai Seorang Ibu Memohon, Tetapi

Dody melanjutkan, meski sudah dilerai, anggota klub moge tersebut terus menghajar anggota TNI yang tidak berseragam. Bahkan, seorang ibu pemilik toko

Editor: Abdul Qodir
Foto: Screenshoot CCTV
Seorang polisi berusaha melerai oknum anggota klub moge yang berusaha mengejar anggota TNI saat terjadi pertikaian di Bukittinggi, Sumatera Barat. 

TRIBUNBANTEN.COM - Rekaman closed-circuit television ( CCTV) di lokasi kejadian pengeroyokan rombongan anggota klub motor gede terhadap dua anggota TNI di Bukittinggi, mengungkap beberapa fakta baru. 

Dalam rekeman itu, beberapa orang dari klub Harley Davidson Owner Grup (HDOG), Siliwangi Bandung, Jawa Barat itu tampak mengerubungi anggota TNI yang berpakaian bebas.

Dalam rekeman itu pula terlihat seorang anggota polisi berpakai dinas berusaha melerai pertikaian. Namun, usahanya sia-sia.

"Justru sudah dilerai," kata Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara saat dimintai konfirmasi, Senin (2/11/2020).

Dody melanjutkan, meski sudah dilerai, anggota klub moge tersebut terus menghajar anggota TNI yang tidak berseragam.

Bahkan, tampak seorang ibu pemilik toko sudah memohon agar anggota klub moge itu untuk berhenti.

Namun, hal itu tidak digubris oleh anggota klub moge hingga terus menghajar Serda Mistari yang lari menuju toko.

Baca juga: VIRAL Anggota TNI Dikeroyok Pengendara Moge di Bukittinggi, Kepala Korban Ditendang saat Tersungkur

Atas pengeroyokan itu, anggota TNI yang menjadi korban membuat laporan ke Polres Bukittinggi setelah berkoordinasi dengan satuannya.

Dody mengatakan pihaknya masih terus mendalami kasus ini.

Saat ini, pihaknya telah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Kelimanya berasal dari anggota rombongan klub moge tersebut.

Mereka adalah MS (49 ) dan B (18 ), HS (48) dan JAD (26) dan terakhir TR (33).

"Hari ini bertambah satu yaitu TR. Hal itu terekam di dalam video dan keterangan tiga orang saksi yang merupakan karyawan toko butik dan telepon seluler," kata Dody.

Baca juga: Bertambah, Tersangka Pengendara Moge Pengeroyokan Anggota TNI jadi 5 Orang, Terancam 7 Tahun Penjara

Baca juga: Rombongan Moge Keroyok Anggota TNI, Dua Orang Ditangkap dan 13 Motor Harley Davidson Disita

Dua pengendara moge yang diduga mengeroyok anggota TNI di Bukittinggi ditahan polisi.
Dua pengendara moge yang diduga mengeroyok anggota TNI di Bukittinggi ditahan polisi. (Ist)

Kronologi

Sementara itu, Komandan Puspomad Komandan Puspomad TNI Letjen TNI Dodik Wijanarko menyatakan, pengeroyokan dua anggotanya itu berawal dari salah paham di jalan raya.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (30/10/2020), sekitar pukul 17. 30 WIB di Jalan dr Hamka Kota Bukittinggi.

“Telah terjadi kesalahpahaman antara dua orang prajurit TNI AD yang berdinas di Kodim 0304/Agam dengan pengendara sepeda motor rombongan klub moge HOG,” kata Dodik.

Menurut Dodik, rombongan moge tersebut dilaporkan ugal-ugalan di jalan dan membuat pengendara lainnya terpaksa minggir di bahu jalan.

"Pada saat rombongan moge mendahului Serda M Yusuf yang berboncengan dengan Serda Mustari, memberi kesan kurang sopan, karena rombongan moge tersebut bermain gas di luar batas wajar, sehingga kedua orang prajurit TNI AD yang sedang berboncengan menepi sampai dengan keluar jalan (berada di bahu jalan)," kata Dodik.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggota Klub Moge Asal Bandung Keroyok TNI di Bukittinggi, Kapolres: Sudah Dilerai, tetapi..."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved