Jaga Kestabilan Kebutuhan Pokok, Banten Segera Miliki Pusat Penggilingan Padi
Pemerintah Provinsi Banten segera mempunyai pusat penggilingan padi. Pemerintah Provinsi Banten bekerjasama dengan PT Agrobisnis Banten Mandiri.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Glery Lazuardi
Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Pemerintah Provinsi Banten segera mempunyai pusat penggilingan padi.
Pemerintah Provinsi Banten bekerjasama dengan PT Agrobisnis Banten Mandiri.
"Kalau nanti pengelola beras ingin mengelola pertanian dan pasar. Yang penting jangan sampai terjadi ketidakstabilan kebutuhan pokok bagi masyarakat Banten," kata Gubernur Banten, Wahidin Halim, saat ditemui di Gedung DPRD Provinsi Banten, Senin (30/11/2020).
Baca juga: BREAKING NEWS: 4 Kabupaten/Kota di Banten Masuk Zona Merah Covid-19, Ini Penyebab Utamanya
Saat ini, proposal pembangunan tengah dibuat oleh pihak PT Agrobisnis Banten Mandiri.
Nantinya, pihak Pemprov Banten akan melihat progres pembangunan di lapangan setelah dana sudah diberikan oleh pihak pengelola.
Selain itu, pihaknya juga akan mengawasi agar tidak ada cela untuk melakukan tindak pidana korupsi.
"Akan ada pengawas dari kita dan komisaris. Intinya proposal pengajuan masuk terlebih dahulu, agar kita bisa melihat dan menyesuaikan dengan planningnya," kata dia.
Selain bantuan dana dari pihak pengelola, pihak Pemprov Banten akan menyuntikkan dana sebesar Rp 75 Miliyar untuk membeli alat produksi yang akan disiapkan di beberapa daerah.
Baca juga: Udang Lobster Lebak Dilirik Investor, Pemprov Banten Lakukan Pengembangan dan akan Eksploitasi
Selain itu, pihaknya tengah mencari lahan yang bisa dijadikan sebagai tempat penggilingan padi.
"1,5 hektare, akan ditempatkan pada daerah-daerah yang berbasis pada produksi pertanian beras," tambahnya.
Untuk diketahui, Pemprov Banten sedang mempersiapkan pembangunan penggilingan beras di Banten untuk menjaga stabilitas dan stok pangan di Banten pada tahun 2021 mendatang.
Hal tersebut sebagai upaya menjaga agar beras lokal tak dibawa ke luar daerah dan dijual dengan harga mahal ketika kembali masuk ke Banten.
Oleh karena itu, pihaknya saat ini tengah menunggu dari pihak pengelola agar dapat menjalankan pembangunan produksi padi.
Untuk prioritas produksi pangan sendiri, pihak Pemerintah Provinsi Banten menyerahkan kepada pihak pengelola pertanian apa yang akan diutamakan terlebih dahulu untuk komoditas pangan.
Baca juga: Viral Foto Gubernur Banten di Acara Haul Syekh di Pasar Kemis, Wahidin: Emang Saya Anies?
