Akses Jalan Menuju Lokasi Wisata Baduy Ambles Sedalam 100 Sentimeter, Dinas PUPR Lebak Kirim Tim
Kondisi jalan nyaris putus dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor karena ambles
Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan wartawan TribunBanten.com, Rizki Asdiarman
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Ruas Jalan Raya Rangkas-Leuwidamar, Kampung Cibeas, Desa Wantisari, Leuwidamar, Kabupaten Lebak, ambles, Kamis (3/12/2020).
Akses jalan menuju lokasi wisata Baduy tersebut sempat tidak bisa dilalui.
Jalan itu diperkirakan ambles akibat intensitas hujan yang tinggi sekitar pukul 02.00.
Baca juga: Cuaca Ekstrem di Jabodetabek, Pengelola Bandara Soekarno-Hatta Antisipasi Dampak Penerbangan
Baca juga: Banjir di Sejumlah Wilayah Kota Serang, BPBD: 103 Rumah Terendam, Antisipasi Banjir Susulan
Baca juga: BREAKING NEWS: Banjir, Akses Jalan Lingkar Selatan ke Anyer Tidak Bisa Dilalui, Jalur Dialihkan
Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Lebak, Irvan Suyatupika, mengatakan kondisi hujan dari semalam ditambah kondisi Sungai Cisimeut yang meluap mengakibatkan jalan tersebut ambles.
"Lokasi jalan memang dekat dengan sungai,” katanya melalui pesan singkat, Kamis.
Menurutnya, pihaknya sudah menurunkan tim untuk menangani amblesnya jalan tersebut.
"Untuk sementara minimal kondisi jalan rata dulu agar tidak menghambat kendaraan,” ujarnya.
Kondisi jalan nyaris putus dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor karena ambles dengan kedalaman mencapai 100 sentimeter.
"Warga sempat melakukan penanganan sementara agar akses jalan bisa dilalui kendaraan roda empat," katanya.

Tujuh Desa Tergenang
Sebanyak tujuh desa dan lima kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten tergenang air.
Genangan air itu disebabkan karena curah hujan tinggi sehingga air di aliran sungai dan kali meluap.
Selain genangan air, terjadi jalan amblas setinggi 100 cm di ruas jalan Kabupaten Lebak di jalan raya Rangkas-Leuwidamar, Kampung Cibeas, Desa Wantisari, Leuwidamar, pada Kamis (3/12/2020).
Pernyataan itu disampaikan Kepala Seksi Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Sumardi.
"Ada tujuh desa dan lima kecamatan yang terendan banjir," kata dia, dalam keterangannya, pada Kamis (3/12/2020).
Tujuh kecamatan tersebut, yaitu Kecamatan Cimarga. Wilayah yang tergenang air di Kampung Peujeuh, Bondol, dan Bangkalok Desa Girimukti serta Kampung Sonojaya Desa Inten Jaya.
Kecamatan Banjarsari meliputi wilayah yang tergenang air, yaitu Kampung Ciateul Desa Cidahu dan Kampung Ciluluk, Jalupang 1, Jalupang 2, Desa Cikeusik.
Kecamatan Cikulur meliputi wilayah yang tergenang air, yaitu Kampung Tengga Desa Cigoong Selatan.
Kecamatan Gunung Kencana, wilayah yang tergenang air, yaitu Kampung Ciakar Desa Ciakar dan Kecamatan Cibadak meliputi Kampung Parung desa, Tambakbaya.
Dia menjelaskan, genangan air itu mengakibatkan 52 rumah di Desa Girimukti terendam banjir setinggi 80cm.
Sedangkan di Desa Inten Jaya sebanyak 51 rumah terendam banjir setinggi 50cm.
Selain itu, satu Pondok Pesantren Al-Ikhsan di Desa Cidahu, Kecamatan Banjarsari terendam banjir.
Sebanyak 10 rumah di Cikulur terendam banjir setinggi 50cm dan satu rumah di Desa Tambakbaya terendam banjir setinggi 20cm
Satu rumah rusak ringan di Desa Muaradua dan satu rumah terancam longsor di Desa Wantisari.
Pihaknya sudah menerjunkan tim untuk mengevakuasi korban banjir.

Status siaga I telah ditetapkan untuk mengantisipasi terjadinya banjir.
'Tim telah terjun untuk membantu warga dan BPBD terus berkoordinasi dengan pihak Kecamatan, Polsek, dan koramil serta instansi lainnya guna melakukan pendataan," kata dia.
Untuk Sungai Ciberang-Ciujung di Rangkasbitung dilaporkan meluap.
"Dengan ketinggian debit air 639 m3/detik dan tinggi permukaan air 480 cm. Kami minta warga waspada, meskipun air sungai belum meluap hingga permukiman warga," tambahnya. (*)