Pria dan Wanita Sama-sama Berpeluang untuk Selingkuh, Apa Alasannya?

Dalam suatu hubungan, baik pria maupun wanita sama-sama berpeluang untuk selingkuh.

Dokumentasi Tribun Jateng
ilustrasi 

TRIBUNBANTEN.COM - Dalam suatu hubungan, baik pria maupun wanita sama-sama berpeluang untuk selingkuh.

Profesor seksualitas manusia dari New York University Zhana Vrangalova PHd mengatakan dahulu pria lebih cenderung berselingkuh dibandingkan wanita.

"Tapi di generasi sekarang, peluang pria dan wanita selingkuh ada di tingkat yang sama," kata Vrangalova, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Pengakuan Caleg yang Ikut Bunuh Hakim Jamaluddin: Selingkuhi Istri Hakim hingga Dijanjikan Fortuner

Baca juga: Rengekan Pria yang Tertangkap Basah Bersama Pasangan Selingkuh di Hotel

Suatu studi baru-baru ini menemukan pria berselingkuh karena berkaitan dengan hasrat untuk mendapatkan variasi seksual serta faktor situasional, seperti mabuk.

Menurut Vrangalova, ada tiga alasan teratas wanita selingkuh.

"Yaitu kurangnya cinta untuk pasangan, keinginan untuk variasi seksual, dan faktor situasional," ucapnya.

Observasi yang dilakukan asisten profesor sosiologi di Missouri State University, Alicia Walker, PhD, menemukan gagasan wanita selingkuh adalah variasi seksual.

Observasi itu dilakukan Alicia untuk buku berjudul "The Secret Life of the Cheating Wife".

Menurut Walker, berdasarkan hasil wawancara kepada istri yang 'bermain' di belakang suami, ternyata wanita berselingkuh karena ingin meraih kesenangan seksual.

Bahkan, mereka (para istri) selingkuh karena ingin menjaga hubungannya dengan suami.

"Mereka percaya jika hidup tanpa kebutuhan seksualnya terpenuhi, maka yang harus dilakukan adalah menghancurkan keluarga dan hati pasangannya," kata Walker.

Tidak spontan

Walker menambahkan, keputusan wanita untuk berselingkuh tidak terjadi spontan.

Biasanya itu terjadi setelah wanita mencoba memperbaiki diri dan pernikahannya selama bertahun-tahun, tetapi tidak ada penyelesaian.

Psikolog klinis Charlynn Ruan, PhD mengatakan alasan wanita berselingkuh adalah merasa tidak puas dengan hubungannya.

Wanita tersebut tahu ada yang salah dalam hubungannya.

Sayang ketika mereka mendorong pasangannya untuk melakukan perubahan, tidak mendapat tanggapan.

Baca juga: Penolakan Omnibus Law, Muncul Para Wanita Mengaku Selingkuhan Anggota DPR Ancam Buka Mulut ke Istri

"Seringkali mereka bersama pasangan yang tampak seperti orang baik, tetapi sebenarnya bersifat mengendalikan, menahan, atau tidak hadir secara emosional," kata Ruan.

"Wanita kemudian mencoba membuat perubahan meminta pasangannya melakukan terapi atau konsultasi, dan mendorong pasangannya untuk bertemu secara emosional," tambahnya.

Ketika cara itu tidak berhasil, wanita sering kali merasa terjebak dalam situasi yang salah.

Bahkan tak jarang mereka merasa bersalah karena tidak berhasil mengubah pasangannya.

Hal inilah yang kemudian mendorong wanita untuk berselingkuh dari pasangannya.

"Bagi wanita yang berjuang dengan rasa bersalah dan merasa kebahagiaannya tidak didapatkan, mereka menjadikan selingkuh sebagai jalan keluar," ujar Ruan.

Menurut konsultan hubungan Mark Williams, LMHC, ada wanita yang menjadikan perselingkuhan sebagai bentuk 'perlindungan diri'.

Wanita tersebut tidak ingin terlihat disakiti atau ditinggalkan oleh pasangannya.

Untuk membuat mereka merasa aman dan terlindungi, pilihannya jatuh ke perselingkuhan.

Psikolog klinis Kathy Nickerson, PhD mengatakan tiga tanda bahaya yang menunjukkan wanita berselingkuh.

"Mereka akan bersikap sangat protektif atau tertutup dengan ponselnya, kehilangan uang atau mengambil uang tunai dalam jumlah besar, dan kehilangan waktu," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Wanita Selingkuh dari Suaminya"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved