Waspada! Terjadi Peningkatan Aktivitas Kegempaan di Banten, Pada 2020 Tercatat 840 Kali

Sebanyak 840 gempa bumi tektonik terjadi di wilayah Provinsi Banten. Jumlah aktivitas kegempaan itu meningkat dibandingkan tahun 2019.

Editor: Glery Lazuardi
TribunWow.com/Octavia Monica
Ilustrasi gempa bumi. 

TRIBUNBANTEN.COM, BANTEN - Sebanyak 840 gempa bumi tektonik terjadi di wilayah Provinsi Banten.

Jumlah aktivitas kegempaan itu meningkat dibandingkan tahun 2019.

"Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019, aktivitas kegempaannya meningkat sekitar 80 persen frekuensi kejadiannya. Pada periode 2019 terjadi 467 gempa bumi," ujar Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Tangerang Suwardi, dari keterangan resmi yang diterima Kompas.com pada Sabtu (2/1/2021).

Baca juga: Laporan BNPB, Bencana Alam Sepanjang 2020 Merusakkan 42.762 Rumah, Tercatat 11 Kali Gempa Bumi

Selama 2020 Dari total kejadian gempa bumi tersebut, frekunesi paling banyak terjadi pada bulan Oktober dengan 104 kejadian.

Suwardi menuturkan, hasil analisis diketahui bahwa pada tahun 2020 kekuatan gempa bumi yang terjadi bervariasi dari magnitudo 1,8 hingga 6,0.

Gempa bumi dengan kekuatan magnituo 3 hingga 5 paling dominan terjadi yaitu sekitar 65 persen atau 549 kejadian.

Kemudian, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo di bawah 3 sebesar 33 persen atau 275 kejadian.

"Sementara gempa bumi dengan magnitudo diatas 5 sebesar 2 persen atau 6 kejadian," kata Suwardi.

Dari total kejadian gempa bumi tersebut, 12 kejadian guncangannya dirasakan oleh masyarakat wilayah Banten.

"Dari 12 gempa bumi yang guncangannya dirasakan itu, tidak ada gempa bumi yang mengakibatkan kerusakkan di wilayah Banten," ucapnya.

Baca juga: BNPB: Selatan Jawa Terancam Gempa Magnitudo 9,1, Banten Hingga Jawa Timur Berpotensi Tersapu Tsunami

Berdasarkan lokasi pusat gemba atau episenter umumnya berada di laut.

Pada zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di bagian barat Lampung, sekitar Selat Sunda dan selatan Provinsi Banten hingga Jawa Barat.

Untuk gempa bumi berdasarkan kedalamannya tercatat 86,1 atau 723 kejadian terjadi pada kedalaman dangkal atau di bawah 60 kilometer.

Kemudian, 13,8 persen atau 116 kejadian gempa bumi terjadi di kedalaman menengah antara 60 hingga 300 kilometer.

"Serta hanya ada 0,1 persen atau 1 kejadian gempa bumi di kedalaman dalam di atas 300 kilometer," ujarnya.

Baca juga: BMKG Uji Coba Sirine Tsunami Terintegrasi di Banten, Alat Sederhana Peringatan Dini Gempa & Tsunami

Suwardi mengimbau, saat gempa bumi terjadi masyarakat segera melakukan upaya penyelamatan dengan menunduk (drop),

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved