Penyebab Kenaikan Harga Tempe dan Tahu

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan komoditas utama bahan makanan di Indonesia itu mengalami peningkatan harga.

Editor: Glery Lazuardi
Dokumentasi Tribun Jateng
ilustrasi. Pengusaha merapikan tempe produksinya. 

TRIBUNBANTEN.COM, JAKARTA - Harga komoditas tahu dan tempe mengalami kenaikan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan komoditas utama bahan makanan di Indonesia itu mengalami peningkatan harga.

Berdasarkan paparan pada Senin (4/1/2021) pagi, terungkap kedua bahan pangan ini sudah mengalami kenaikan sejak Desember 2020.

"Pada Desember 2020 ini untuk komoditi tahu mentah mengalami inflasi 0,06 persen, sementara untuk tempe mengalami inflasi 0,05 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, Senin, 4 Januari 2021.

Baca juga: Kenaikan Harga Kedelai Membuat Pedagang Tahu dan Tempe di Kota Tangerang Mogok Jualan

Dia menjelaskan, kedua komoditas olahan dari kacang kedelai itu sudah menyumbang inflasi pada akhir tahun lalu.

Sebagaimana diketahui, lonjakan harga tahu dan tempe terjadi saat ini karena mahalnya impor kedelai dari Amerika Serikat. Penyebabnya, diborong oleh China.

Sumbangan atau andil kedua komoditas tersebut kepada keseluruhan inflasi Desember 2020 sangat kecil.

"Namun demikian kedua komoditas tersebut memberikan andil yang sangat kecil terhadap inflasi nasional," tegas Setianto.

BPS mencatat inflasi Desember 2020 sebesar 0,45 persen. Sementara itu, inflasi tahun kalender dari Januari hingga Desember 2020 dan secara tahunan 1,68 persen.

Baca juga: Siap-siap, Harga Tahu dan Tempe Bakal Naik

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved