SIMAK! Cara Menghalau Ular dari Lingkungan Rumah, Bukan Cuma Mitos
Pada awal tahun 2021 ini temuan ular semakin banyak. Sejumlah ular masuk hingga ke pemukiman warga.
Kemudian memasuki musim mengeram di bulan November hingga Desember.
"Pada Januari hingga Maret biasanya telur ular menetas. Berhubung habitat ular mulai menipis maka ular masuk ke pemukiman warga," terang Roni.
Roni menjelaskan, biasanya faktor utama ular masuk ke pemukiman warga lantaran untuk mencari makanan.
Karena habitat yang semakin menipis, sumber makanan ular pun bergeser ke pemukiman warga.
Baca juga: Ular Sanca di Serpong Tangerang Selatan Melilit Remaja hingga Tewas
Sumber makanan ular tidak hanya hewan ternak, melainkan yang utama adalah tikus.
Roni menjelaskan, ular kerap masuk ke rumah warga di Ibukota Jakarta lantaran mengejar tikus yang berada di dalam rumah.
Biasanya ular masuk melalui lobang-lobang di rumah. Paling sering ular masuk melalui lobang pipa paralon yang mengarah ke kamar mandi.
"Sering kami temukan ular terjepit di pipa palaron. Biasanya karena habis makan tikus tubuh ular mengembang sehingga terjepit di pipa palaron," ungkap Roni.
Harus paham jenis ular
Selain itu kata Roni, warga juga harus paham jenis-jenis ular. Dimana ada dua hal paling umum dari jenis ular yakni ular berbisa dan tidak.
Untuk ular berbisa biasanya yang umum ditemukan dipemukiman adalah kobra. Sementara ular tidak berbisa yang biasa ditemukan adalah jenis sanca.
"Untuk ular kobra warga harus lebih berhati-hati dengan anak kobra ketimbang induknya," tutur Roni.
Anak kobra dianggap lebih berbahaya ketimbang induk kobra lantaran dapat menyerang tanpa aba-aba terlebih dahulu.
Pada kobra dikenal dua jenis gigitan yakni gigitan full bite dan dry bite. Gigitan dry bite adalah gigitan kering yang tidak mengeluarkan bisa.
Baca juga: Dinas Pemadam Kebakaran Temukan Ular di Rumah Mantan Calon Wali Kota Tangerang Selatan
Sementara gigitan full bite adalah gigitan dengan bisa.