Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia
Cerita Masa Muda Syekh Ali Jaber, Gemar Main Bola Hingga Dijuluki Zidane
Berbagai pihak mulai dari pemerintah, publik figur, ulama hingga elemen masyarakat mengenang sosok Ali Jaber.
Usai lulus sekolah menengah, ia melanjutkan pendidikan khusus pendalaman Alquran pada tokoh dan ulama ternama di Arab Saudi.
Sejak tahun 2008, Syekh Ali Jaber mulai menjalankan dakwah di Indonesia, bahkan ia telah resmi terdaftar sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 2012.
Dalam perjalanannya belajar ilmu agama, ia rutin mengajar dan berdakwah di mana-mana, khususnya di tempat ia tinggal, di Masjid tempat ayahnya mensyiarkan Islam dan ilmu Alquran.
Selama di Madinah ia juga aktif sebagai guru hafalan Alquran di Masjid Nabawi dan menjadi imam salat di salah satu Masjid di Kota Madinah.
Pada tahun 2008, Syekh Ali Jaber menikah dengan Umi Nadia, wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Keduanya, hingga tahun 2020 telah dikaruniai seorang anak yang diberi nama Hasan.
Syekh Ali Jaber menangkat anak bernama Muhammad Gifari Akbar yang sempat viral karena sedang mengaji di troroar setelah lelah memulung di Kota Bandung (Kolase Capture Instagram/YouTube Kompas TV)
Di Lombok ia menjadi guru hafalan Alquran, Imam salat, dan khatib di Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara Lombok, Indonesia.
Karir dakwahnya berlanjut saat diminta menjadi Imam salat tarawih di Masjid Sudan Kelapa, Menteng, Jakarta.
Selain itu, dirinya menjadi pembimbing tadarus Alquran dan imam salat Ied di Masjid Sunda kelapa, Menteng, Jakarta.
Baca juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Deddy Corbuzier Unggah Foto Sholat Berjamaah Diimami Almarhum
Baca juga: Cerita Kebaikan Syekh Ali Jaber Semasa Hidup, Pernah Maafkan Pelaku yang Mencelakai Dirinya
Kehadiran Syekh Ali Jaber rupanya disambut baik oleh masyarakat Indonesia karena dakwahnya yang menyejukkan.
Penyampaian dakwahnya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadits.
Sejak saat itu, Syekh Ali Jaber mulai sering dipanggil keliling Indonesia untuk syiar Islam.
Pada tahun 2012, ketulusannya dalam berdakwah, membuatnya dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sejak itu pula ia rutin mengisi acara Damai Indonesiaku di TvOne dan menjadi juri Hafizh Indonesia di stasiun televisi RCTI.