Tragedi Sriwijaya Air

Bayi 11 Bulan Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi, Gagal Beri Kado Ayah yang Sudah Lama Tak bertemu

Tim DVI kembali mengidentifikasi lima jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 pada Minggu (17/1/2021), salah satunya bayi 11 bulan bernama Fao Nuntius Zai

Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
KOMPAS.com/RASYID RIDHO
Yayu, asisten rumah tangga saat menunjukan foto majikannya 

TRIBUNBANTEN.COM - Tim Disaster Victim Identification (DVI) kembali mengidentifikasi lima jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 pada Minggu (17/1/2021) sore kemarin.

Dikutip dari TribunJakarta.com, Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan kelima jenazah atas nama Fao Nuntius Zai (11 bulan), Yunni Dwi Saputri (34), Ius Iskandar (52).

Oke Dhrrotu​ Jannah (24), dan satu korban lagi yang tidak bersedia namanya dipublikasikan di media massa karena pertimbangan tertentu.

Kelima jenazah teridentifikasi lewat pencocokan data sampel DNA antemortem (sebelum kematian) dan postmortem (setelah kematian).

Bila mengacu manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182, Fao Nuntius Zai merupakan satu dari tiga anak Arneta Fauzia asal Serang, Banten yang jadi korban kecelakaan Sriwijaya Air.

Baca juga: Jadi Korban Sriwijaya Air Bersama 3 Anaknya Saat Mau Beri Kado Suami, Rumah Arneta Fauzia Kemalingan

Baca juga: Rumah Kontrakan Korban Sriwijaya Air di Kota Serang Banten Dibobol Maling, Masuk Lewat Atap

Sementara Oke dan Yunni dalam manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182 tercatat sebagai ekstra kru bersama empat kru NAM Air lain yang jadi korban.

Total, hingga Minggu (17/1/2021) pukul 17.00 WIB Tim DVI sudah mengidentifikasi 29 dari total 62 korban Sriwijaya Air SJ-182.

Fao Nuntinus Zai diketahui berangkat ke Pontianak bersama sang ibu, Arneta Fauzia (39) dan dua kakaknya, Zurisya Zuar Zai (8) dan Umbu Kristin Zai (2).

Mereka ingin ke Pontianak untuk bertemu sang ayah, Yaman Zai yang sudah lama tak bertemu.

ART Arneta Fauzia, Yayu yang sudah dianggap kerabat oleh keluarga Arneta itu mengaku mengetahui bahwa pesawat yang ditumpangi majikannya mengalami kecelakaan dari suami Arneta.

"Suami Ibu (Arneta) di Pontianak telepon ke keponakan di sini, katanya kok jam 16.00 sore itu pesawatnya enggak sampai-sampai," ujar Yayu dikutip dari Kompas.com.

Sebelum berangkat, majikannya meminta agar dia memasak sayur sop dan makan cukup banyak. Menurut Yayu, majikannya tersebut sudah dua kali batal berangkat, karena hasil rapid test antigen yang menjadi syarat untuk terbang belum keluar.

Baca juga: Rumah Korban Sriwijaya Air SJ 182 di Serang Banten Digondol Maling

Baca juga: Youtuber Ganteng ini Pegang Tiket Penumpang NAM Air, Tapi Dialihkan ke Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Selain itu, saat mengantar majikannya ke Bandara, wajah Arneta pucat dan di pintu masuk keberangkatan tidak mau pamit.

Sedangkan, ketiga anaknya melambaikan tangan tanda perpisahan. "Pas di Bandara itu, Ibu pucat enggak mau pamit. Tapi anaknya yang pertama sama kedua itu melambaikan tangan ke saya, kayak mau pamit gitu," ucap Yayu.

Yayu berharap ada keajaiban, agar majikannya bersama anak-anaknya dapat ditemukan dengan selamat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved