Pedagang Daging Sapi se-Banten Mogok, Protes Tiap Hari Harga Daging Sapi Naik
Gabungan Pengusaha dan Pedagang Daging (Gappenda) Provinsi Banten memboikot penjualan daging sapi.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Glery Lazuardi
Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Gabungan Pengusaha dan Pedagang Daging (Gappenda) Provinsi Banten memboikot penjualan daging sapi.
Aksi mogok ini dilakukan sampai Kementerian Perdagangan menstabilkan kembali harga daging di pasar induk yang berada di masing-masing daerah.
"Yang sudah konfirmasi akan mogok jualan sementara ini Gappenda Kota Serang, Gappenda Kabupaten Serang, dan Gappenda Kota Cilegon," kata Ketua Gappenda Provinsi Banten Aeng Khaeruzzaman, saat dihubungi, Kamis (21/1/2021).
Baca juga: Pedagang Daging Sapi Pasar Rau Kota Serang Sepakat Mogok 5 Hari Mulai Jumat Besok
Baca juga: Mulai Rabu Ini, Pedagang Daging Sapi Jabodetabek Mogok Jualan
Upaya memboikot penjualan daging sapi itu dilakukan
sebagai bentuk kekecewaan terhadap naiknya harga bahan daging di pasar yang ada terutama di Banten.
Selama satu bulan, kata dia, terjadi kenaikan harga sapi di pasaran naik, bahkan daging sapi bobot hidup naik sebesar Rp 48.500 per kilogram.
Hal ini menurutnya merugikan masyarakat dan berdampak kepada para pengusaha juga yang omset secara langsung menurun akibat tidak ada yang membeli.
"Karena itu mulai kami akan melakukan mogok bersama serentak di Banten," ujarnya
Dia menambahkan, kenaikan harga daging sapi memang tidak besar, hanya Rp500 sampai Rp1.000.
Tetapi kenaikan itu berlangsung setiap hari dalam satu bulan terakhir dan menyebabkan pengusaha daging kesulitan menjual daging.