Penyesalan Ibunda Tak Angkat Telepon Terakhir Anaknya, Pratu Dedi Hamdani Tewas Ditembak KKB

Sarmiati menangis hingga pingsan melepas kepergian anaknya Pratu Dedi Hamdani, prajurit TNI Angkatan Darat.

Editor: Glery Lazuardi
(KOMPAS.COM/IDHAM KHALID)
Suasana pemakaman Pratu Dedi Hamdani 

TRIBUNBANTEN.COM, LOMBOK - Sarmiati menangis hingga pingsan melepas kepergian anaknya Pratu Dedi Hamdani, prajurit TNI Angkatan Darat.

Pratu Dedi Hamdani, prajurit TNI Angkatan Darat itu tewas akibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata, di Intan Jaya, Papua, pada pekan lalu.

"Jangan halangi saya, saya mau melihat dia dikubur," ucap Sarmiati saat mencoba menembus barisan TNI saat upacara pemakaman militer berlangsung.

Baca juga: Pratu Roy Vebrianto Ditembak KKB di Papua Pernah Bertugas ke Lebanon, Ayahnya juga Anggota TNI

Baca juga: Lagi, Tembak Menembak TNI dan KKB di Papua, Satu Prajurit Tewas

Sarmiati menuturkan, ia bersedih lantaran tidak sempat mengangkat telpon anaknya yang terakhir kali.

"Yang buat saya sedih itu, pas malam Jumat kemarin, dia nelepon sebanyak tiga kali, tapi saya waktu itu sedang shalat di mushalla," kata Sarmiati.

Dalam diri Sarmiati, penasaran pesan apa yang akan disampaikan anaknya itu.

"Saya coba telpon balik, tapi ndak aktif handphonenya, nah itu saya sangat penasaran mungkin pesan apa yang ingin disampaikan, sebelum meninggal itu," kata Sarmiati.

Sarmiati yang tak tahan membendung linangan air mata itu, tak kuasa mengingat kenangan bersama anaknya itu.

Salah satu kenangan yang dia ingat saat alamarhum Hamdani mencuci bajunya.

"Anaknya baik sekali, dia sering cuci baju saya, padahal saya tidak pernah suruh. Kan tidak banyak anak remaja yang mau cuci baju ibunya, malahan anak muda sekarang banyak pakaiannya yang masih dicuci orangtuanya," kata Sarmiati.

Sarmiati tak kuasa menahan tangis hingga pingsan saat mengantar anaknya ke tempat peristirahatan terakhir.

Dari pantauan Kompas.com, sang ibu beberapa kali jatuh pingsan saat berjalan menuju tempat peristirahatan.

Tak hanya itu, saat Sarmiati tersadar dari pingsannya, Sarmiati kemudian meronta-ronta, ingin mendekati peti jenazah alamarhum anaknnya.

Baca juga: Jalan Licin Usai Hujan, Pengendara Sepeda Motor Tergelincir dan Tewas Terlindas Truk

Baca juga: Jalan Licin Usai Hujan, Pengendara Sepeda Motor Tergelincir dan Tewas Terlindas Truk

Untuk diketahui, insiden tembak-menembak kembali terjadi di Papua.

Personel TNI yang tergabung dalam Satgas Pamtas dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terlibat kontak tembak di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved