BREAKING NEWS: Kemenkes Keluarkan Peringatan Waspada Virus Nipah dari Malaysia, Kematian 75 Persen
Virus Nipah dapat menular baik melalui kontak langsung maupun konsumsi makanan yang terkontaminasi.
TRIBUNBANTEN.COM - Belum selesai pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat mewaspadai adanya ancaman pandemi baru dari Virus Nipah (NiV) yang belakangan mengkhawatirkan para ahli dunia.
Virus Nipah berasal dari nama sebuah kampung di Malaysia, Sungai Nipah.
Dalam keterangan yang diterima beberapa waktu lalu, virus Nipah harus diwaspadai dengan serius karena memiliki gejala klinis yang bervariasi, seperti gangguan pernapasan hingga ensefalitis atau radang otak. Virus disebut memiliki tingkat kematian 75 persen dan belum ditemukan vaksinnya.
"Indonesia harus selalu waspada terhadap potensi penularan virus nipah dari hewan ternak babi di Malaysia melalui kelelawar pemakan buah," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Didik Budijanto.
Ia menuturkan, dari beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya kelelawar buah bergerak secara teratur dari Semenanjung Malaysia ke Pulau Sumatera khususnya Sumatera Utara yang dekat dengan Malaysia.
"Sehingga ada kemungkinan penyebaran virus Nipah melalui kelelawar atau melalui perdagangan babi yang ilegal dari Malaysia ke Indonesia," ujarnya.
Baca juga: WHO Beberkan Tiga Varian Baru Covid-19, Sudah Menyebar dan Sebabkan Gejala Lebih Parah
Baca juga: Media Asing Ramai Beritakan Kasus Covid-19 yang Tembus 1 Juta Orang, Indonesia Paling Parah di Asia

Virus Nipah menyebar pertama kali di Malaysia pada 1999. Diduga hampir 300 orang tertular virus itu dari kawanan babi yang terinfeksi.
Babi itu diduga sakit karena terjangkit Virus Nipah, setelah menyantap sisa buah yang dimakan oleh kelelawar dari famili Pteropodidae yang membawa virus itu.
Meski demikian Didik menegaskan, sampai saat ini kasus virus nipah belum pernah ditemukan di Indonesia.
"Sampai saat ini kejadian infeksi virus Nipah belum pernah dilaporkan di Indonesia," tegas Didik.
Asal-usul dan gejala terpapar virus Nipah: Bisa tertular dari kelalawar buah

Di saat konsentrasi masyarakat dunia sedang fokus mengatasi pandemi Covid-19 melalui program vaksinasi, kini muncul ancaman baru yang datang dari virus Nipah.
Para ilmuwan sekarang terus melakukan penelitian terhadap virus yang belum ditemukan vaksinnya tersebut. Penelitian dilakukan demi mencegah munculnya pandemi lagi di seluruh dunia.
Salah seorang ilmuwan yang ditugaskan meneliti virus Nipah adalah Supaporn Wacharapluesadee.
Supaporn adalah warga negara Thailand yang pada awal pandemi Covid-19 terjadi ditugaskan pemerintah negara gajah putih itu untuk melakukan penelitian terhadap para penumpang pesawat terbang yang baru saja tiba dari Wuhan, China.