DPD Demokrat Banten: Lucu Moeldoko Mau Usir SBY, Jenderal Kok Begitu, Ingin Jadi Presiden?

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko disebut-sebut ingin mengkudeta kepemimpinan di Partai Demokrat.

Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Glery Lazuardi
KOMPAS/ALIF ICHWAN
Ilustrasi. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Anas Urbaningrum. Gambar diambil pada Minggu (17/2/2013). 

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko disebut-sebut ingin mengkudeta kepemimpinan di Partai Demokrat.

Profil Jhoni Allen Marbun, Mantan Loyalis Anas Urbaningrum di Demokrat yang Diduga Ikut Kudeta AHY

Mahfud MD Tepis Tudingan Restui Kudeta Demokrat, Rachland Nashidik Ungkap Soal Pertemuan di Hotel

Kepala Badan Komunikasi Strategis Daerah (Bakomstrada) DPD Partai Demokrat Banten, Rochman Setiawan, menilai lucu isu itu.

Menurut dia, upaya pengambilalihan partai politik merupakan sesuatu yang bertentangan dengan konstitusi atau inskonstitusional.

Apabila itu terjadi, kata dia, akan berdampak buruk bagi keberlangsungan politik di Indonesia.

"Lucu saja melihatnya, masa iya sih orang luar bertamu kerumah orang, dan ingin mengusir pemilik rumahnya. Jadi keliatan lucu aja begitu," terangnya saat dihubungi, Rabu (3/2/2021).

Dia menjelaskan, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat telah sah di mata hukum.

Sehingga, kata dia, tidak ada satupun yang bisa mengambil alih kepemimpinan partai.

Dia menilai hal itu sebagai suatu lelucon bagi partainya dan seluruh kader yang ada di Banten.

Saat disinggung, mengenai rencana kudeta partai yang tidak menghargai sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dia menentang hal tersebut.

Menurutnya, hal yang tejadi belakangan ini bukan dilihat dari menghargai atau tidak sosok SBY sebagai pendiri partai.

Melainkan, menurutnya terdapat ambisi tersendiri dalam diri oknum yang ingin mengacaukan internal partai.

"Artinya ini kan yang bersangkutan seorang jendral tapi kok seperti ini, apakah ada keinginan menjadi presiden?," ujarnya.

Curhat Pendiri Partai Demokrat Dituding Dalang Kudeta, Minta Selesaikan Secara Jantan

Pendiri hingga 4 Faksi Demokrat Terang-terangan Jemput Moeldoko untuk Pimpin Partai, Bak SBY Dulu

Bantah Iuran Daerah

DPD Partai Demkorat Banten membantah adanya iuran kas daerah untuk DPP Partai Demkorat semasa kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono.

Rochman Setiawan menjelaskan tidak ada satu peserpun biaya yang dikeluarkan bersama pengurus DPD dan DPC di Banten untuk DPP Partai Demokrat.

"Tidak ada iuran dari DPP untuk tingkatan DPD dan DPC di daerah, itu salah besar jika ada yang berbicara itu," ujarnya.

Para senior partai yang menyatakan hal itu hanya mengetahui sisi luar partai saja, akan tetapi tidak mengetahui mekanisme yang berada di dalam partai.

Dia sangat menyayangkan sikap para senior partai yang menunjukkan sikap arogansi dan ketidakpatuhan terhadap putusan partai selama ini.

"Mereka yang menyatakan itukan bukan Ketua DPD apalagi DPC. Mereka tidak tau permasalahan internal partai. Hanya tau mengganti saja," kata dia.

DPD Banten Loyal Terhadap AHY

Selain itu, pihaknya menegaskan setia terhadap keputusan kongres Partai Demokrat pada tahun 2020.

Menurutnya, sampai kapanpun tidak akan ada pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) apalagi yang menyangkut tentang perkembangan daerah.

Dirinya tetap solid, bahkan Ketua DPD Partai Demkorat Banten pun akan selalu menjadi orang terdepan dalam perjuangannya AHY menjalankan tugasnya sebagai Ketua Umum.

"Enggak ada itu KLB itu, kita setia dan solid, jadi tidak benar ada isu mau menggerakkan KLB ditingkat daerah terutama di Banten," tegasnya.

SOSOK Moeldoko, Dulu Diangkat jadi Panglima TNI oleh SBY, Kini Disebut Mau Kudeta AHY di Demokrat 

TERUNGKAP 4 Orang Demokrat Ini Diduga Aktor Intelek Kudeta AHY, Siapa Saja Mereka?,

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) Partai Demokrat Nawa Said Dimyati mengatakan terjadi peningkatan suara selama AHY memimpin Demkorat selama satu tahun terakhir.

Hal tersebut terlihat dari hasil Pilkada yang dilakukan pada tahun 2020 kemarin, di mana partai berlambang mercy tersebut mampu eksis dan menjawab statement yang menyatakan Demkorat sudah habis.

"Selama Pilkada, ia menjelaskan, Demokrat memperoleh 48 persen dari jumlah kontestasi pilkada serentak dari target awal 40 persen," tambahnya.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved