Semburan Gas di Pesantren Membuat Santri dan Warga Terkejut, Hari Keempat Tak Berpotensi Meledak

Lantaran semburan mengandung material pasir serta batu, bangunan pondok pesantren pun mengalami kerusakan berat.

Dok PLTU Tenayan Raya Pekanbaru
Begini penampakan dari atas kerusakan pada gedung Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School akibat semburan gas disertai lumpur dan batu di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (5/2/2021). 

TRIBUNBANTEN.COM - Semburan gas di Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School Kampus 2 membuat para santri dan warga terkejut.

Semburan gas itu muncul di pondok pesantren yang terletak di Kelurahan Tuah Negeri, Tenayang Raya, Pekanbaru, Riau.

Semburan gas bercampur pasir, batu, dan lumpur itu terjadi pertama kali pada Kamis (4/2/2021) pukul 14.00.

Semburan gas diduga berasal dari aktivitas pengeboran sumur di pondok pesantren tersebut.

Terungkap Penyebab Dentuman di Teluk Gong, Sumber Ledakan Berada di Pemukiman Warga

2 Sekuriti Terluka, 3 Orang Pingsan, Terdengar Ledakan, Pengunjung dan Karyawan BTM Berhamburan

Lurah Tuah Negeri Syarifudin mengatakan, gas menyembur tiba-tiba ketika pengeboran sumur mencapai kedalaman 119 meter.

Pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), kata Syarifudin, langsung menuju ke lokasi untuk mengecek.

"Menurut kajian dari DLHK, ini semburan gas. Semburan gas ini terjadi ketika dilakukan pengeboran sumur bor," tutur dia.

Hingga hari keempat, semburan gas masih muncul di lokasi itu. Bahkan, diameternya semakin melebar.

Lantaran semburan mengandung material pasir serta batu, bangunan pondok pesantren pun mengalami kerusakan berat.

Atap bangunan roboh karena tidak kuat menahan semburan batu dan lumpur setinggi 10 meter tersebut.

Akibat peristiwa itu, sebanyak 34 santri terpaksa diungsikan. Mereka mengungsi ke bangunan Kampus 1 Pondok Pesantren yang terletak di Desa Kubang Jaya, Siak Hulu, Kampar.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.

Pada hari ketiga, Sabtu (6/2/2021), sumber semburan gas berbunyi menggelegar.

Sesekali terdengan dentuman kuat hingga terdengar dari jarak sekitar 300 meter dan membuat tanah di sekitar pesantren bergetar.

Menurut Analis Prigram Energi Baru Terbarukan Dinas ESDM, Darwin menjelaskan, semburan gas berpotensi meledak.

"Yang pasti pukul 12.49 WIB, hasil pengukuran Lower Explosive Limit (LEL) itu di posisi 6 persen. Artinya sangat berbaya dan bisa memicu ledakan. Tapi kalau H2S atau kandungan racunnya nol," ujar dia.

Adapun hingga hari ketiga, terpantau diameter sekitar empat meter dengan tinggi semburan mencapai 10 meter.

Karena potensi itu, warga pun tidak diperkenankan mendekati lokasi semburan.

Kini kepolisian dan BPBD telah memasang garis pengaman sejauh 150 meter dari pusat lokasi semburan.

"Kita sudah tarik ke depan lagi garis batas aman. Karena kondisi saat ini sangat berbahaya dan berpotensi meledak. Ledakan bisa saja dipicu oleh sinyal handphone dan sumber api lainnya. Makanya sekarang tidak boleh mendekat ke lokasi," kata Darwin.

Polda Banten Masih Selidiki Ledakan dan Kebakaran di Pabrik Kimia PT Dover

Pada hari keempat, Minggu (7/2/2021), semburan gas di pondok pesantren masih terjadi.

Bahkan, ukuran diameternya semakin membesar. Diameter yang mulanya sebesar 4 meter kini bertambah menjadi enam meter.

Namun, ketinggian semburan relatif berkurang.

"Diameter lubang memang bertambah besar menjadi enam meter. Karena tekstur tanah yang di atas itu ketika ada gas dan air yang bergejolak otomatis akan berpengaruh. Cuma, dari tinggi semburan gas sudah turun drastis," kata Kepala Dinas ESDM Riau Indra Agus Lukman.

Selain itu, lanjut dia, kondisi semburan gas saat ini tidak lagi berpotensi meledak, karena Lower Explosive Limit (LEL) sudah nol.

BREAKING NEWS: Ledakan Keras di Penjaringan, Puing-puing Terlempar Puluhan Meter, Polisi Berdatangan

Begitu juga dengan H2S atau kandungan racun pada gas, diklaim sudah tidak ada.

Namun, Indra mengimbau warga tetap waspada.

"Kita tetap harus waspada. Pengukuran kita tadi siang nol. Tapi kadang ada, yang berarti masih ada pergerakan di bawah," kata Indra.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor : Dony Aprian, Aprilia Ika)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Keempat, Semburan Gas di Pesantren Masih Terjadi, Diameter Melebar dan Tinggi Semburan Menurun"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved