Kisah Pencipta Lagu Untuk Inul Kini Hidup Menyedihkan, Jadi Pemulung dan Dibayar Rp 400 Ribu Sebulan

Kini, nasib Syam Permana berbanding terbalik dengan para penyanyi dangdut yang melantunkan lagunya.

Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
tribunjabar/fauzi noviandi
Syam Permana, Lagunya Dinyanyikan Ine Sinthya hingga Inul Daratista, Hidup Nestapa Jadi Pemulung 

TRIBUNBANTEN.COM - Samsudin alias Syam Permana, pencipta lagu dangdut asal Sukabumi kini hidupnya menyedihkan.

Syam Permana menuliskan lagu dangdut untuk para pedangdut ternama, seperti Inul Daratista, Iman S Arifin, Ine Sintia, Jhonny Iskandar dan pedangdut lainnya.

Total sudah ratusan lagu sudah ia buat dan dinyanyikan oleh penyanyi dangdut.

Kini, nasib Syam Permana berbanding terbalik dengan para penyanyi dangdut yang melantunkan lagunya.

Kini Syam Permana berusia 58 tahun dan tinggal di Kampung Babakan Jawa RT 42/18 Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

Dikutip dari TribunJabar.Id, Syam Permana tinggal bersama istri dan dua orang anak yang masih duduk di bangku SD dan SMP.

Di balik riuhnya kesuksesan para penyanyi dangdut yang hidup serba berkecukupan, sang pencipta lagu yakni Syam Permana hidup dengan segala keterbatasan.

Di masa pandemi saat ini, kedua anaknya yang masih sekolah itu untuk mengikuti pembelajaran secara daring, namun memiliki kendala karena tidak memiliki ponsel.

Bahkan ia sempat ditolak pihak sekolah ketika akan membawa soal pelajaran untuk anaknya karena masih memiliki tunggakan ke sekolah.

Pencipta Lagu Dangdut Untuk Inul Daratista dan Penyanyi Lainnya Kini Jadi Pemulung, Dibela 20 Lawyer

Alasan Dani Tancapkan Bambu ke Tubuh Weni, Korban Tewas Setelah Dicekik Banting Mantan Kekasih

Syam Permana tinggal di rumah warisan mertuanya yang berukuran sekitar 80 meter persegi.

Kondisi atap rumahnya sudah berlubang disana-sini.

Dapurnya berlantaikan tanah dan toiletnya berada di luar rumah.

Untuk mencukupi biaya hidup keluarga dan membiayai kedua anaknya yang masih sekolah, Syam Permana bekerja serabutan sebagai kuli bangunan, buruh tani, hingga memungut kayu bakar untuk dijual ke pabrik tahu.

Bahkan sekarang di tengah pandemi ini dengan tubuh kurus dan rambut yang terlihat acak-acakan, ia beketrja sebagai pemulung.

Mencarin dan mengumpulkan barang bekas untuk dijual ke pengepul.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved